16. Nonton

114 6 11
                                    

Cinta tidak memandang fisik dan harta. Melainkan cinta memandang betapa dia mencintai kita.

Malam telah tiba dan kini Fitri sedang duduk manis di depan meja riasnya karena ada janji dengan kekasihnya.

Kini Fitri sedang bersiap siap dan memoles dirinya dengan sedikit make up tetapi tidak tebal.

Dan fitri pun kini memakai pakaian berwarna kuning dan rambut yang terurai

Drt

Drt

Ponsel Fitri bergetar di atas nakas membuat perhatian pada penampilannya teralihkan.

Fitri pun mengambil ponselnya dan membuka nya.

Dan tertera di layar kunci chat WhatsApp dari kekasihnya

KaRiski❤️
Keluar sekarang. Aku udah sampe.

Setelah membaca pesan dari kekasihnya Fitri langsung bergegas keluar dari kamar dan dia tak lupa membawa tas selempang berwarna hitam.

"Ehh Fitri. Ada temen kamu tuh di depan"ujar mamahnya fitri

"Eh iya mah. Dia udah masuk mah?"

"Udah tuh diruang tamu. Eh fit,kamu ko ngga bilang sih kalo dia itu pacar kamu"

"Ehh yaudah mah aku pergi dulu ya"

"Ehhh fitriii. Mamah belum selesai bicara"

"Mah. Nanti aja bicaranya di lanjut nanti kalo aku udah pulang mah"

"Yaudah deh"

Setelah berdebat dengan mamahnya kini Fitri menuju ruang tamu untuk menemui kekasihnya

"Hai ka"

"Hai. Lama banget"

"Yamaap kan tadi habis bicara sama mama"

"Yaudah yu berangkat.  Mamah kamu dimana?"

"Lah katanya mau berangkat,terus ngapain nanya mama?"

"Mau ijin"

"Oh. Tuh mama di dapur lagi bikin makan malam sama bibi"

"Yaudah yu kesana"

Setelah itu riski pergi ke dappur untuk meminta ijin membawa Fitri pergi

"Mah nih ka Riski mau minta ijin"

"Ehh iya"

"Tante aku ijin bawa Fitri pergi ya"ujar Riski sambil mencium pungung tangan fatimah

"Iya. Nanti pulangnya jangan malem malem ya"ujar Fatimah.

"Yaudah mah aku pergi dulu"

"Iya hati hati"

Setelah itu mereka berdua pun meninggalkan dapur dan menuju latar depan untuk memasuki mobil Riski dan langsung menuju ke bioskop

Di dalam mobil hanya ada keheningan. Tidak ada yang berbicara satu sama lain

Fitri sibuk dengan ponselnya dan Riski sibuk dengan kegiatan menyetirnya

Sesampainya Riski memecahkan keheningan

"Fitri"

"Hm?"jawab Fitri tanpa menoleh ke arah Riski

"Kita mau nonton apa?"

"Ngga tau"

"Yaudah kita ke pasar malem aja"

"Loh. Kenapa? Ngga mau. Pokoknya aku mau nonton"

Love in bullying Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang