Timid (7) - Myeonsoo

738 90 18
                                    

Bagian huha-huha ibu muda sama bapak hampir setengah baya. Sengaja gue bikin pendek.


Kyungsoo melihat tubuhnya didepan cermin. Ia mengangkat kaos polos yang dipakai hari ini. Sudah tujuh bulan sejak ia melahirkan kedua anak-anaknya. Garis merah muda hasil operasi caesar yang dulu sangat nampak sudah mulai memudar. Hanya tinggal sedikit rona merah horizontal yang ada di perut.

Tubuhnya sudah kembali seperti semula, belum sebagus dulu karena Kyungsoo belum bisa mengunjungi pusat kebugaran, tapi setidaknya dada Kyungsoo sudah sedikit bidang. Home workout yang ia lakukan disela-sela kegiatannya sebagai ibu muda ternyata berhasil.

"Pipipipipipi ....."

Kyungsoo menoleh ke Junkyung dan Junsoo yang sedang merangkak di lantai kamar. Si Kembar yang wajahnya seratus persen Daddy mereka itu seolah sedang berlomba untuk mencapai Papi mereka terlebih dulu.

Keduanya sampai bersamaan, Kyungsoo gemas pun menghujani dua bayi berpipi bulat itu dengan kecupan sayang. "Sudah cukup bermainnya. Sekarang kita makan!"

Kyungsoo membawa mereka untuk makan malam karena jarum jam di kamar sudah menunjuk angka tiga. Sebentar lagi Joonmyeon juga sudah pulang, ia harus memasak untuk makan malamnya dengan suami.

Tangan Kyungsoo meraih bubur bayi instan yang ada dalam kulkas, memanasakannya sebentar lalu menyuapkannya pada Si Kembar yang selalu makan dengan lahap.

Kyungsoo memang seharusnya mengurangi ketergantungan pada bubur bayi instan, tapi ia masih belum belajar cara memasak bubur bayi yang benar. Ia hanya takut anak-anaknya tidak mendapatkan nutrisi yang cukup seperti yang mereka dapatkan dari bubur bayi instan.

Keterampilan Kyungsoo sebagai ibu muda memang tidak biss diragukan lagi. Ia memandikan anak-anaknya bersamaan, memijat, membedaki, dan memakaikan baju dengan begitu tangkas. Setelah memberikan botol berisi susu formula, kedua bayi berusia tujuh bulan itu sudah tenang di dalam keranjang bayi.

"Kalian tenang dulu, ya! Papi harus memasak untuk Daddy kalian."

"Didididi ...." Junsoo berceloteh.

"Benar, Junsoo. Daddy akan segera pulang. Jadi kalian tenang sebentar, kay?"

Kyungsoo meninggalkan anak-anaknya dan segera memasak samgyetang untuk makan malam. Akhir-akhir ini memang sedang sering hujan, sup ayam juga bagus untuk menguatkan badan.

Tak butuh waktu lama untuk membuatnya, satu jam kemudian semua sudah siap meja makan. Joonmyeon biasanya akan terlambat tiga puluh menit karena lalu lintas yang ramai.

Kyungsoo hanya memiliki selang waktu satu jam untuk mandi dan merias diri, jadi dengan cepat ia berlari ke kamar mandi. Merias dirinya akan memakan waktu lebih lama. Kyungsoo sudah berkomitmen untuk tampil prima karena Joonmyeon sering bekerja keras akhir-akhir ini.

Saat Kyungsoo sudah menyemprotkan setting spray, suara Joonmyeon terdengar dari ruang tamu apartemen. Kyungsoo bersiap-siap untuk menyambut suami tercinta.

"Aku pulang, Sayang!" Joonmyeon kembali mengulang salam saat melihat Kyungsoo.

"Selamat datang," jawab Kyungsoo yang segera menerima mantel yang Joonmyeon pakai dan menyampirkannya di lemari mantel dekat pintu.

"Kau manis sekali malam ini," puji Joonmyeon yang melihat Kyungsoo sudah merias diri. Rasa canggung yang dulu selalu menyelimuti Joonmyeon sudah hilang sepenuhnya.

"Terima kasih. Kau terlihat lelah. Temui anak-anak dulu, setelah itu kita makan!"

Joonmyen mengecup pipi Kyungsoo. "Iya, Kim Kyungsoo yang cantik."

No LimitWhere stories live. Discover now