4. Kesiangan

Mulai dari awal
                                    

"Tadi ada yang niup niup kuping gue. Tapi kapan lo ke sini? Terus kenapa lo ada di belakang sofa? Jangan-jangan lo usilin gue ya?" Tanya Sheila bertubi-tubi dan mencurigai sahabatnya lah yang melakukan itu.

"Enak aja lo kalo ngomong!" Ucap Rey sembari menoyor kepala Sheila "gue baru dateng terus kancing kantong celana gue ngegelondong gue ambil tapi tiba-tiba lo teriak sampe gendang kuping gue pecah!" Jawab Rey dengan bumbu-bumbu bohong.

"Oh." Ucap Sheila singkat yang sedikit malu karena sudah menuduh sahabatnya.

Sheila langsung membalikan badan nya dan langsung fokus lagi pada film yang sedang ia tonton tadi, tanpa di minta pun Rey duduk di sebelah Sheila lalu ikut menonton dengan sesekali mengambil cemilan yang berada di tangan Sheila.

Beberapa menit kemudian film yang mereka tonton selesai, Sheila memindah-mindahkam chenel untuk mencari lagi film yang seru namun tak ada lagi, akhir nya Sheila mematikan televisinya. Menoleh pada Rey yang sudah sibuk dengan game yang ada di ponsel nya.

Kruuk!

Suara itu, suara perut Sheila yang memang sudah menahan lapar sejak tadi namun Sheila tetap fokus pada film yang sedang di tonton dan mengebaikan cacing di perutnya yang sudah meronta-ronta meminta makan.

Kruuuk!

Lagi lagi suara itu terdengar dan Rey menoleh seolah bertanya 'suara apa?' pada Sheila dengan tatapan matanya.

"Gue laper hehe" Ucap Sheila sembari terkekeh karena malu bunyi perutnya terdengar oleh Rey.

Rey langsung memasukan ponselnya ke dalam saku celana nya lalu berdiri namun Sheila tetap diam di tempatnya memperhatikan apa yang Rey lakukan.

"Ck! Kenapa lo diem aja? Katanya lo laper?" tanya Rey sedikit kesal karena Sheila hanya memperhatikan nya saja.

"Ya terus kenapa?" tanya balik Sheila karena tak paham apa yang di maksud Rey. 

"Ya kita cari makan."

"Oh." Jawab Sheila namun ia tetap duduk di sofa.

"Ya sekarang lo siap-siap terus kita keluar cari makan paham Sheila Fitri Winata?" Tanya Rey dengan nada kesel melihat tingkah bego Sheila. 

Tanpa berkata apa-apa lagi Sheila langsung bangkit dari duduknya dan ngacir keatas untuk bersiap-siap sedangankan Rey hanya menghela nafas.

Ko bisa gue punya sahabat kaya gitu ya Allah ucap Rey dalam hati sembari melihat Sheila yang menaiki satu persatu tangga.

Setelah Sheila selesai bersiap-siap mereka berdua pergi untuk mencari makan. Tak perlu waktu lama mereka sudah sampai di tempat tujuan nya. Sheila langsung membuka pintu mobil lalu masuk ke dalam restoran tanpa menunggu Rey.

Kini Sheila dan Rey sudah duduk berhadapan di salah satu meja yang dekat dengan jendela. Rey memanggil pelayan lalu memesan makanan tanpa bertanya terlebih dahulu pada Sheila karena Rey hafal betul apa yang sahabatnya sukai jika datang ke sini.

Sembari menunggu makanan yang datang Rey bermain game di ponselnya sedangkan Sheila sibuk dengan video-video yang ia lihat di YouTube. Sekitar lima belas menit makanan yang mereka pesan, ah ralat yang Rey pesan sudah datang, Sheila dan Rey yang tadinya berfokus pada ponsel masing-masing langsung tertuju pada makanan yang ada di hadapan mereka.

Dua puluh menit berlalu makanan mereka sudah habis tak tersisa. Sekarang mereka memutuskan untuk pergi ke taman dekat komplek perumahan.

"Rey." Panggil Sheila memecah keheningan.

"Hm." Rey berdehem untuk menjawab namun matanya tetap fokus pada jalanan.

"Gakpapa si manggil doang" ucap Sheila dengan cengiran kudanya.

Setelah itu tak ada lagi yang membuka suara sampai di taman, tapi saat Rey akan membuka pintu ia melihat Sheila yang sudah terlelap, ntah kapan Sheila mulai tidur. Tanpa berfikir lagi Rey memutar lagi kemudinya untuk langsung segera pulang, karena jarak taman dan komplek yang tak begitu jauh sekarang mereka sudah sampai rumah Sheila namun Rey tak tega untuk membangunkan Sheila yang terlihat sudah memasuki alam mimpinya. Rey membuka pintu lalu berlalu mengelilingi mobilnya dan menggendong Sheila.

"Berat juga lo La. Badan doang kecil." Ucap Rey di sela-sela aktifitas menggendong Sheila.

"Hufft Om Boy kenapa kamer Sheila harus ada di atas si udah ni bocah berat lagi perasaan terakhir gue gendong ga seberat ini." Keluh Rey pada dirinya sendiri.

Setelah berhasil melewati tangga-tangga yang baru kali ini Rey rasa sangat banyak akhirnya Rey berhasil menidurkan Sheila di kasur nya dengan nyaman dan aman.

"Gila pinggang gue berasa lepas." Ucap Rey sembari menidurkan dirinya di samping Sheila dan tak lama kemudian Rey ikut masuk ke dalam mimpinya.





Haii aku kembali!!!

Gimana chapter 4 nya? hayo siapa yang pernah digendong sama temen nya juga karena ketiduran?

Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya  untuk update lebih cepat.

Stay healthy and happy always kalian!!!

Temen Apa Temen✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang