Healing

4K 309 15
                                    

Sakura berjalan dengan tertatih menuju ruang abu milik kerajaan. Disana tertulis jelas nama ayahnya dengan banyak bunga baru yang menghiasi. Tubuhnya bergetar hebat, ia terjatuh kelantai dan tidak satupun dayang disana membantunya.

Sakura menangis didepan abu milik ayahnya, ia menangis hebat.  Ini kali pertama Sakura menangis hebat. Ya, ini kali pertama. Ia selalu diajari untuk tidak terlalu menunjukkan emosinya, namun kali ini dia sangat kacau. Orang yang paling ia sayangi meninggal. Meski ayahnya adalah orang yang amat keras, ia tidak pernah membencinya.








Sakit













"Tak apa-apa" bantah Sakura sebelum pria yang berbaring didepannya berbicara. Sakura telah pulih total, ia juga sudah tak mau terlarut dalam kesedihan. Ia sedang menunggu calon suaminya, Itachi Uchiha tertidur.

Itachi telah tersadar semenjak 2 hari yang lalu setelah insiden itu. Kerajaan cukup kacau sekarang. Kaisar yang masih belum terbangun, dan permaisuri yang sekarat. Itachi pun belum bisa beranjak dari kasur megah miliknya. Pemerintahan sementara dipegang oleh keluarga Nara bangsawan yang berperan sebagai perdana menteri.

Semenjak terbangun, Itachi sering kali mengalami mimpi buruk. Oleh karena itu, Sakura bersikeras mendampingi Itachi tidur. Sakura tersenyum miris melihat pria didepannya. Jika bukan karena pernikahan mereka, mungkin pria ini masih sehat dan bugar.

Melihat Itachi tertidur, sakura menyanyikan sebuah lagu sambil mengelus kepala pria itu. Ia tidak mencintai pria itu, tapi perasaan iba itu tak terelakkan. Setelah cukup lama setelah Itachi tertidur,  Sakura beranjak dari kamar megah Itachi dan berencana kembali ke wilayah miliknya.

Mata Sakura menangkap Sasuke yang sedang berada di rumah kaca tanaman. Pria itu tampak sibuk belajar. Sakura tersenyum miris.  Untung saja Sasuke terlambat ke pernikahannya saat itu, sehingga pemuda itu baik-baik saja. Namun pria ini menanggung beban untuk mempelajari istana lebih jauh lagi. Ia diwacanakan akan menggantikan Itachi melihat kondisi Itachi.

Sakura tak berniat menghampiri Sasuke dan kembali ke kamarnya.

"Ma" ucap Sakura sambil memeluk ibunya. Mereka sekarang tinggal berdua saja.

"Mama akan pindah ke kerajaan Sihir sepertinya nak" ujar ibu Sakura,  membuat Sakura menampilkan wajah tak suka.

"Mama jangan bilang begitu, sudah kesekian kalianya mama bilang begitu" kata Sakura tampak tak suka mendengarnya, ia mendudukkan diri disamping ibunya.

"Kamu tau kan nak, pada akhirnya jika kamu menjadi permaisuri ataupun putri mahkota. Mama akan tinggal sendiri" jelas mamanya tampak sedih juga.

"Aku tau, tapi bukankah aku menjadi putri mahkota masih sekedar ketidak pastian" ujar Sakura, sebenarnya tidak ingin berbicara seperti ini. Namun begitu adanya, Itachi calon suaminya sedang sakit hebat.

"Mama, mama tidak mau terkurung masa lalu.  Terlalu banyak kenangan bersama ayahmu disini" ujar Ibu Sakura mulai terisak, terlalu sakit melihat tempat yang tersimpan banyak kenangan bersama ayahnya.

Sakura memeluk ibundanya. Ini kali pertama ibunya jujur. Ibunda Sakura sudah sering membicarakan mau pindah,  dan tak ditanggapi serius oleh Sakura. Sakura paham sekarang.

"Baiklah ma, Sakura akan minta kereta kuda untuk mengantar mama besok" kata Sakura, ia harus bijak. Tidak sehat bila memaksakan mamanya berada disini. Sekalipun ia tidak menikahi Itachi nanti, ia masih ada hak tinggal dikerajaan Pikirnya.

Keesokan harinya Sakura mendatangi kediaman Itachi, dan menemukan pria itu sedang menyantap makanannya di ranjang miliknya. Gadis itu meminta izin untuk duduk dikursi dan menemani pria itu makan.

The Lonely QueenWhere stories live. Discover now