Kenapa sih Pak Jidan hanya diam aja, gk niat buat nolak perjodohan ini. Batin Amel kesal sama gurunya itu

"Amel sayang, nanti pernikahan kamu kita bongkar selesai kamu lulus dan acara graduation angkatan kamu. Om sama tante udah mikir ini dari lama" akhirnya Ayah Rico angkat bicara

"Boleh saya bicara dengan Amel" ucap Jidan, yang akhirnya diam saja

"Ok! Jangan lupa kalau balik kesini, jawaban yang pas orang tua inginkan" ucap Bunda Fera terkekeh

Saat ini Amel dan Jidan sedang berada dk taman, hening itulah yang mereka rasakan

"Bapak kenapa sih gk nolak perjodohan ini saja?" tanya Amel memecahkan ke heningan di antaranya

"Emang bapak gk punya pacar ya sampai gk nolak perjodohan ini? Atau bapak pedofil ya" ucap Amel menatap tajam mata Jidan

"Jaga ucapanmu Amel! Saya tau ini sudah lama" ucap Jidan dengan santai, dan tatapan mukanya tetap kedepan

"What! Berarti udah lama dong di rencanainnya" ucap Amel kaget mendengar apa yang barusan Jidan ucapkan dari mulutnya

"Iya" ucap Jidan singkat

"Bapak guru sekaligus kepsek yang terhormat! Gini ya gk mungkin saya mau menikah sama bapak. Gk akan" ucap Amel yang menekan kata 'Gk akan'

"Itu terserah kamu. Saya tidak mau mengecewakan orang tua saya" ucap Jidan dingin namun datar

"dan saya juga tidak punya pacar, kalau kamu nanya kenapa?itu urusan pribadi saya" lanjutnya

"tapi Pak, Amel gk ci- " ucap Amel terpotong, yang di dahulukan bicara oleh Jidan

"Saya bakal belajar untuk mencintai kamu. Kita belajar untuk mengenal satu sama lain" ucap Jidan

"yang penting! jangan hancurkan kepercayaan saya selama ini" lanjutnya panjang lebar, dan baru di dengar pertama kali oleh Amel.

Amel hanya diam dan mencerna baik-baik apa yang diucapkan gurunya itu

"Jadi intinya, bapak nerima perjodohan ini?" tanya Amel, dan matanya melirik

"Ya, karna saya tidak mau kecewakan orang tua saya" ucap Jidan

Dia nerima perjodohan ini karna orang tuanya?
Kenapa gk nolak aja sih. Batin Amel menggerutu

~~~

Amel POV

"Heyy bangun" ucap seseorang tersebut yang membangunkan gue. Ntah kenapa dia bisa masuk dikamar gue

"Eughhh bentar mah 5 menit" ucap gue kepada mama, dan mau ngelanjutin tidur

"Heyy bangun, pergi sekolah" ucap orang tersebut dan menepuk berapa kali pundak gue

Kaya gue kenal nih suara, jangan jangan. Batin gue yang mendengar baik-baik suaranya

"Akhhhhhh" gue teriak karna kaget, kenapa ada manusia ini lagi

"Kok bapak ada disini, jangan-jangan" gue berteriak dan langsung melihat tubuhku.

"Alhamdulillah masih utuh" ucap gue yang lega. untung gk di apa apain

My Teacher [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt