CHAPTER 24

5.4K 382 7
                                        

Setelah janjinya bersama Bu Yanti tadi pagi Vira kembali ke ruang Bimbingan Konserling untuk menemuinya. Setelah menunggu hampir lima menit akhirnya Bu Yanti datang dengan beberapa map di tangannya.

"Kamu sudah daritadi di sini?" tanya Bu Yanti sambil duduk dihadapan Vira.

"Lumayan, Bu."

"Yaudah, kita tunggu Gaga datang." ujarnya yang dijawab anggukan kecil oleh Vira.

Guru itu kembali sibuk dengan menulis data-data di map yang ia bawa tadi. Sedangkan Vira sibuk memperhatikan sekitar hingga cowok berkulit sawo matang itu datang dengan wajah dingin dan datarnya.

"Sudah datang," sambut Bu Yanti tersenyum ramah, dan sangat bertolak belakangan dengan cowok itu yang langsung duduk tanpa memberikan salam sapa terlebih dahulu.

"Ada apa?" tanya Gaga menatap Vira sekilas, lalu kembali menatap Bu Yanti.

"Ini Ghevira. Adik kelas yang bakal belajar sama kamu, terus bikin nilai kamu naik lagi kayak dulu." papar Bu Yanti tak ada respon darinya. Bahkan Vira yang melihatnya pun jadi greget sendiri, apa emang dia secuek itu?

"Yaudah, kamu belajar yang benar. Ini juga buat masa depan kamu." pesannya menepuk lengan kokoh itu beberapa kali.

"Cih! Masa depan apanya." gumam Gaga pelan tapi tetap saja dapat di dengar oleh Vira dan Bu Yanti.

"Silahkan keluar."

Vira mengangguk, dirinya mencium tangan Bu Yanti dengan sopan dan berbeda dengan Gaga yang langsung pergi begitu saja seperti tak mengenal tata krama.

Vira juga jadi bingung sendiri, kenapa murid seperti Gaga masih disimpan di SMA Wijaya? Kenapa tidak langsung ditendang saja agar lebih mudah dan tak perlu mengurusi nilai untuk ujian nasional nanti.

"KAK!" teriak Vira kencang hingga membuat beberapa orang yang berlalu lalang menatapnya.

"Kenapa?" Vira terdiam, memperhatikan tatapan Gaga yang memang seperti elang kutub, tunggu... Memangnya ada elang kutub? Ntalah, intinya tatapan Gaga seperti elang, tapi dingin juga seperti kutub.

"Heh! Malah bengong."

Vira kembali tersadar, ia tersenyum kikuk. "Mau belajar kapan, Kak?"

"Malem, sekarang gua sibuk." jawabnya lalu kembali berjalan menuju gerbang sekolah.

"Ta-tapi..." Vira menatap punggung itu, apa dia memang selalu pergi ketika lawan bicara belum selesai menyelesaikan kalimatnya.

"KAK!" teriaknya kembali menyusul Gaga dengan berlari kecil.

"Apa lagi?" sahutnya seperti malas untuk berbicara.

"Aku nggak bisa kalo malem,"

"Terus kapan?"

"Kapan?" ulang Vira menautkan alisnya, kenapa dirinya menjadi lemot berhadapan dengan Gaga.

"Kapan bisanya?" jelasnya penuh keterpaksaan.

"Oh, sekarang."

Gaga mengangguk membuat Vira kembali berjalan mengekorinya. Namun, baru saja akan memasuki parkiran, cowok itu malah berhenti melangkah dan langsung menatapnya.

Out of Script [REVISI]Where stories live. Discover now