"Cupu?" gumamnya pelan saat melihat gadis itu benar-benar seperti Vira. Ia pun memicingkan matanya untuk memastikan gadis itu. Tapi, dirinya langsung menggeleng pelan.
"Mana mungkin dia ada di sini!" Ia menepis ucapannya barusan.
Dio pun menutup kaca helmnya lalu menyusul sahabatnya yang masih belum datang.
***
Vira membuka penutup hoodienya dan orang-orang di sana cukup terkejut akan kehadirannya.
"Wihh... Cantik juga nih!" ujar teman Felix yang berada di sampingnya.
"Lix, ini hadiah taruhan dari gue. Lo bebas mau pake dia sesuka lo!" ucap Rega mendorong Vira agar berdiri di samping Felix.
Vira hanya bisa mengumpat kesal pada Rega, ternyata cowok itu membawanya untuk menjadikannya sebagai bahan taruhan? Benar-benar biadab.
"Thanks, gue terima taruhan ini!" ucap Felix lalu merangkul bahu Vira dan memberi salam pada Rega.
Vira memejamkan matanya beberapa kali. Ia benar-benar tak tahu harus melakukan apa sekarang, dirinya tak kenal dengan segerombolan orang-orang ini.
"Kalo gitu gue mau cabut darisini." Felix memakai helmnya lalu menaiki motor besarnya. Ia juga tak lupa mengajak Vira untuk segera duduk di belakangnya.
Tanpa ada bantahan atau penolakkan Vira langsung duduk di belakang Felix.
"Gue duluan!" pamitnya pada semua orang yang ada di sana.
"Selamat bersenang-senang, Bro!"
Felix menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Ia masih bingung dengan gadis yang ada di belakangnya, bagaimana bisa seorang gadis seperti ini bisa dijadikan sebagai bahan taruhan oleh Rega.
Bahkan saat dia menang gadis ini tak menunjukkan sikap bahagianya, dirinya terus saja menunduk dan tak mengeluarkan suara sedikit pun.
Akhirnya Felix menepikan motornya di sebuah tempat kecil seperti warung. Vira kembali menautkan alisnya, kenapa cowok-cowok asing selalu membawanya ke tempat kecil dan sepi seperti ini.
"Turun lo!" suruhnya.
Vira turun secara perlahan dan diam di hadapannya yang masih duduk di atas motor.
Felix membuka helmnya menatap Vira dari atas sampai bawah.
"Sebelumnya gue mau introgasi lo di sini!" ucapnya sambil menunjuk tempat ini.
Felix turun lalu ia membuka tempat itu dengan kunci yang ada di saku jaketnya. Dirinya masuk ke dalam sana dan diikuti Vira yang ada di belakangnya.
"Lo siapa?" tanya Felix sambil duduk di meja yang ada di sana.
Vira hanya bisa mengernyitkan dahinya. Harusnya dia yang menanyakan hal seperti itu padanya.
"Kamu siapa?" tanya Vira balik membuat Felix bingung.
"Lo harusnya jawab pertanyaan gue, bukan nanya balik!" tegasnya.
"Aku Vira, terus kamu siapa?" Felix semakin aneh dengan gadis ini, jarang-jarang ada perempuan yang menggunakan bahasa aku-kamu padanya.
YOU ARE READING
Out of Script [REVISI]
Teen FictionMenjadi pacar bohongan Dio Alvadian─cowok tengil sekaligus anak pemilik sekolah adalah hal yang tak pernah Ghevira duga. Kesepakatan yang awalnya hanya sandiwara singkat, kini malah keluar dari naskah. Hubungan yang diawali dengan kepalsuan dan kebe...
CHAPTER 31
Start from the beginning
![Out of Script [REVISI]](https://img.wattpad.com/cover/169010828-64-k900205.jpg)