"Handphone Vira ada kok, cuma lupa lagi nyimpen. Nanti juga bakal ketemu."
"Oh gitu, terus semalem kamu pulang jam berapa? Bibi sampe ketiduran nunggu kamu."
"Pulang jam setengah sepuluh kok, lagian Bibi nggak perlu nunggu Vira. Kalo Bibi terus-terusan nunggu Vira nanti malah Bibi yang sakit. Jad kalo nanti atau besok Vira pulang malem Bibi tidur duluan aja yaa," jelas Vira lalu berdiri dan mencium tangan Linda.
"Mau berangkat sekarang?" tanyanya.
"Iya." sebelum Vira keluar dari terasnya tiba-tiba sebuah mobil mercedes putih berhenti di halaman rumahnya.
"Siapa?" tanya Linda menatap Vira, lalu Vira menggeleng, tak tahu mobil siapa yang berhenti di halaman rumahnya.
Orang yang ada di dalam sana membuka kaca mobilnya membuat Vira membulatkan matanya.
"Cowok itu?" Ia cukup terkejut akan kehadiran Felix yang sudah duduk manis di dalam sana.
"Vira berangkat, Bi."
"Bareng dia?" tanyanya.
"Enggak." Vira membenarkan posisi kacamatanya lalu menghampiri Felix yang sedang menunggunya.
"Mau ngapain?" tanya Vira malas, matanya benar-benar sembab akibat kelakuan dirinya kemarin malam.
"Jangan kepedean dulu, gue kesini karena merasa bersalah akibat sikap gue kemaren sama lo." jelasnya.
"Jadi?"
"Gue mau jemput lo, terus ngembaliin handphone lo juga yang semalem diambil Rega." Felix memberikan ponsel itu pada Vira.
Vira tersenyum senang saat menerima handphonenya kembali.
"Kamu ngecharge handphone Vira?" tanya Vira saat membukanya dan melihat baterai handphonenya yang sudah penuh.
"Iya."
"Ternyata kamu orang baik ya?"
"Maksud lo apaan? Lo pikir gue gangster gitu?" tanya Felix membuat Vira kebingungan menjawab
"Bukan gitu, maksudnya..."
"Ah lama, buruan naik!"
"Kita berangkat bareng?" tanya Vira menatapnya.
"Gue tadi udah ngomong mau jemput, ya artinya kita berangkat bareng lah!" jelasnya membuat Vira ber-oh ria.
"Ck... Dasar telmi." gumam Felix pelan.
Vira membuka pintu depan, dirinya langsung masuk dan duduk di samping bangku kemudi.
Felix memerhatikan Vira yang sedang memakai sabuknya lalu matanya langsung tertuju pada logo yang terpasang di lengan Vira.
"Lo anak SMAWI?" tanya Felix cukup terkejut ketika menyadari bahwa gadis di sampingnya ini bersekolah di SMA Wijaya, karena biasanya SMA itu hanya menerima anak-anak dari kalangan atas dan tentunya akan aneh jika Vira bisa berhasil masuk ke dalam lingkungan elite itu.
"SMAWI apa?" tanya Vira bingung, dirinya baru mendengar bahasa asing itu.
"SMA Wijaya anjir!" jawab Felix geram dengan sifat perempuan ini.
YOU ARE READING
Out of Script [REVISI]
Teen FictionMenjadi pacar bohongan Dio Alvadian─cowok tengil sekaligus anak pemilik sekolah adalah hal yang tak pernah Ghevira duga. Kesepakatan yang awalnya hanya sandiwara singkat, kini malah keluar dari naskah. Hubungan yang diawali dengan kepalsuan dan kebe...
CHAPTER 31
Start from the beginning
![Out of Script [REVISI]](https://img.wattpad.com/cover/169010828-64-k900205.jpg)