8. Apartemen Baru

Start from the beginning
                                    

"jaga Baekhyun Chanyeol-ah, dan kau jangan sekali-sekali menyakiti Baekhyun." mama Park menunjuk Chanyeol dengan wajah sengit. Mewanti anaknya agar tak menyakiti calon mantu kesayangannya.

"mama pamit ya sayang." mama Park pamit pulang meninggalkan Baekhyun dan Chanyeol berdua di apartemen mewah itu.

Hanya suara jam berdetak dan hembusan nafas masing-masing yang terdengar. Baekhyun memaki dirinya sendiri, kenapa dia harus terjebak dalam situasi tidak mengenakkan seperti ini. Ia mencoba memgumpulkan keberanian memutuskan kesepakatan untuk ia dan Chanyeol.

"ekhem, kita harus membuat kesepakatan yang jelas." Baekhyun berdiri sambil berkacak pinggang.

"kesepakatan apa maksudmu?" Tanya Chanyeol dengan wajah datar.

"kesepakatan tentang hubungan kita!" kesal Baekhyun. Ia ingin sekali meremas rambut ikal Chanyeol saking kesalnya. Kenapa Chanyeol malah terlihat santai saja? "apa jangan-jangan kau setuju dijodohkan denganku?"

Chanyeol mendengus. "mimpi kau! Siapa juga yang mau denganmu, aku masih suka payudara indah dengan vagina lembut. Tidak sepertimu yang tepos depan belakang!"

Baekhyun merasa harga dirinya tercoreng. Kalau Chanyeol bukan anak orang kaya yang berpengaruh, mungkin Baekhyun dengan senang hati akan melemparnya lewat jendela apartemen.

"kau pikir aku juga mau menikah dengan tiang idiot, sombong, egois, angkuh sepertimu!" Baekhyun menarik nafas, emosinya selalu memuncak jika berdekatan dengan Chanyeol.

"sekarang kita buat kesepakatan. Pertama, kau tak boleh melarang aku berhubungan dengan siapapun begitu juga denganmu. Kedua, jangan ada yang tau tentang hubungan kita. Ketiga, didepan orang tuamu dan orang tuaku kita harus berlaku baik dan akrab." ucap Baekhyun sambil berfikir keras, apalagi kesepatakan yang harus mereka jalankan.

"heeem apalagi yaaa?" sambung Baekhyun.

"jangan sok akrab dengan temanku." ujar Chanyeol membuat Baekhyun mengernyit tak mengerti.

"temanmu yang mana?" tanya Baekhyun.

"Kai, siapa lagi. Jangan kegenitan padanya. Aku tak suka kau masuk ke lingkaran pertemananku! Harusnya kau sadar diri dimana posisimu berada." Chanyeol dengan tatapan meremehkan adalah salah satu yang dibenci Baekhyun.

Baekhyun merasakan ubun-ubunnya memanas. Bukan Chanyeol namanya jika tidak membuat orang emosi dengan perkataannya. "aku juga tak akan mau dekat-dekat dengan teman-temanmu yang aneh dan sombong itu."

"bagus kalau begitu. Aku setuju dengan kesepakatan kita. Dan sekarang sana tidur diluar aku sudah mengantuk!" Chanyeol mengusir Baekhyun keluar dari satu-satunya kamar di apartemen mereka. Nyonya Park sengaja mengunci kamar yang lain agar Chanyeol dan Baekhyun bisa tidur bersama.

"tidak mau! Kau yang tidur diluar!" Baekhyun takkan mau mengalah. Diluar dingin dan hanya ada sofa sempit. Tubuhnya bisa pegal semua jika tidur disana.

"apartemen ini punya orang tuaku. Aku yang berhak atas kamar ini." Chanyeol sudah membaringkan tubuh bongsornya diatas kasur dan sengaja membentangkan tangannya agar Baekhyun tidak dapat ikut tidur disana.

"tapi orangtuamu juga menyuruhku tidur disini! Minggir Park, aku mau tidur dikamar ini." Baekhyun tetap tidak mau mengalah.

