~Rencana & Pembuktian~

105 16 8
                                    

 

"Hah! Mau apa mereka datang kemari?"

Dewi menatap tujuh orang yang terlihat membawa senjata dan obor. Mereka adalah kelompok pembasmi makhluk di pulau itu. Dewi kira mereka itu tidak ada, karna cerita itu sudah lama ia dengar.

Dengan penuh tanda tanya besar, Dewi membuka pintu rumahnya. Membuat suara yang terus saja berseru itu seketika terdiam. Dewi melihat beberapa warga berdiri tak jauh dari kelompok itu.
Tapi yang membuat Dewi merasa muak adalah keberadaan Iwan yang tersenyum di deretan pria-pria lain.

"Pasti dia biangnya." pikir Dewi.

"Dewi, mana pemuda itu. Suruh dia keluar!" seru Iwan dengan nada bengis.

"Apa yang kamu lakukan Iwan? Ini enggak lucu!" balas Dewi sengit.

Iwan malah terkekeh. "Sudah kubilang pemuda itu monster. Makhluk yang sedang di cari kelompok mereka!"

Telunjuk Iwan mengarah ke arah tujuh pria berseragam hitam yang serupa.

"Ya, benar. Satu dari mamhluk pulau itu kabur dari pembasmian kami waktu itu. Saya yakin dia pasti sembunyi selama ini, dan bisa saja merubah wujudnya. Kamu harus hati-hati dengannya." ucap salah satu dari mereka.

"Disini tidak ada yang kalin cari Tuan-Tuan." Dewi melangkah terserok-serok ke arah Iwan berdiri.

"Dia ini pembohong Tuan. Kalian tidak perlu percaya kepadanya. Apa yang Iwan katakan hanyalah omong kosong. Jangan dengar apapun yang di ceritakannya." sembur Dewi geram.

Plakk!

Iwan menampar Dewi keras, membuat gadis pincang itu kehilangan keseimbangannya. Hingga jatuh dan  terduduk di atas tanah.

"BANGSAT! GADIS BANGSAT! JAGA UCAPANMU DEWI AKU DISINI CUMA MAU MEM-"

"DIAM. HENTIKAN OMONG KOSONGMU IWAN!" bentak Dewi sambil bangkit dengan sebelah pipi yang memerah padam bekas tamparan Iwan yang keras. "KAMU PERIA BANGSAT ITU!"

Plakk!

Suara riuh dan jeritan warga keluar melihat Iwan yang kembali menampar Dewi hingga gadis itu terjembab dan membentur dipan kayu di belakangnya.

Dewi meringis, keningnya mengeluarkan darah akibat benturan tadi.

"GADIS PINCANG TIDAK TAHU DIRI! DASAR JALANG! SEMAKIN HARI KAU SEPERTI WANITA MURAHAN!"

"Aaaaakhhh!"

Dewi menjerit kesakitan saat kakinya diinjak-injak cukup keras oleh Iwan ditambah kaki kekar Iwan menendang perut Dewi hingga tubuh Dewi terjungkal.

Beberapa warga langsung menahan Iwan yang terlihat sangat emosi. Mengeluarkan sumpah serapah kepada Dewi.

Dewi meringis sambil merasakan teramat sakit di perutnya sekarang yang kosong belum terisi makanan dari pagi. Apalagi setelah kematian ibunya, ia tidak berserela untuk makan.

BRAKK!

Semua perhatian langsung teruju kepada pintu rumah Dewi yang hancur berkeping-keping. Beberapa warga menjerit dan ketakutan saat melihat sosok itu. Para kelompok pria berpakaian hitam itu membelalak, namun cepat-cepar mereka semua langsung bersiaga dengan senjata masing-masing.

Mahluk setengah serigala itu, akhirnya muncul.

                                🌊🌊🌊   

           

               A/N

   F.Y.I
Sebenarnya ni cerita harusnya jadi cerpen dan menjadi bagian buat 'journey the colors'
tapi karna challengenya fantasy, cerita ini mungkin lebih di dominasi ke reality live . Gua gak mau ambil pusing, karna menurut gua ini udah masuk genre fantasy...kan????

Yo'i.

But, gak masalah lah. 😁😁😁😁😁

Follow akun gua : aguzzetiawan2001

 

  

The Fairy Of Ocean  [END]✔Where stories live. Discover now