Timid (Prolog) - Myeonsoo

879 127 21
                                    


Kyungsoo baru saja menapakkan kaki kedalam rumah saat Ayah dan Ibunya memanggil. Ia bahkan belum sempatkan meletakkan tas berisi modul kuliahnya. Kyungsoo memicingkan mata melihat tamu sore ini. Sontak saja ia menghampiri kedua orang tuanya.

"Selamat malam," sapa Kyungsoo pada pasangan setengah baya yang tengah duduk di depan orang tuanya.

"Duduk disini, nak!" Nyonya Do menepuk pelan sisi sofa disampingnya.

Kyungsoo duduk dan memasang senyuman tipis. Berusaha bersikap sopan pada tamu yang kali ini terlihat begitu penting. Oh, dia baru menyadari ada satu lagi tamu. Seorang pria yang kira-kira berusia 30-an awal.

"Kyungsoo. Mereka adalah Tuan dan Nyonya Kim, teman lama Appa dan Eomma." Tuan Do memperkenalkan tamu-tamu itu pada Kyungsoo.

Kyungsoo tak tahu harus berbuat apa. Jadi ia hanya mengucapkan salam. "Salam."

"Jadi ini Nak Kyungsoo. Manis sekali ya ternyata." Nyonya Kim berceletuk memuji Kyungsoo.

"Berapa usiamu, Kyungsoo?" Kali ini Tuan Kim yang berbicara.

"Usia saya dua puluh satu tahun, Tuan Kim."

Kyungsoo menjawab dengan suara yang sedikit malu-malu. Pasalnya Keluarga Kim ini seolah sedang berusaha menerawang tubuhnya. Hal ini membuatnya merasa sedikit tidak nyaman. Sikap seperti itu membuat Kyungsoo berpikir Keluarga Kim adalah keluarga yang arogan.

"Usia yang tepat untuk menikah seperti laki-laki carrier," ujar Tuan Kim.

Kyungsoo tanpa sadar membelalakkan netra lebarnya. Bagaimana Tuan Kim tahu dia seorang pria yang bisa hamil? Padahal orangtuanya menutup rahasia tentang identitas Kyungsoo yang satu ini hanya pada keluarga besar.

"Nah, Kyungsoo. Tujuan Keluarga Kim kemari untuk memperkenalkanmu dengan anak tunggal mereka, Kim Joonmyeon."

Kyungsoo hampir melayangkan protes mendengar perkataan ayahnya. Bisa-bisa mereka berniat menjodohkan Kyungsoo dengan pria yang belum ia kenal. Apalagi ia belum pernah mendengar bahwa keluarganya memiliki relasi dengan Keluarga Kim ini.

Suasana hening untuk sekejap. Kyungsoo mencoba menatap putra tunggal keluarga Kim yang bernama Kim Joonmyeon tadi. Mereka bertemu tatap sebentar. Tapi Joonmyeon cepat memutuskan ikatan mata itu. Ia malah melemparkan pandangan ke arah tembok.

"Ah, maaf Kyungsoo. Joonmyeon memang pria yang pemalu. Mungkin perkenalan ini terlalu dipaksakan mengingat kalian baru bertemu hari ini. Bagaimana kalau kalian mengatur pertemuan lain kali?"

Pertanyaan itu hanya dijawab dengan anggukan oleh Kyungsoo. Keluarga berkulit pucat itu kemudian pamit setelah menghabiskan minuman yang dihidangkan. Meninggalkan Kyungsoo yang siap menyemprot orangtuanya dengan gerutu.

"Apa yang sedang kalian rencanakan?" Kyungsoo sudah duduk sambil bersedekap di sofa ruang santai. Menatap tajam ke arah ayahnya.

"Aish, jangan protes dulu! Appa juga tidak tahu jika Tuan Kim menginginkanmu sebagai menantu." Tuan Do mencoba memberikan penjelasan.

"Kalau tidak tahu kenapa mempersilahkan mereka masuk? Apalagi mereka sudah membawa anak mereka."

