Downtown (3) - Hunsoo

4K 339 22
                                    

"Wah, Sehun membawa teman ke rumah."

Kyungsoo tersenyum manis saat seorang wanita paruh baya dengan wajah yang masih segar antusias menyambutnya. Kulitnya yang pucat membuat Kyungsoo yakin bahwa Sehun adalah darah daging dari wanita dengan rambut bergelombang itu.

"Nama saya Do Kyungsoo. Saya membawakan kimchi dan kue manju, eomonim. Silahkan dinikmati."

Netra Sehun yang sipit seketika membola saat Kyungsoo tiba-tiba saja menenteng dua buah tas plastik berisi beberapa kemas kimchi dan kue manju. Ia bahkan tidak tahu jika Kyungsoo membawa sesuatu di tangannya.

"Panggil saja Eomma. Ah, jadi merepotkan. Terima kasih, nak Kyungsoo. Ayo kita makan malam bersama, malam ini kita makan daging."

"Horee, daging."

Si kembar yang telah turun dari gendongan Kyungsoo berteriak antusias dan berlari menuju ruang makan. Ibu Sehun berjalan menuju ruang makan dengan Sehun dan Kyungsoo yang mengikuti di belakang.

"Aku bahkan tidak tahu jika kau membawa oleh-oleh," ujar Sehun yang entah mengapa melingkarkan tangannya di pinggang seksi pemuda Do.

"Kau tidak perlu tahu. Dan Tuan Oh, tangan anda ternyata sangat nakal."

Sehun yang sadar tengah merangkul pinggang Kyungsoo segera melepaskannya. Membuang muka karena wajahnya yang memerah malu. Kyungsoo hanya terkekeh dan memilih merangkul tangan Sehun dengan sengaja.

Kyungsoo segera bertatap muka dengan seorang pria dengan perawakan kurus dan tinggi. Kulitnya nampak kuning langsat khas asia. Wajahnya terlihat tegas dengan rahang yang begitu terdefinisi. Sehun benar-benar kopian dari dua orang tuanya.

"Selamat datang. Maaf rumah kami berantakan."

Kyungsoo tersenyum dan memberi hormat pada ayah Sehun. "Jangan merendah, Tuan. Rumah anda sangat rapi."

Kyungsoo berhadapan dengan ayah Sehun. Sementara Sehun sendiri duduk di samping ibunya. Berhadapan dengan si kembar yang terlihat hendak mengambil makanan, namun tidak jadi karena tatapan mengerikan yang ayah mereka layangkan.

Makan dimulai setelah ibu Sehun mengambilkan daging ke mangkuk nasi suaminya. Lalu ayah Sehun menyuap nasi ke mulutnya. Dengan begitu seluruh anggota keluarga mulai makan.

"Aku tidak tahu jika Sehun memiliki teman semanis nak Kyungsoo. Biasanya Sehun hanya berteman dengan pemuda datar yang tidak berekspresi."

Celetukan ibu Sehun membuat Kyungsoo terkekeh. "Sebenarnya kami baru bertemu dua hari."

"Benarkah? Tapi kalian terlihat akrab. Mama akan setuju jika Sehun memiliki suami seperti nak Kyungsoo."

Sebuah senggolan membuat Ibu Sehun sadar bahwa ucapannya keterlaluan. Namun, Kyungsoo yang menjadi lawan bicara menyambut kalimat Ibu Sehun dengan nada riang.

"Saya tidak yakin jika saya adalah tipe Sehun."

"Kau adalah tipe-ku," ujar Sehun yang tiba-tiba saja berkata.

Sedetik kemudian, Sehun merutuki kemampuan refleks-nya yang diatas rata-rata. Wajahnya yang semula memerah kini semakin terlihat merah. Kulit pucat Sehun seketika berubah menjadi mirip kepiting yang direbus.

Ibu Sehun tertawa terbahak-bahak melihat perilaku anaknya. Ruang makan pun ramai dengan godaan yang dilayangkan wanita paruh baya tersebut. Membuat Sehun hampir mati malu. Sementara Kyungsoo hanya tersenyum menanggapi setiap godaan.

_______________

Sehun mengajak Kyungsoo duduk di balkon rumah. Makan malam selesai beberapa menit yang lalu. Dua botol bir menjadi teman sejoli berdarah asia tersebut.

No LimitWhere stories live. Discover now