Timid (6) - Myeonsoo

765 108 48
                                    

Agak ngebut ya. Biar sesuai 8 chapter.


Joonmyeon baru saja ingin pulang tatkala Nyonya Do menelpon. Tubuhnya tiba-tiba saja gemetar ketika mendengar kabar bahwa Kyungsoo dan Sooyoung mengalami kecelakaan.

Segera tanpa pikir panjang ia menancap gas menuju rumah sakit yang disebut Nyonya Do. Pikirannya kalut, air matanya terus mengalir mengingat perkataan Kyungsoo tadi pagi.

Pasangannya sudah memberitahu Joonmyeon bahwa perasaannya tidak enak pagi ini. Tapi, Joonmyeon dengan segala ambisinya malah memilih berangkat bekerja dan meninggalkan Kyungsoo sendiri.

"Suami macam apa aku ini? Maafkan aku, Sayang!"

Berkali-kali Joonmyeon memohon perlindungan akan Kyungsoo dan anak-anak yang sedang dalam kandungannya. Ia terus melafalkan doa pada Dewi Kwan Im. Hanya itu yang bisa ia lakukan sekarang.

Setelah memarkir, ia segera berlari ke pintu masuk unit gawat darurat. Ia bisa melihat orang tua dan mertuanya sedang duduk di kursi tunggu. Ada juga keluarga Park yang menunggui Sooyoung dan si kembar.

"Abeonim! Apa yang terjadi dengan Kyungsoo?" Joonmyeon bertanya dengan suara gemetar. Penampilannya benar-benar kacau.

"Tenang, Joonmyeon! Kyungsoo akan baik-baik saja!" Tuan Kim berusaha menenangkan anaknya.

"Ini semua salahku! Kyungsoo sudah menyuruhku libur tadi pagi, tapi aku tetap saja berangkat! Ini semua salahku!"

Kakak Kyungsoo, Do Seungsoo, yang tidak tega pada adik iparnya pun memeluk erat. Membuatkan suami dari Sang adik menangis di pundaknya. Nyonya Do dan Nyonya Kim pun hanya bisa menangis tanpa suara. Sementara Tuan Do hanya diam, masih belum percaya jika anak dan calon cucunya sedang dalam bahaya.

Seorang dokter wanita keluar dari ruangan. "Keluarga Nona Sooyoung dan Tuan Kyungsoo!"

Semua keluarga Do, Kim, dan Park berkumpul. Ingin mendengar tentang keadaan dari anggota keluarga mereka. Dokter lebih dulu membuka masker agar ucapannya terdengar lebih jelas.

"Nona Sooyoung dan anak-anaknya baik-baik saja. Mereka hanya luka ringan."

"Terima kasih, Tuhan!" Tuan dan Nyonya Park bisa bernapas lega pada akhirnya.

"Pasanganku! Bagaimana keadaan pasanganku, Dokter?"

"Tuan Kyungsoo mengalami cedera di kandungannya. Kami menyarankan untuk melakukan operasi caesar sesegera mungkin."

"Lakukan, Dokter! Lakukan apapun untuk menyelamatkan Kyungsoo dan anak-anak kami!"

"Baiklah. Anda bisa mengurus formulir persetujuan terlebih dulu."

Hari itu, Joonmyeon berubah dari pria pemalu yang tenang menjadi pria yang depresi. Ia masih terus menyalahkan dirinya karena tidak becus menjaga Kyungsoo.

Hari itu pula, sepasang kembar laki-laki hadir dalam keluarga kecil Joonmyeon. Mereka lahir prematur dengan berat dua kilogram dan harus dirawat dalam inkubator selama empat hari. Joonmyeon baru benar-benar bisa bernapas lega setelah Dokter menyatakan bahwa kondisi Kyungsoo sudah stabil.

***

Kyungsoo mulai sadar dan langsung panik melihat perutnya kembali rata. Ia menoleh ke kanan dan mendapati suaminya, Kim Joonmyeon sedang menutup mata di sofa ruang rawat.

No LimitWhere stories live. Discover now