"Sebenarnya kemarin kami baru hadir di reuni SMA. Nyonya Kim itu adalah sekelas Eomma dulu. Kami saling menunjukkan foto anak-anak. Nyonya Kim segera meminta fotomu saat Eomma menunjukkan pada teman-teman."

Kyungsoo memijat keningnya yang tiba-tiba terasa sakit. Baru seminggu yang lalu hubungannya dengan Minseok berakhir. Dan kini ia sudah mau dilamar. Apa kisah cinta Kyungsoo akan berakhir setragis ini?

"Joonmyeon itu anak yang baik, Kyungsoo." Tuan Do berusaha melancarkan bujukan.

"Darimana Appa tahu dia baik? Tadi saja dia lebih memilih memandang tembok ketimbang membalas tatapanku!"

Nyonya Do tersenyum miring. "Jadi kau ingin dipandangi oleh Joonmyeon?"

"Ya bukan begitu! Maksudku-"

"Dia itu sedikit pemalu, Kyungsoo. Terutama pada orang yang belum ia kenal. Tenang saja, Appa sudah berbisnis dengannya sejak setahun yang lalu." Tuan Do diam-diam kembali membujuk.

"Ck, kalian berdua pasti sudah merencanakan ini sejak awal. Memang kalian kejam berusaha menjadikanku pasangan dari pria seperti itu. Memangnya ini masih jaman Siti Nurbaya?!"

"Jangan mengamuk dulu! Dengarkan penjelasan kami dulu-" Tuan Do kembali memberikan penjelasan panjang lebar mengenai siapa Si Joonmyeon itu.

Kyungsoo yang gampang dirayu akhirny merasa sedikit tertarik dengan kisah Joonmyeon. Tuan Do menceritakan bahwa Joonmyeon sangat membutuhkan pendamping karena kehidupan diluar pekerjaannya sedikit kacau.

Sebenarnya perjodohan ini sudah direncanakan sejak lama. Alasan yang tadi diucapan Tuan dan Nyonya Do hanya akal-akalan saja. Orang tua Kyungsoo itu memang penuh tipu muslihat.

Kedua belah pihak bahkan sudah bersepakat menentukan tanggal pernikahan. Tuan Do sangat menginginkan menantu yang memiliki jiwa bisnis seperti Joonmyeon. Sementara Tuan Kim menginginkan Joonmyeon untuk menikah secepatnya.

Tuan Kim bercerita pada Tuan Do bahwa selama ini beliau cukup kesulitan menemukan calon pendamping untuk Joonmyeon. Ia sudah memperkenalkan Joonmyeon dengan banyak perempuan. Tapi ternyata Joonmyeon lebih menyukai laki-laki.

Hal itu membuat Tuan Kim menjadi kebingungan. Pasalnya mencari laki-laki yang bisa hamil adalah PR tersendiri. Baru saat ia mendengar bahwa Tuan Do memiliki anak laki-laki yang bisa hamil, ia segera menghubungi teman lamanya itu.

Tanpa diduga keduanya setuju untuk menjodohkan anak mereka. Jadilah semua sandiwara ini dimulai. Dan mereka sudah menyusun cara agar baik Kyungsoo maupun Joonmyeon mau menikah.

Joonmyeon sudah setuju semenjak ia melihat foto Kyungsoo. Anak itu terlihat sangat menyukai paras manis anak Tuan Do. Tinggal Kyungsoo saja yang belum berhasil ditakluk. Namun, dengan jurus rayuan maut Tuan Do. Sudah dapat dipastikan Kyungsoo akan setuju.

Benar saja, dalam waktu tiga hari Kyungsoo akhirnya mengangguk menyetujui pertemuannya dengan Joonmyeon sebelum pernikahan dilaksanakan. Kedua pihak pun berbahagia terutama Tuan dan Nyonya Kim yang tak sabar ingin menggendong cucu.

#TBC

No LimitWhere stories live. Discover now