punya Q

1.8K 183 12
                                    


hhh.




Jimin menempelkan ponselnya di daun telinga, menunggu balasan Jungkook.

Sesekali Jimin melempar pandangannya ke arah Hana dan Woojun yang tengah berargumen masalah drama di laptop Jimin.

"Itu liminho kan ka?" Tanya Woojun di pertengahan film.

"Bukan, itu pang leng," koreksi Hana.

"Masa? Aku kira itu liminho," tuturnya lagi.

Sungguh, tingkat sok tau dan banyak tanya Woojun membuat Jimin ingin melahapnya seperti biskuit coklat yang biasanya dijual di pinggir jalan.

MASA FANG LENG DIBILANG MIRIP SAMA LIMINHO :)

"Jim!" Suara itu membuat Jimin tersentak, memilih berdiri dan berjalan menuju jendela kamar yang lumayan besar.

"Hm, kenapa?" Sahut Jimin.

"Bisa ke rumah sakit?"

. . .

Bruk bruk bruk

Jimin berlari mencari ruang khusus yang dimaksud Jungkook, detak jantungnya berdetak keras mendengar kondisi sahabatnya.

"Kook!" Panggil Jimin ketika melihat Jungkook yang duduk termenung di kursi tunggu.

"Jim, Taehyung--"

"Taehyung kenapa? Kok bisa gitu?" Tanya Jimin sambil mencoba mengatur napasnya.

"Gatau Jim, malem tadi dia ngajakin minum-minum gitu. Gue telpon ga ngangkat, jadi gue samperin ke kantornya. Eh-- mulutnya ngeluarin busa gitu," tutur Jungkook dengan wajah sedih bercampur khawatir.

Jimin menghela napas, memijat pelipisnya sambil menutup mata.

"Coba kalo gue datengnya awal-awal, pasti Taehyung ga bakal kek gini," sesal Jungkook.

"Lu tenang dulu, jangan salahin diri lu sendiri," ujar Jimin mencoba menenangkan Jungkook, padahal Jimin sendiri dilanda kesedihan dan khawatir.

Tiba-tiba pria berjas putih keluar dari ruangan, membuat Jungkook berdiri tegap sambil berharap Taehyung baik-baik saja.

"Keluarganya yang mana ya? Kamu ato kamu?" Tanya dokter.

Jungkook bungkam, entah apa yang ia pikirkan.

"Saya kaka nya, itu Taehyung kenapa? Baik-baik aja kan?" Tanya Jimin.

Dokter tersenyum ramah, "untung mas yang satu ini bawanya gercep ya, kalo udah skakmat kali ade kamu," ujar dokter tersebut sambil menepuk pundak Jungkook.

"Btw, kamu Jimin kan? Yang ada di koran waktu itu?"

Jimin tersenyum hambar, kemudian mengangguk pelan.

"Wah ga nyangka bisa ketemu bapak, btw saya permisi dulu,"

Dokter itu pergi.

"Jim,"

"Hm,"

"Tagihannya gimana?"

"Tagihan apa?"

Jungkook menunjuk pintu ruang khusus tersebut dengan dagunya.

"Nyokap Taehyung ga ada?"

"Katanya di jepang,"

. . .

"Jim, Taehyung gapapa?" Tanya Hana setelah Jimin muncul di ambang pintu.

Pribadi itu memilih melepas jaketnya, dan merobohkan tubuhnya pada permukaan ranjang sebelum menjawab pertanyaan Hana.

AeonWhere stories live. Discover now