menyelamatkan

233 8 0
                                    

Aku langsung menyusul teman teman ku yang sudah mengerjakan soal dari bu shinta.

---

Bel istirahat berbunyi.aku dan randya hendak menuju perpustakaan tapi di tengah tengah perjalanan banyak siswa yang mengerumuni dan sedamg menonton sesuatu.
Aku dan randya sangat kepo dan juga ikut melihat, ternyata itu adalah kak arvin yang sedang menonjok dan membanting badan kak daniel.

"Itu si arvin kenapa?itu kan daniel sahabatnya" bisik salah satu siswa dan aku mendengarnya.

"Denger denger si,daniel si ndeketin tiara." Ucap siswa itu.

"Hah?tiara pacarnya arvin?dah gila tuh daniel ngerebut dari arvin" balas siswa itu

Randya langsung menarikku dan kita menuju ke perpus.

Aku membaca salah satu buku,dan randya juga.

"Emm,ran aku bosan." Ucapku pada randya.

"Kita kan baru datang ta" balas randya.

"Yasudah ayo lah" ajakku ke randya.

Kita pun menuju taman belakang dan duduk disalah satu bangku.

"Tadi tuh kak arvin ngapain?" Tanya ku ke randya to the point

"Dia tuh sayang banget sama pacarnya itu" jawab randya.

"Oohh" ucapku

"Kenapa si akhir akhir ini kayaknya kepo banget sama kak arvin.suka ya lo!!!" Goda randya

"Enggak ah!" Jawabku.

"Inget udah ada adit ta" ucap randya.

Bel masuk telah berbunyi,aku dan randya langsung masuk dan memulai pelajaran kami.

---

Aku pulang sendiri karena adit telah pulang dari tadi.

"Aku memang tak menelfon sopir ku,karena ia jika jam jam segini menjemput anak nya.Dan biasanya ia tak oernah menjemputku karna aku terbiasa pulang bersama adit.

Aku menunggu di halte bus,menunggu bus datang.langit yang mula mula nya cerah berubah menjadi gelap.Aku melihat kak arvin yang melaju kencang dan melewati halte bus.Dia melihat ke arah ku, tetapi tetap melajukan motornya.

Lagian aku juga tidak mengharapkan tumpangannya.

Saat aku menunggu,tiba tiba ada berandal yang menggangguku.

"Hey cantik ngapain sendirian.sini kita temenin." Ucap berandalan itu.

"Jangan sentuh aku!" Ucap ku sambil menepis tangannya.

"Wuhh,ganas bro." Ucap brandalan itu pada temannya.

Tiba tiba ada suara motor yang berhenti dan itu adalah arvin.Dia langsung menendang brandal itu dari belakang, brandal itu langsung tersungkur ke tanah.teman teman brandal itu lantas menyerang arvin.

Tetapi arvin bisa menghajar semua berandal itu sampai mereka kabur.

"Ma.." ucapku hendak mengucapkan makasi terpotong karena ia hanya melengos dan membalikan tubuhnya hendak pergi.

Tetapi saat ia hendak menuju motornya hujan deras tiba tiba datang.Ia langsung berlari dan berteduh di halte.

Dia duduk di sampingku dan tetap dingin dan diam.

Aku mengetuk ngetukan sepatu ku di lantai halte itu,karna aku suka sekali dengan hal itu.

"Lo bisa diem ga?" Ucap kak arvin padaku

"Maaf kak." Balasku dengan gugup.

15 menit aku menunggu hujan reda,dan 15 menit juga aku menunggu bus datang.

Kak arvin pun berdiri dari tempatnya tetapi saat ia hendak keluar,ia tiba tiba menatap ke arah ku.

"Jam segini udah gaada bus/angkot yang lewat sini,lu gue anterin aja gimana?" Tawarnya dengan tatapan mematikan.

"E..engga usah kak" ucap ku tertatih tatih

Tanpa ba bi bu kak arvin berjalan kearahku dan langsing menarik tangan ku.

"Lo gue anterin,dah naik" ucapnya

Aku segera naik dan memposisikan diriku agar tidak jatuh karena motor nya tinggi.

Sepanjang perjalanan aku dan kak arvin hanya diam dan tak berucap apapun.

"Rumah lo mana?" Tanya nya.

"Komplek mawar sari kak" jawabku

"Nomor?" Tanyanya

"Gau sah kak,nanti aku turun di gerbang komplek aja" ucapku gugup

"Ealah,yang mau nganterin lo sampe depan lo juga sapa?" Jawabnya dengan senyuman smirk.

"M..mmmaaf kak" jawabku dwngan pipi memerah.

Arvin yang melihat ekspresi agatha langsung tertawa tipis.

Saat ia hendak membelok dari pertigaan.Tiba tiba ada kucing yang berlari dari ujung jalan.

Arvin langsung refleks mengerem,agatha langsung memeluk kak arvin erat,dan menaruh kepalanya di pundak arvin dan agatha menejamkan matanya.

Agatha memang begitu,karena dulu ia juga pernah mengalami kecelakaan sampai sampai ia tak bisa berjalan sekitar 2 Minggu.

Arvin langsung memberhentikan motornya di pinggir jalan.Lalu mengecek kondisi agatha.

"Lo ga papa kan?" Tanya nya

"N..nggak papa kok kak, maafin ya tadi aku lancang,karna aku punya trauma kalau pas kaya gitu." Ucapku menunduk

"Yaudah gapapa,ayok naik." Ucapnya.

Aku dan kak arvin melanjutkan perjalanan,tetapi dia mengantarkannya sampai ke depan gerbang rumah ku.

"Rumah lo,nomer berapa?"

"Nomer 14A kak"

Kak arvin langsung menuju rumahku.

Setelah itu aku pun turun dan berterimakasih ke kak arvin lalu masuk.

.

.

.

.

.

Enjoy

Trouble In LoveWhere stories live. Discover now