"Lo kenapa bisa di jadiin bahan taruhan sama Rega?" Felix tak menjawab pertanyaan Vira ia malah bertanya hal lain padanya.

"Ceritanya panjang,"

"Yaudah lo cerita sesingkat mungkin!" suruhnya.

"Cerita?" ulang Vira bingung.

"Buruan!" desaknya menatap Vira dalam.

"Jadi, tadi Vira pulang dari minimarket dijemput kak Gaga tapi tiba-tiba waktu mau pulang ada tiga cowok nahan kita terus akhirnya kak Gaga berantem sama mereka sampe pingsan sedangkan Vira dibawa sama mereka." jelas Vira sejujur-jujurnya.

"Hah?" Felix melongo mendengar cerita Vira. Ia benar-benar tak paham apa yang dijelaskan oleh gadis di hadapannya saat ini.

"Lo ngomong apa sih?" tanya Felix geram.

"Itu ceritanya. Kan tadi kamu nyuruh buat disingkat, jadi Vira udah singkat ceritanya jadi kayak gitu." ungkapnya.

Felix turun dari meja yang didudukinya, dirinya merasa ada yang aneh dari gadis ini.

"Lo pasti mata-mata Rega kan?" Felix menunjuk wajah Vira dengan telunjuknya.

"Bu-bukan!" Vira menggelengkan kepalanya beberapa kali. Membantah ucapan cowok itu.

"Terus lo kenapa ada sama Rega? Terus kenapa juga jadi bahan taruhan Rega kalo bukan mata-matanya?" Vira menghembuskan nafas gusar, sepertinya sangat sulit untuk menjelaskan kejadian tadi pada cowok di hadapannya ini.

"Iya... Vira dibawa sama mereka pas kak Gaga pingsan, dan ternyata mereka bawa Vira itu sebagai bahan taruhan, gitu." Felix kembali mencerna ucapannya yang menurutnya begitu bertele-tele.

"Lo bisa nggak sih jujur sama gue? Cerita lo tuh ngaco!" sentaknya membuat Vira terdiam dan menunduk agar tak menatap mata tajam itu.

"Kalo bohong tuh pake akal!"

"Lagian mana ada baru kenal dijadiin taruhan!"

"Terus Gaga? Gaga siapa? Gaga mantannya Awkarin? Rega nggak punya musuh yang namanya Gaga!"

"Tapi emang namany-"

BRAAAAAAAK

Ucapan Vira langsung terpotong ketika Felix memukul meja di sampingnya dengan cukup keras.

"Nggak usah jawab, gue nggak butuh penjelasan dari orang bego kayak lo!" bentaknya dengan ditambah umpatan kecil membuat Vira sedikit sakit hati mendengarnya. Lagipula apa yang salah? Ia hanya menjelaskan apa yang disuruhnya.

Vira jadi teringat pada Dio, walaupun cowok itu selalu menjajahnya tapi ia tak pernah membentak Vira seperti ini. Apalagi sambil mengucap umpatan kasar yang begitu menusuk ke relung hatinya.

"Heh? Dikasih berapa sama Rega?" tanya Felix masih penasaran kenapa gadis itu bisa jadi bahan taruhan.

"Nggak dikasih apa-apa."

"Terus satu jam berapa?"

"Enam puluh menit." jawab Vira polos dan memang tak salah. Tapi, ntah kenapa tiga kata itu malah kembali membuat Felix emosi.

Out of Script [REVISI]Where stories live. Discover now