~Pulau itu~

111 14 3
                                    

Dewi masih terngiang-ngiang akan apa yang di ucapkan Iwan tadi pagi. Matanya melirik ke arah depan, tepat di mana saat ini Gian membelakanginya. Ya, Dewi saat ini tengah mencukur dan merapihkan rambut Gian yang terlihat semakin panjang, dan itu membuat Dewi melihatnya agak risih. Apalagi dia tifekal suka sekali pemuda yang bersih dan rapi. Meskipun ini pertama kalinya ia mencukur rambut seorang pria. Tapi ia juga sering melakukannya, memotong rambut ibunya yang panjang atau sekedar memangkas rumput di pinggir halaman rumahnya, dan ia kini puas melihat hasil karyanya. Cukup rapi, karna hanya memotong bagian yang panjang saja, itu pun hanya sedikit.

Dewi baru sadar jika Gian terlihat terlelap dengan posisi masih duduk sedikit membungkuk ke depan. Kedua matanya terpejam. Terlihat damai, dan menenangkan. Dewi tersenyum tipis, ia kemudian melepas kain yang melilit dan menutupi bagian atas badan sampai ke leher Gian. Ia melkukannya dengan hati-hati agar pemuda yang tengah terlelap itu tidak terbangun. Dewi meletakan gunting dan sisirnya di atas nampan bundar kecil di atas meja. Ia kembali teringat akan ucapan Iwan yang menyebut Gian adalah monster.

"Pemuda sepolos kamu di bilang monster? Aku gak percaya sama sekali." batin Dewi berucap.

Dewi pernah sekali mendengar cerita orang kampungnya yang mengatakan jika pulau yang berada jauh di bagian timur, sekaligus sebagai pulau tak berpenghuni itu memiliki mitos tentang makhluk menyeramkan yang suka memakan nelayan yang lewat di sekitaran pulaunya. Cerita itu mulai bersahutan dari mulut ke mulut para warga. Hingga akhirnya banyak orang-orang dari berbagai pulau jauh datang ke sana dan mengincar para mahluk pembunuh yang cukup meresahkan mereka. Katanya kelompok itu menghabisi para mahluk penghuni pulau itu dan membuangnya ke laut sebagai ritual pembebasan sekaligus pembersihan pulau yang tak lebih besar dari pulau yang Dewi tinggali. Tapi pulau itu penuh dengan hutan dan bebatuan serta tebing curam. Sampai sekarang tak ada seorang pun yang tinggal disana.

"Kosong."

Dewi meneguk segelas air yang berada di atas meja. Kemudian membuang nafas cemas, entah apa yang ia rasakan sekarang. Tiba-tiba perasaan khawatir, gelisah dan tidak jelas mulai berkecambuk membungkus batinya.

"DEWI! DEWI! DEWI!"

DOR! DOR! DOR!

Keduanya terlonjat kaget, apalagi Gian yang tengah terlelap.

Dewi cepat membuka pintu rumahnya, dan mendapati sesosok perempuan bertubuh gendut dengan rambut keriting terlihat terburu-buru dengan mimik yang sangat panik.
Dewi memgenalnya, dia bu Roseta, tetangganya.

"Ada apa Bu Ros? Panik sekali?" tanya Dewi heran.

"Dew, aduh Dew, gimana Mbak ngomong sama kamu ya? Itu ... Itu ibumu hilang! Kapalnya tenggelam! Katanya dihantam ombak gede di laut!" seru bu Roseta kalap.

Bagai tersambar petir di siang bolong, Dewi membelalak. "APA? IBU ... IBUU!"
Langkah Dewk berhambur keluar, ia menulikan teriakan bu Roseta. Tujuannya kali ini adalah pantai.

Ternyata banyak orang-orang yang berada di pinggir pantai. Mereka terlihat sibuk, ada yang menangis histeris, panik tidak jelas, ketakutan dan yang sulit di tebak mimiknya. Para bapak-bapak tampak menaiki perahunya dan sekarang tengah mencari kapal yang tenggelam dan korban yang hilang.

Dewi menangis histeris. Ibunya hilang di tengah laut, sama seperti ayahnya dulu,  dan sekarang itu kembali terjadi kepada ibunya.

"Ibuuuuu!" rintih Dewi ambruk di atas pasir dan langsung didekap cepat oleh Gian. Pemuda itu mengusapi rambut Dewi mencoba menenangkannya.

"Gian, Ibu pergi Giaaan. Ibu udah gak ada." Dewi meremas kemeja yang di pakai Gian. Pelukannya mengerat sesaat, tubuh Dewi lemas tak bertenaga. Tangisnya mulai memelan. Hingga akhirnya kesadarannya hilang.

Gian panik dan dengan cepat membawa tubuh tak sadrakan diri Dewi di gendongannya. Membawanya pulang meninggalkan pantai yang semakin penuh hiruk-pikuk warga sekitar.

Gian menatap paras Dewi dipangkuannya.

"Aku akan selalu ada di sampingmu, Dewi." bisiknya.

                                🌊🌊🌊       

       

            A/N

Harus end sebelum deadline 😖

Di kejar others challenge 😧

Follow : agussetiawan2001

 

The Fairy Of Ocean  [END]✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora