Sever (1) - Baeksoo

3.5K 303 22
                                    


Baekhyun membuka pintu apartemen yang telah ia huni selama tiga tahun bersama Sang suami. Wajahnya sama sekali tidak menunjukkan rasa lelah meskipun jam sudah menunjuk pukul 3 pagi. Senyuman di bibir terus terukir saat pesan dari seorang wanita masuk kedalam akunnya.

Pria bermarga Byun itu sudah sejak lama menyembunyikan hubungannya dengan sekretaris di kantornya. Mereka menjalani hubungan sembunyi-sembunyi tanpa memberitahu siapapun termasuk suami Baekhyun, Do Kyungsoo.

Pada awalnya Baekhyun bisa bertahan pada rayuan wanita itu. Namun, godaan semakin terasa berat saat wanita itu mulai menawarkan tubuhnya untuk mengobati kesepian Baekhyun yang sering ditinggal pergi Kyungsoo. Pria bermarga Do itu bekerja sebagai pramugara sehingga mereka jarang bisa bertatap muka dan melakukan hubungan intim.

Baekhyun adalah pria dewasa. Tentu ia sangat menyukai hubungan seksual. Ia memutuskan untuk melakukannya di hotel dekat gedung perusahaan miliknya. Berakhir pada Baekhyun yang candu dan memilih menjalin hubungan spesial tanpa sepengetahuan pasangannya.

"Kau pulang awal."

Sebuah suara parau masuk menggelitik indra pendengaran Baekhyun. Ia menoleh ke arah sofa dan mendapati Kyungsoo tengah menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Baekhyun hanya memicing dan berucap beberapa kata untuk menghindari pertengkaran.

"Jangan mulai, Kyung. Aku sedang tidak ingin bertengkar."

Sebenarnya Baekhyun tidak merasa lelah. Ia hanya bosan harus terus bertengkar dengan Kyungsoo. Baekhyun selalu merasa Kyungsoo menyalahkannya untuk segala hal.

Kyungsoo berdecih. "Tentu kau tidak ingin bertengkar denganku. Kau kan habis bersenang-senang."

Baekhyun menarik napas dalam. Berusaha untuk memadamkan emosinya yang mulai membeludak.

"Jawab, Byun Baekhyun!" Kyungsoo berteriak.

Baekhyun melempar tas selempang yang ia bawa. Maju beberapa langkah mendekati Kyungsoo. Wajahnya memerah menampakkan amarah yang sudah mengisi kepalanya. Ia tidak bisa menahan umpatan yang kini sudah berada di ujung lidah.

"Apa maksudmu, Do Kyungsoo? Aku susah payah bekerja dan kau sebut aku bersenang-senang?"

Kyungsoo tersenyum miring dan berdiri. Menyamakan posisi dengan posisi mata Baekhyun. Menatap dengan mata besarnya yang sedikit membengkak. Ada lingkar hitam membentuk kantong mata. Baekhyun baru menyadarinya saat ia melihat Kyungsoo dari jarak dekat.

"Sudah berapa lama?" Kyungsoo kembali melempar pertanyaan.

"Berhenti berbicara tidak jelas, Kyung. Kau membuang-buang waktuku."

Kyungsoo membulatkan bibirnya. "Jadi keberadaanku selama ini membuang-buang waktumu. Kau ingin aku pergi?"

Baekhyun bergerak mencengkeram kemeja yang Kyungsoo pakai. Menatap pria dihadapannya dengan mata memerah menandakan bahwa kemarahannya telah mencapai puncak. Ia tak bisa lagi menahannya.

"Jangan memancing emosiku, Do Kyungsoo. Aku selalu menghadapi dengan sabar selama ini. Inikah balasanmu untuk kesabaranku?"

Kyungsoo mendorong Baekhyun dna tertawa terbahak-bahak. Pria itu menatap Baekhyun dengan rasa kecewa dan terluka yang memancar dari kedua bola matanya. Tawa yang semula keluar pun kini berubah menjadi diam. Air mata mulai membasahi kedua pipinya. Membuat Baekhyun merasa bersalah.

"Maafkan aku," ujar Baekhyun pelan.

"Kau tidak perlu meminta maaf, Baek. Maafmu tidak berarti saat kau mengkhianatiku kesetiaanku."

Baekhyun memeluk Kyungsoo. "Aku tidak pernah mengkhianatimu, Kyung. Aku hanya mencintaimu. Tidak ada orang lain."

Kyungsoo mendorong Baekhyun hingga pelukan terlepas. "Lalu siapa wanita itu? Wanita yang kau tiduri saat aku sedang bekerja, Tuan Byun?"

Kyungsoo tenyata sudah mengetahui hubungan Baekhyun dengan sekretaris itu. Tapi darimana pria itu tahu. Jelas-jelas Baekhyun selalu berhati-hati dengan sesuatu berhubungan dengan sekretarisnya. Ia bahkan membuat akun bank baru dengan data palsu untuk mengirim gaji tambahan setiap bulan ke selingkuhannya. Dan ia melakukan smeua itu dengan hati-hati.

