Sever (3) - Baeksoo

3K 260 19
                                    

Apa yang kalian lakukan kalo liat pasangan gay di dunia nyata?






Baekhyun menatap makam yang ada di depannya. Seharusnya ia sedang berbahagia dan menikmati harinya sebagai seorang ayah, namun sebuah kemalangan tiba-tiba saja menimpa. Taeyeon meninggal saat melahirkan. Putra Baekhyun pun tidak dapat diselamatkan.

Nampaknya pria itu baru saja mendapatkan buah dari karmanya kepada Kyungsoo dulu. Kini ia harus kembali menata hiduo seperti saat Kyungsoo meninggalkannya.

"Aku pergi dulu, Tae." Baekhyun berujar pelan.

Tepat 45 hari Taeyeon pergi meninggalkannya. Baekhyun pun terkadang masih mengingat dan menyesali perbuatannya semasa Taeyeon hamil. Pria itu malah lebih sering memperhatikan Kyungsoo dan menguntit mantan suamknya dari jauh. Padahal jelas-jelas Taeyeon sedang mengandung darah dagingnya.

Kakinya melangkah menuruni area bukit pemakaman. Ia tak sengaja bertemu seorang yang sangat ia kenali, Do Kyungsoo. Pria itu tengah mengunjungi makan kakek dan neneknya.

"Kyung," panggil Baekhyun pada mantan suaminya.

Kyungsoo menoleh dan tersenyum. Mendapati wajah Baekhyun yang nampak muram, pria Do itu memberi pelukan ringan dan mengelus punggung si pria Byun.

"Aku tahu ini berat bagimu, Baek. Tapi percayalah, tidak selamanya seseorang akan berada disisimu."

Baekhyun mengulas senyum tipis. Selama pemakaman, Kyungsoo memang sangat sering mengunjunginya. Laki-laki itu bahkan berkunjung hampir setiap hari ke apartemen sekedar untuk menyapa dan memasakkan sesuatu untuk Baekhyun.

Tentu Baekhyun masih berharap Kyungsoo mau menerimanya kembali setelah semua yang terjadi pada mereka. Namun, Baekhyun tidak berani memikiran hal tersebut. Kematian Taeyeon membuatnya larut dalam kesedihan sehingga ia tidak sempat berpikir licik.

Baekhyun masih memiliki tata krama dan sopan santun untuk tidak memanfaatkan keadaan. Taeyeon adalah wanita yang pernah mengisi hatinya meskipun tidak dalam waktu yang lama. Ia harus menghormati kematian Taeyeon. Bukan malah memanfaatkannya demi mendekati Kyungsoo.

"Terima kasih untuk dukunganmu selama ini, Kyung. Aku sangat menyesal karena menyia-nyiakanmu dulu."

Kyungsoo kembali mengulas senyum. "Sebaiknya kau pulang dan beristirahat. Aku akan berbicara dengan kakek dan nenek terlebih dahulu."

______________

Hubungan Baekhyun dan Kyungsoo terasa lebih dekat beberapa waktu ini. Beberapa kali mereka dipertemukan di satu ajang yang sama. Baekhyun bahkan tidak merekayasa pertemuan, namun berkali-kali ia dikejutkan dengan keberadaan Kyungsoo.

Beberapa tabloit gosip bahkan mengabarkan bahwa mereka sedang dalam masa pendekatan dan berniat untuk melakukan pernikahan ulang. Baekhyun memang berharap untuk itu.

Pria itu menyesal pernah mengecewakan Kyungsoo. Ia sadar bahwa Kyungsoo adalah satu-satunya orang yang selalu berada disampingnya. Tulus menemani dengan senyuman manisnya.

"Hei, Kyung. Sudah lama?"

Baekhyun berjalan menuju salah satu meja di ujung restoran. Terlihat Kyungsoo sedang meminum anguur putih dan memainkan ponsel pintar. Pria itu memang mengajak Kyungsoo untuk makan malam bersama beberapa hari yang lalu.

Sekedar untuk melepas penat. Itu adalah alasan yang Baekhyun ucapkan saat mengajak Kyungsoo makan malam. Tidak disangka Kyungsoo menyanggupi ajakannya.

Mereka memutuskan memilih salah satu restoran eropa di pusat kota. Kyungsoo hadir dengan pakaian yang terlihat menakjubkan. Sebuah kemeja coklat yang dipasangkan bersama celana gelap. Ia memakai baret untuk mempertegas penampilannya. Kyungsoo berlum pernah berpakaian seperti ini selama mereka berpacaran dulu. Terlebih setelah menikah, Kyungsoo merasa lebih cuek dengan penampilan.

