CHAPTER 25

5.5K 383 22
                                        

Hampir satu minggu Vira belajar bersama Gaga, tapi ia benar-benar tak melihat adanya perubahan. Cowok itu masih seperti semula, dingin dan sangat irit bicara.

"Cape banget ngurusin kak Gaga!" keluh Vira pada Yasmine yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Jalanin aja."

Vira mendesah berat, setiap mengeluh padanya pasti Yasmine hanya menjawab dua kata menyebalkan itu.

"Dari kemarin jawabnya gitu mulu!" cibir Vira merasa curhatannya tak didengar baik oleh sang sahabat.

Yasmine cengengesan. "Abisnya gue bingung jawab apa,"

"Lagian ya, dia itu emang nggak suka diatur. Kalo mau berubah juga karena kesadaran sendiri. Lo juga tau kan kalo dia tuh anak broken home?"sambungnya membuat Vira menggeleng pelan.

Yasmine mengernyitkan dahinya. "Lo nggak tau Gaga anak broken home? Bukannya lo udah belajar bareng sama dia hampir seminggu? Kok masih belum tau sih?" tanyanya.

Vira yang mendengar pertanyaan itu hanya menghela pelan. Padahal dari kemarin dirinya sudah menjelaskan masalah ini pada Yasmine.

"Emang nggak tau, kan setiap belajar cuma di taman depan."

Yasmine mengangguk paham. "Tapi kenapa dia nggak ngajak belajar di rumahnya?" tanyanya masih penasaran.

"Soalnya dia nggak suka pulang ke rumah." jelas Vira singkat.

"Dia bilang gitu sama lo?"

Vira bergumam pelan.

Yasmine menyimpan ponselnya lalu menatap Vira. "Gue ngerti!"

"Gimana?"

"Dia nggak mau ngajak lo ke rumahnya, gara-gara di rumahnya banyak masalah." tebaknya tapi merasa yakin.

"Kata siapa?" tanya Vira menautkan alisnya.

"Anak broken home emang gitu,"

"Nanti lo juga tau kehidupannya kayak gimana." ujar Yasmine lalu kembali memainkan ponselnya.

***

BELAJAR, satu kata yang membuat kepala Dio jadi pusing, perutnya mual-mual dan otaknya menjadi berasap.

"Lo nggak bakal turun, Yo?" tanya Azhar pada cowok yang kini masih duduk santai di kursi panjang yang ada di rooftop.

"Males, sekarang pelajaran bu Euis." jawab Dio dengan mata memejam merasakan hembusan angin yang menerpa wajah tampannya.

"Lo emang nggak pernah akur sama bu Euis." pungkas Brian.

"Lo mau diem di sini, Le?" tanya Azhar pada Brian yang kini ikutan duduk santai dengan memainkan ponselnya.

"Yoi!"

"Can? Lo mau diem di sini?" tanyanya pada Candra yang sedang berdiri menikmati indahnya kota Jakarta siang ini.

"Of course, baby." jawab Candra dengan kedipan singkat.

"Udah, lo diem aja di sini. Lagian nggak bakal ada guru!" ujar Raya menghilangkan rasa cemas Azhar yang takut ketahuan guru gara-gara bolos di rooftop.

"Bu Yanti juga ogah naik ke rooftop, ntar nyeri sendinya kambuh." timpal Candra, membuat Raya mengangkat jempolnya.

Akhirnya mereka di sini, bolos di rooftop. Kegiatan itu memang sudah seperti makanan sehari-hari bagi mereka. Bahkan sampai tak kapok walaupun sudah beberapa kali ketahuan.

Out of Script [REVISI]Where stories live. Discover now