Terjadi aksi tarik-menarik antara Sagav, suster, dan dokter.

Karena panik pasien berontak menolak untuk di periksa, suster tersebut terpaksa meminta bantuan perawat lain.

"Aaaaaaa......! Gak mau. Gue gak mau di suntikkkkk aaaaaa.....!" teriak Sagav histeris.

"Kok lo takut sih? cemen lo! ama suntik aja takut. Ini yang di bilang ketua GRADASI?" ledek Gara.

"Anying! diem lo!"

"Udah sus bawak aja sana, sana, sana sana, seret aja udah" ujar Gara mendorong Sagav masuk.

"Aaaaa....! gak mau! gue gak mauuuu! si-jelek boong sus, Saya gak sakit"

"Lo yang jelek"

Karena lelah akibat berontak akhirnya Sagav pasrah untuk periksa.

Sagav beringsut saat dokter tersebut berjalan kearahnya membawa suntik.

"Aaaaaaa suntik!!!! gue gak mau di suntiiikk!!"

"Dokter cantik eh ganteng jangan deket-deket dong"

"Aaaa....! jangggan bangsatt....!"

Bruk.....,

Dokter itu membelalakan mata saat Sagav pingsan.

Padahalkan dia hanya ingin membuang suntikan tersebut kedalam tong sampah yg berada disamping nakas Sagav.

"Ya pinsan gue kan cuma mau buang ni suntik aja tu ketong sampah" Ujar dokter itu merasa bersalah.

Tidak menyiahkan waktu dokter Dandi langsung memeriksa Sagav dan menyiapkan resep obat untuk ditebus.

Ceklek.....,

"keluarganya Sagav? tanya dokter Dandi.

"Saya om, apa ada masalah?"Ujar Gara.

"Um tidak. Pasien hanya demam biasa jadi tidak perlu di rawat dan ini silahkan di tebus obatnya"

"Oh iya makasi ya dok, saya permisi masuk kedalam boleh?" tanya Gara sopan.

"Silahkan-silahkan kalau begitu saya permisi"

"Iya dok"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Perlahan Sagav membuka matanya,mengerjap beberapa kali menyesuaikan cahaya ruangan.

"Udah bangun lo?" tanya Gara.

"Belom masih pingsan gue,akk" Sagav pura-pura pingsan.

"Apaan? lemah, lebay, alay lo! liat suntik aja pingsan" ledek Gara.

"Ye upil bagong! lo kan tau gue emang takut sama suntik" elak Sagav.

"Halah! alesan. Emang dasarnya aja lo itu 4L" cerca Gara.

"Apa tu?"

"Lemah, lebay, loyo, lembek"

"Kembaran biadap emang, dasar jomblo"

"Biw! cula badak! Miror mas"

"Hihi" Sagav nyenyir konyol.

"Haha hihi. Penerus kunti lo?"

"Ya Allah..., kuatkan hamba biar gk nabok nih bocah" batin Sagav.

"Udah ah buru lo tebus obat sana, mau balik gue, hus hus" usir Sagav.

Gara memutar bola mata malas
"ya udah langsung aja lo nunggu di Parkiran"

"Ya uadah sana, hus hus"

S A G A VWhere stories live. Discover now