"Kau terlihat tampan malam ini, Baek." Kyungsoo memuji penampilan Baekhyun. Membuat pria yang 3 tahun lebih tua dari dirinya itu sedikit memerah.

Makanan datang beberapa saat kemudian. Baekhyun memesan daging domba muda sementara Kyungsoo memilih olahan kerang. Mereka makan dalam diam. Tidak ada seorangpun yang berniat memulai pembicaraan sampai makanan habis.

Mereka menutup makan malam dengan makanan penutup dan mulai berbicara setelahnya. Tepatnya, Baekhyun yang membuka pembicaraan.

"Bagaimana pekerjaanmu?"

Kyungsoo menatap Baekhyun dengan mata besarnya. "Baik, tapi aku sedang mengambil cuti beberapa hari ini. Aku perlu istirahat."

"Kau sedang sakit?" Baekhyun menyipitkan matanya.

Kyungsoo menggeleng cepat. "Tidak, Baek. Aku hanya sedang tidak dalam mood yang bagus akhir-akhir ini."

Baekhyun mengulas senyum yang sering ia perlihatkan semasa mereka berpacaran dulu. Tangannya bergerak perlahan. Meraih tangan Kyungsoo yang memang sedari tadi berada di atas meja.

"Kau tahu, Kyung? Kau membuatku khawatir."

Baekhyun menatap netra gelap Kyungsoo dalam. Berusaha menyelaminya hingga ujung paling dasar. Namun, Baekhyun tidak menemukan apapun disana. Kyungsoo telah berubah menjadi seseorang yanhmg sukar untuk dibaca.

"Baek, aku rasa aku belum siap untuk semua ini."

"Beri aku kesempatan, Kyung! Aku mohon!"

Baekhyun mencoba merayu Kyungsoo dengan tatapannya. Namun, Kyungsoo malah membuang muka. Laki-laki bermarga Do itu ingin mengucapkan sesuatu. Namun ia tahan di ujung lidah.

"Katakan sesuatu, Kyung!"

Kyungsoo mengambil napas dalam-dalam. Lalu menghembuskannya pelan. Kini pria itu menatap Baekhyun dengan pandangan penuh luka seperti yang pernah ia perlihatkan dulu.

"Aku selalu berharap bahwa kau tidak salah memilih keputusan, Baek. Tapi nyatanya kau salah. Dan sekarang, kau memutuskan untuk mengambil kembali sesuatu yang pernah kau buang."

"Kyung! Aku tidak bermaksud seperti itu! Aku tidak pernah berhenti mencintaimu, Kyung! Aku mohon berikan kesempatan untukku!"

Kyungsoo melepas pegangan tangan mereka. "Lalu mengapa dulu kau berselingkuh dengan Taeyeon? Mengapa kau menikahi Taeyeon dan membuatnya hamil?"

"Ak-aku hanya ...."

"Cukup, Baek. Aku rasa tidak ada gunanya membicarakan masa lalu ini sekarang. Karena sudah jelas masa lalu kita tidak dapat dilanjutkan. Cerita kita sudah terputus, Baek. Dulu kau yang membuat hubungan kita merenggang dan putus. Tapi sekarang, kau memohon padaku seolah kau tidak pernah melakukan kesalahan. Ketahuilah, Baek. Satu kali kau mengkhianatiku, tidak menutup kemungkinan akan terjadi kedua bahkan ketiga kali. Aku mohon, Baek. Lanjutkan hidupmu tanpaku. Aku disini hanya bisa berperan sebagai teman dekatmu. Bukan suamimu seperti dulu."

"Tapi, Kyung. Aku tidak akan pernah mengulangi kesalahan seperti dulu lagi."

"Aku rasa pembicaraan kita sudah cukup."

Kyungsoo pergi menginggalkan Baekhyun yang kini tengah meneteskan air mata. Menyesali perbuatannya dulu. Namun, nasi telah menjadi bubur. Kyungsoo sudah menutup pintu hatinya untuk Baekhyun. Kini Baekhyun hanya bisa meratap dengan air mata yang terus mengalir di pipinya. Berandai jika ia memperlakukan Kyungsoo dengan lebih baik dulu, maka semua ini tidak akan pernah terjadi. Ia telah menerima karma dari perbutannya dulu. Dan ini adalah semua hal yang harus ia tanggung di kehidupan ini.

_____________________________________________________

Udah. Segitu aja. Tadinya mau bikin Kyungsoo nikah. Tapi nggak jadi.

No LimitWhere stories live. Discover now