'Ketika mengenal seseorang tanpa nama, seperti mencintai kamu yang tidak peka. Membingungkan tapi membuat penasaran'
~Ghevira Aulia Giska~
***
"Felix!"
"Felix!"
"Felix!"
Teriakan penonton semakin kencang memanggil nama Felix ketika motornya sudah terlihat dan hanya butuh beberapa detik lagi untuk menuju garis finish.
Sementara Dio masih berada di urutan nomor dua, dirinya terus saja mencoba melajukan motornya lebih cepat, tapi nyatanya skill Felix terlihat begitu rapi. Ia benar-benar seperti sosok yang sudah pro dalam bidang ini.
Hingga akhirnya motor milik Felix lah yang berhasil menyentuh garis finish lebih dulu.
"Ah shit!" umpat Dio.
Ia membuka helmnya kesal sedangkan Felix langsung disambut dengan kemenangan oleh anak buahnya. Semua orang bertepuk tangan ria, berbeda dengan ketiga sahabatnya yang langsung menghampirinya dengan tatapan tak paham.
"Lo kenapa?"
"Motor lo rusak?"
"Kok bisa kalah, Yo?"
Tanya mereka bertubi-tubi membuat Dio semakin kesal, ia langsung meluapkan amarah dengan menonjok helm fullface yang ia simpan di atas tangki motonya.
Rega datang dengan senyuman miring di wajahnya, akhirnya ada salah satu manusia yang bisa mengalahkan Dio. Rega tahu bahwa Dio sangat arogan dengan apa yang dimilikinya dan bukan tanpa alasan juga ia mengajak Felix, karena Rega tahu bahwa Felix begitu ahli dalam bidang ini. Dan tak disangka Dio benar-benar kalah oleh cowok itu.
"Julukan raja jalanannya mana nih?" ucap Rega yang sepertinya meremehkan.
"Palingan juga curang!" cibir Dio menatap sinis pada Felix yang masih tertawa bersama teman-temannya.
"Terima aja kekalahan lo!" balas Felix ketus.
"Lagian motor jarang di service dipake balapan, ada-ada aja." tambah teman Felix yang ada di sampingnya.
"Jingan!" Dio hendak turun dari motornya untuk menghajar anak buah Felix. Namun, dengan segera Brian menahannya.
"Nggak usah ditanggepin!" suruh Azhar memegang lengan Dio.
"Lagian baru sekali menang aja sombong lo njing!" tandas Raya tak kalah kesal.
Dio kembali memakai helmnya, ia benar-benar ingin pergi dari tempat ini.
"Mau kemana lo?" tanya Rega.
Dio membuka kaca helmnya.
"Cabut!"
"Lo nggak mau liat taruhan rahasia gue?" tanyanya sambil melihat ke arah dua temannya yang sedang membawa seorang perempuan kecil dengan hoodie kebesarannya.
"Paling taruhannya cewek murahan!" ucap Dio tak menghiraukan.
"Kita cabut sekarang!" ajak Dio pada ketiga temannya, karena Candra masih belum kembali ke arena sirkuit.
"Motor kita di sana." ujar Azhar menunjuk area jajaran motor yang tak jauh dari tempatnya saat ini.
"Yaudah, cepet ambil!" mereka mengangguk lalu berjalan menuju jajaran motor itu.
"Dapet cewek di mana nih?" sorak-sorak geng Felix begitu terdengar saat gadis itu membuka penutup hoodienya.
Dio tak begitu penasaran melihat siapa yang ada di balik hoodie hijau tua itu, namun matanya benar-benar ingin melihat kesana.
YOU ARE READING
Out of Script [REVISI]
Teen FictionMenjadi pacar bohongan Dio Alvadian─cowok tengil sekaligus anak pemilik sekolah adalah hal yang tak pernah Ghevira duga. Kesepakatan yang awalnya hanya sandiwara singkat, kini malah keluar dari naskah. Hubungan yang diawali dengan kepalsuan dan kebe...
![Out of Script [REVISI]](https://img.wattpad.com/cover/169010828-64-k900205.jpg)