[16]- Topi berinisial [✓]

Mulai dari awal
                                    

Revan mengacak Rambutnya, kemana saat ini Gadis itu? Sudah ingin maghrib masih belum kembali. Pikiran Revan kalang kabut sekarang. Pasti keluarga Shilla sangat khawatir saat ini mengingat putrinya belum pulang ke rumah.

Revan mengambil jacket miliknya sambil sesekali menenangkan tangis Sheira dari balik Handphone. Sheira memang sangat dekat dengan Shilla. Jika terjadi apa-apa dengan kakaknya itu, ia tidak Akan memaafkan dirinya karena mengizinkan kakaknya pergi tanpa izin ke mamahnya terlebih dahulu.

Sheira memang lugu, gadis tidak tegaan, tapi terkadang sifatnya itu malah merugikan untuk sekarang.

"Sheira tenang dulu ya, jangan nangis. Kakak janji bakal temuin Shilla".

"Kak Revan.. hiks.. Sheira nggak bisa bayangin gimana kak Shilla sekarang..hiks.. Sheira cuma mau kak Shilla pulang.. hiks..hiks".

"Iya iya, kakak janji. Kakak Cari Shilla Sampai ketemu. Kakak matiin dulu ya?".

Telepon dimatikan. Kini Revan segera mencari kunci Mobil papahnya, mengingat jika ia membawa Mobil sekarang. Akan lebih bahaya mengingat banyak penjahat diluaran Sana. Apalagi saat menjelang malam seperti ini.

Revan mengambil Handphone miliknya, mengirim pesan kepada sahabatnya untuk bertemu disuatu tempat dekat dengan sekolah. Tak mungkin Revan menghadapi Langsung para penculik jika memang benar dugaannya benar. Ia butuh bantuan teman- temannya.

Revan mengacak Rambutnya kembali. Bagaimana keadaan gadis itu sekarang. Revan merasa gagal menjaga Shilla.

"Kamu dimana Shill? Plis kasih Aku petunjuk buat nemuin kamu".

**********

"Mau apa kamu?! Lepasin saya!!!!"

Shilla berusaha melepaskan tali .yang mengikat di pergelangan kaki Dan tangannya. Kesadaran nya belum sepenuhnya pulih Karena obat bius yang diberi oleh Dua orang paruh baya di depannya.

Matanya melotot sempurna kala melihat siapa salah satu diantara mereka. Bapak yang ia temui di toko buku depan sekolahnya. Shilla semakin paham kenapa saat itu gerak geriknya mencurigakan.

"Eh anak kecil! Diam kamu! Boss saya belum Sampai ! Jadi jangan pernah Ada niat buat kabur!!"

Shilla semakin lemah. Tenaganya semakin terkuras habis Karena berusaha melepaskan tali yang mengikat nya. Justru semakin ia berusaha melepaskan tali itu, semakin kencang Pula ikatannya.

"Saya tidak kenal anda! Lalu kenapa saya diculik seperti ini?!"

"Karena lo--"

Kalimat nya terputus, Shilla menengok ke Arah pintu Masuk gudang tua itu, menengok siapa yang menjawab pertanyaan nya.

"Adalah bagian dari Kehidupan Revan, nggak akan gue biarin dia bahagia!"

Shilla terkejut bukan main saat ini. Jadi selama ini yang melakukan semuanya adalah DIA.

"E--lo?"

Orang itu menyeringai.

"Iya, ini Gue".

**********

[WPS#1] Shillavand [COMPLETED]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang