Perasaan

403 220 110
                                    

"Seperti bintang dan bulan, saling bersama pada malam hari, tapi tak bisa saling bersatu, sama halnya dengan kita saling mengenal tapi tak bisa saling memiliki."

*****

Suasana pagi hari di sekolah, sangatlah mendukung, hari ini Ifah berangkat sekolah bersama ketiga sahabatnya, mereka membuat janji kalau pagi ini mereka akan selalu bersama-sama.

"Fah, nanti aku pengen deh kenalan sama kakak-kakak kelas kita, pasti ganteng semua hahaha." kata Nisa.

"Alahhh kamu nis, genit banget sih."sambung Ila.

"Ehh gapapa kali, ngekhayal doang haha." pikir Nisa.

"Kalau ngekhayal jangan terlalu tinggi, nanti sakit hati loh." kata Dila.

"Iya bener tuh kata kamu dil, si Nisa ada-ada aja."sela Ila.

Saat mereka asyik ngobrol, ifah malah melamun.

"Fahhhh, kamu kenapa bengong mulu?" tanya Dila.

"Eumm, aku masih mikirin kakak yang kemarin." jawab Ifah.

"Alahhh cieeee, mikirin apaan hayohhh?" hibur Nisa.

"Nggak apa-apa, cuman anehnya kemarin dia langsung pergi gitu aja." kata Ifah.

"Ya udahlah, jangan dipikirin mungkin kemarin dia buru-buru." kata Dila.

"Iya sih, ngapain ya aku mikirin kakak itu." kata Ifah.

"Sudahlah, ayo kita cepat-cepat, nanti terlambat ke sekolah." ajak Ila.

Setelah itu mereka berlari, sampai menuju sekolahan.

*****

Sampailah mereka disekolah,

Saat mereka ber empat masuk ke kelasnya, semua teman-teman sekelas sedang melihat brosur yang di tempelkan di mading kelasnya, dan seluruh siswa sibuk memperhatikan isi dari kertas yang ada di mading itu.

"Fah ada apaan sih rame banget?"tanya penasaran Nisa.

"Gak tau lah, aku juga baru datang."jawab Ifah.

"Hehe iya juga ya" kata Nisa.

"Bentar aku tanyain dulu ke Odi." kata Ila.

Ila berlari menghampiri Odi dan Adam.

"Odi ada apaan sih rame banget?"tanya Ila

"Itu di papan mading banyak brosur sekolah SMA/SMK yang nanti siang mau sosialisasi ke sekolah kita." jawab Odi.

"Terus kok ribut amat sih, perasaan gak ada yang bikin ramenya?" penasaran Ila.

"Alahhh itu mah merekanya aja yang pada kecentilan, karena mau kenal dekat samak kakak kelasnya, bukan mau ilmunya."jawab Adam.

"Iya la, mereka semua pada lebay." sambung Odi.

"Ohh gitu, terus kalian gak ikut-ikutan?" tanya Ila.

"Ngapain gak penting, lagian kakak kelas kita juga gak mungkin ngegebet adik kelasnya, ya kan dam, hahaha."

"Iya bener banget tuh haha."

Sahabatku Dunia Akhiratku (Revisi)Where stories live. Discover now