"Aku tidak tahu siapa yang kau bicarakan? Aku tidak memiliki siapapun selain kau." Baekhyun terus berusaha menutupi. Ia tidak ingin hubungan pernikahannya rusak karena masalah yang menurutnya sepele ini.

"Bodohnya aku, Baek. Aku mengharapkan kejujuran disaat kau terus mengucapkan kebohongan kepadaku."

Kyungsoo melemparkan puluhan lembar foto ke wajah Baekhyun. Baekhyun bisa melihatnya dengan jelas. Foto saat bersama sekretarisnya berjalan menuju kamar hotel. Foto saat mereka makan disalah satu restoran. Bahkan foto saat mereka berciuman di tempat parkir bawah tanah.

"Bagaimana kau bis mendapatkan semua ini?" Baekhyun bertanya meskipun di dalam hati ia masih terkejut.

"Kau pikir aku siapa, Baek? Kau pikir dari keluarga mana aku lahir?"

Keluarga Do memang terkenal dengan bisnis kosmetiknya yang besar. Mereka sudah mengusai Korea sejak puluhan tahun yang lalu. Bahkan mereka sudah mengekspor produk kecantikan mereka ke seluruh asia timur dan asia tenggara.

Bodohnya Baekhyun berpikir bahwa Kyungsoo tidak akan pernah menyewa mata-mata. Ia terus berpikir bahwa pria itu akan percaya padanya. Kyungsoo bukan pria yang mudah curiga. Itu yang Baekhyun ketahui selama ini.

"Aku ragu jika menyetubuhi sekretarismu adalah perbuatan yang setia."

Baekhyun menghembuskan napas berat. "Baiklah, aku mengaku Do Kyungsoo. Aku memiliki hubungan dengan sekretarisku. Lalu apa yang akan kau lakukan?"

Kyungsoo menyodorkan sebuah surat. "Tanda tangani ini dan kau bebas untuk berhubungan dengan siapapun."

Baekhyun membaca surat tersebut. Surat gugatan cerai yang telah Kyungsoo tanda tangani. Ia menandatanganinya cepat. Pria bermata sipit itu berpikir jika hubungan pernikahannya memang sudah di ujung tanduk. Kyungsoo bukan orang yang mudah memaafkan. Baekhyun berpikir jika ia juga sudah tidak memiliki rasa cinta untuk Kyungsoo.

"Terima kasih, Baekhyun. Aku tidak akan pernah bisa melupakan semua kebaikanmu padaku. Dan terima kasih telah bersikap dewasa."

Baekhyun tersenyum tipis. Meskipun berat, ia harus melepas Kyungsoo. Tanda tangannya di surat gugatan itu sudah menyimpulkan bahwa hubungan mereka selama ini sudah berakhir. Ia adalah individu yang bebas, begitu pula Kyungsoo.

"Aku harap kau tidak salah memilih keputusan, Baek. Aku pergi dulu."

Kyungsoo pergi dengan koper besar yang Baekhyun prediksi adalah pakaian dan barang-marang kepunyaan pria bermarga Do itu. Baekhyun merasa kecewa pada dirinya.

Dulu, ia yang selalu mengejar Kyungsoo dan memohon pada laki-laki itu untuk menerima cintanya. Butuh waktu dua tahun bagi Baekhyun untuk meyakinkan Kyungsoo bahwa pria itu ingin menikahinya. Berakhir pada Kyungsoo yang menyerah dan bersedia menjadi pasangan Baekhyun.

Tidak disangka pernikahannya akan berakhir di usia yang masih begitu muda. Bayangan dan cita-cita yang dulu Baekhyun inginkan pun seketika lenyap. Keinginan untuk sehidup semati bersama Kyungsoo pun kini tidak dapat diwujudkan.

Baekhyun tidak ingin menyesal dan menghukum dirinya. Karena nyatanya itu tidak akan merubah apapun. Hubungannya dengan Kyungsoo tidak dapat membaik dan kembali seperti semula. Ia hanya bisa mengambil pelajaran dari semua ini.

Pria itu memilih untuk melupakan Kyungsoo dan memulai kehidupan baru. Selang setahun setelah perceraiannya dengan Kyungsoo, pria itu memperistri sekretarisnya. Wanita bernama Kim Taeyeon itu resmi menyandang marga Byun.

Baekhyun meneruskan hidupnya dengan baik. Meskipun berat baginya untuk melupakan semua kenangan indah bersama Kyungsoo. Ia bodoh jika berpikir bahwa cintanya pada Kyungsoo telah hilang. Baekhyun masih mencintai Kyungsoo. Terbukti bahwa Baekhyun masih terus mengikuti kehidupan mantan suaminya itu melalui pemberitaan di media massa.

Kyungsoo telah berhenti dari dunia penerbangan dan beralih profesi menjadi model. Pria itu nampaknya lebih bahagia dengan kehidupannya sekarang. Membuat Baekhyun merasa sedikit miris.

Mungkin ini yang terbaik untuk ia dan Kyungsoo. Setidaknya untuk saat ini.


___________________________________________

Ada lanjutannya kok. Tenang aja.

No LimitWhere stories live. Discover now