Kim?

1.8K 106 12
                                    


Hari terakhir,

Jimin berjalan gontai menuju luar ruangan ujian, sorot matanya terlihat kosong. Untungnya Taehyung yang setia merangkul pundaknya sedari tadi, jika tidak, mungkin Jimin sudah menabrak tiang.

Taehyung yang sedari tadi fokus ke ponselnya, sekarang mulai berpindah menatap Jimin dengan wajah panik. "Jimin! Lu kenapa, goblok!?" Taehyung berhenti merangkul Jimin.

Jimin yang diperlakukan seperti itu langsung menatap Taehyung datar, "emang gue kenapa?" Tanya Jimin.

Taehyung dengan wajah paniknya berdiri di hadapan Jimin, menepuk kedua pipi Jimin beberapa kali. "Jim, serius, ini--astaghfirullah. Lu kenapa!?" Gertak Taehyung lagi sambil mengguncang tubuh Jimin.

"Aduh, emang gue kenapa?" Tanya Jimin lagi, dari nada bicaranya saja, Taehyung sudah tahu bahwa Jimin lagi galau atau badmood.

"Sejak kapan lu jelek pake banget?"

Jimin menatap Taehyung sinis, tetapi bukannya takut, Taehyung malah melanjutkan hinaannya kepada Jimin.

"Dulu kan, cuman jelek. Tapi sekarang jelek pake banget, Jim! Kenapa? Ga skincare-an ya?" Lanjut Taehyung sambil merangkul Jimin lagi.

"Engga, cuci muka rajin aja kok" sahut Jimin.

"Trus kenapa ada jerawat di pipi? Kebanyakan pikiran?" Identifikasi Taehyung.

"Iya kali, repot banget masalah kantor gue belakangan ini," ujar Jimin yang malah menyangkut pautkan masalah kantor, padahal sudah jelas maksud dari 'masalah kantor' itu adalah kontrak nikah yang ia jalani dengan Hana akan segera berakhir.

"Yaudah, mau cerita sama gue, ga? Siapa tau gue bisa bantu gitu kan," tawar Taehyung.

Jimin menghela napas, "pengen sih cerita, tapi lu ga bakal ngerti," ujar Jimin sambil mengusap kepala bagian belakangnya pelan.

Taehyung terdiam untuk beberapa saat, kemudian berdiri tegas di depan Jimin. Kali ini raut wajahnya serius, tidak seperti sebelumnya. Jimin menghela napas lagi, pasti Taehyung mau bercanda lagi dengannya, pikir Jimin.

"Gue tau, Jim!" Ujar Taehyung dengan nada keras ketika melihat Jimin memutar bola matanya malas.

"Udah Tae! jangan becanda lagi," ujar Jimin sambil mendorong pundak Taehyung.

Awalnya dorongan itu hanya sebatas peringatan untuk tidak mengganggu Jimin, tapi yang terjadi malah Taehyung yang membalas dorongan itu. Jimin cukup terkejut karena balasan Taehyung.

Taehyung mengeluarkan senyuman miringnya, menjilat bibirnya sekilas dengan tatapan menusuk. "Kenapa? Kaget? Atau sakit? Ututuu lemah banget," timpa Taehyung dengan suara beratnya.

"By the way, menurut lu gimana?" Tanya Taehyung tiba-tiba, melainkan topik.

"Gimana apanya?"

"Aduh, maksudnya, gimana nikah kontraknya, hm?" Ujar Taehyung yang kemudian tertawa kecil, seolah menertawakan pribadi yang berdiri tegap di depannya.

Jimin mengepal tangannya, rahangnya mengeras. Pribadi dengan pakaian sekolah itu menyeringai, senyum kotaknya terpampang jelas, namun senyuman itu terlihat menggoda Jimin untuk melayangkan pukulan keras pada wajahnya.

"Ayo, pukul sini,"

Bugh!

Kepalan tangan itu berhasil mendarat pada wajah paripurna Taehyung, membuat sudut bibir pria itu sedikit berdarah. Taehyung mencoba bangkit, dan tiba-tiba Jimin menggenggam kerah bajunya kuat-kuat.

"Weh, marah bosQ. Kan gue cuman nanya," seringai Taehyung dengan senyum misterius.

"Apa-apaan? Taehyung tolol yang tiba-tiba berubah jadi tukang kepoin hidup orang?" Balas Jimin sambil melepas genggamannya pada kerah baju Taehyung.

AeonWhere stories live. Discover now