"oh begitu, kau ingat kejadian beberapa hari yang lalu? Mau terjadi lagi padamu atau yang lebih parah?" Chanyeol menyeringai setan dan itu membuat sekujur tubuh Baekhyun merinding. Ia terbayang lagi saat menginap di rumah Chanyeol tempo hari.

"dasar mesum, bajingan, biadab tak punya akhlak!" maki Baekhyun. Jelas saja Baekhyun takkan pernah mau kejadian itu terulang lagi. Lebih baik dia tidur diatas lantai tanah sekalian daripada pantatnya diremas Chanyeol.

"sana tidur diluar daripada nanti terjadi yang tidak-tidak diantara kita." ancam Chanyeol, sebenarnya Chanyeol juga tak ada niat apapun apalagi sampai melecehkan Baekhyun lagi. Tapi trik yang ia gunakan terbukti jitu untuk membuat Baekhyun mengalah dan pergi dari kamarnya.

"baiklah malam ini aku akan tidur diluar. Tapi malam besok giliranku yang tidur dikamar. Kalau tidak aku akan melaporkan perbuatanmu pada nyonya Park!" Baekhyun mengambil selimut dan bantal guling. Bergegas pergi dari kamar.

"mimpi indah Byun pendek." teriak Chanyeol dari dalam kamar.

Baekhyun menarik nafas berkali-kali. Mensugesti dirinya sendiri agar tak terpancing emosi lagi. "awas si idiot itu! Tunggu pembalasanku."

...



Pagi yang cerah lagi di kota Seoul. Baekhyun dengan tubuh lunglai tanpa tenaganya harus berdiri dibawah matahari pagi. Gara-gara kelakuan Chanyeol yang tak punya hati dan akhlak ia harus menanggung hukuman karena terlambat ke sekolah. Chanyeol dengan teganya tak mau memberinya tumpangan ke sekolah. Sedangkan Baekhyun sudah bangun terlambat dan harus menunggu angkutan umum lagi.

"semangat Baekhyuuuniiiieeee!" teriak Jungkook dari lantai dua.

Baekhyun menengok keatas, disana ada Jungkook yang menatap kasihan padanya. Sebenarnya bukan hanya Baekhyun saja yang dihukum ada beberapa siswa lain yang juga terlambat sepertinya. Tapi masalahnya Baekhyun sama sekali tak menyentuh minuman apalagi makanan sebelum berangkat sekolah tadi.

Perutnya sedikit perih, Baekhun juga merasakan tubuhnya tidak enak dan matanya mulai berkunang-kunang. Ia mencoba bertahan namum rasanya tubuhnya tidak bisa lagi untuk diajak kompromi.

BRAAAAAK

Baekhyun jatuh pingsan. Beberapa orang disana kaget dan berusaha membopong Baekhyun keruangan kesehatan.

Jungkook yang sempat melihat kejadian itu langsung berlari kelapangan.




...



Chanyeol memainkan pulpen ditanganya dengan bosan. Pelajaran pagi ini adalah bahasa Korea. Ia merasa bosan dan mulai mengantuk. Matanya teralih kejendela kelas. Karena kebetulan dia duduk disana. Beberapa orang terlihat mengendong seseorang bersama-sama. Chanyeol dapat menyimpulkan mungkin ada murid yang sakit atau pingsan.

Mata bulatnya memperhatikan lebih jelas. Disana juga ada Jungkook yang ikut. Chanyeol tau kalau siswa berbadan kekar itu adalah teman dekat dari Baekhyun.

"Park Chanyeol! Apa kau mau berdiri diluar? Dari tadi aku lihat matamu selalu melihat keluar." guru muda itu merasa kesal sedari tadi melihat Chanyeol yang tidak memperhatikan pelajarannya.

Chanyeol enggan menjawab, sudah tabiatnya yang seperti itu. Dengan wajah malasnya Chanyeol berdiri dan keluar dari kelas. Sang guru hanya isa mengurut dada sabar. Memarahi Chanyeol secara berlebihan apalagi sampai membuat anak itu marah hanya akan membuatnya kehilangan pekerjaan.

Tbc



JODOHKU LELAKIWhere stories live. Discover now