"Okeh sekarang kita biarin aja dulu si Ila kayak gitu, kalau apa yang di katakan Dila itu benar, nanti besok kita tanyain langsung aja." ucap Ifah.

"Sip bener tuh."

"Yuk kita selesain dulu tugas nya, bentar lagi kita pulang."

"Okehh bosss."

Mereka melanjutkan tugasnya. Setelah selesai mereka pulang bersama-sama menuju rumahnya.

*****

Keesokan harinya disekolah,

Suasana langit di pagi hari begitu cerah, Ifah hendak berangkat sekolah, saat di perjalanan ia begitu merasa bahagia dengan suasana hatinya, karena pagi ini di sekolah akan di adakan program Literasi (membaca), jadi kemungkinan Ifah akan mengikuti program itu, dan mengajak ketiga sahabatnya.

Sesampai Ifah di digerbang sekolah, ia melihat Khaila sahabatnya sedang berbicara dengan seorang lelaki yang tidak Ifah kenal, kemudian Ifah mendekatinya dan memanggil Ila.

"La, Ila, kamu lagi ngapain disini? "

Lelaki yang bersama Ila langsung pergi begitu saja, saat Ifah datang mendekatinya.

"Enggak, hm nggak lagi apa-apa kok."

"Ohh gitu ya, terus laki-laki yang tadi sama kamu ngobrol, siapa La?"

"Oh tadi itu, dia gak sengaja lewat aja, terus aku nanya doang gak ngobrol kok,"

"Hmm, ku kira dia kenal sama kamu."

"Enggak kok Fah, udahlah jangan dipikirin, lupain aja, lagian juga gak penting."

"Iya iya, aku juga cuman nanya doang sama kamu, gak berpikir yang lain."

"Ya udah, yuk ke kelas, ngapain diem disini."

Ila pergi meninggalkan Ifah yang masih merasa bingung dengan sikap sahabatnya yang akhir-akhir ini menjadi berbeda.

Bel masukpun berbunyi,

KRINGGG
KRINGGG
KRINGGG

Semua siswa dan siswi Kelas 9 masuk kelasnya, kemudian datang Ibu Guru Tita ke kelas Ifah, dan mengumumkan program literasi disekolah mereka.

"Baik, anak-anak sehubung dilaksanakan nya program GLS(Gerakan Literasi Sekolah) jadi kalian harus mengikuti program tersebut, karena ini adalah program resmi dari pemerintah, untuk meningkatkan pelajar, dengan rajin membaca supaya ilmu dan wawasan kalian luas, bukan hanya materi pelajaran dari guru, melainkan dari buku bacaanpun penting, dan mampu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, apa ada yang ingin di tanyakan?"

"Bu, untuk buku bacaannya bebas?"Umar bertanya.

"Iya Mar, kalian boleh baca buku fiksi maupun non fiksi, asalkan kalian mau membacanya, dan program ini diberi waktu selama 10 bulan, minimal kalian bisa baca buku sampai 24 buku."

"Siap bu, tapi kalau buku komik?"kata Doni.

"Alahhh kau ini Don, kayak anak TK aja."ledek Dika.

"Hahahahaha."murid sekelas tertawa.

"Sudah sudah jangan berisik, boleh saja Don, asal itu yang ada faedahnya, baik apa ada yang ingin ditanyakan lagi, sebelum ibu tutup?"

"Bu, kalau saya bacanya Al-Quran boleh gak bu?" ucap Yusuf sambil melirik Ifah.

"Nahh, bagus tuh Suf, boleh banget, tapi untuk baca Al-Quran, kalian jangan sampai ditinggalkan, meski kalian baca buku yang lain, misalnya gini contohnya, baca AL-Quran terus, dan baca Buku yang lain pun jalan, prinsip kalian harus kayak gitu ok, terus harus bisa bagi waktu, jangan sampai kewajiban kalian ditinggalkan."

"Siap bu guru."

Setelah itu, pengumuman tersebut selesai, waktunya semua siswa & siswi istirahat.

Ifah berkumpul dikantin bersama ketiga sahabatnya, lalu Nisa menanyakan kepada Ila mengapa kemarin ia tidak datang ke taman.

"La, kemarin kok kamu gak datang sih ke taman?"

"Iya bener, emangnya ada acara keluarga apaan sih?" lanjut dila.

"Hm, gak apa l-apa kok, biasa mamah pengen ditemenin jalan ke mall."

"Oh, kok kemarin pas di telepon, rusuh banget." tanya Dila.

"Gak juga tuh, cuman aku lagi males aja, ngomong panjang lebar."

"Aneh banget kamu La, padahal kamu gak pernah kayak gini."kata Nisa.

"Ihh kalian ngomong apaan sih!" ucap Ila kesal.

"La, maksud Nisa, dia tuh khawatir sama kamu, dan dia takut kamu kenapa-napa, soalnya dari hari-hari kemarin kamu jarang mau kumpul ke taman sama kami." kata Ifah.

"Iya La, aku tuh bete banget, kamu jarang bercanda lagi sama aku."sambung Nisa.

"Kalian ini yah, terlalu berpikir kemana aja, lagi pula aku udah dewasa gak usah khawatiran gitu juga kali."

"Tapi kami takut kamu berubah La."kata Dila.

"Alahhhh, kalian kali yang berubah,"

"Kami berubah apanya La, kami cuman gak mau kamu kejerumus ke jalan yah salah , dan kami gak pernah berpikir kamu berubah, tapi kami cuman ingin kita kayak dulu, bisa berbagi cerita satu sama lain, dan kita pecahkan bila diantara kita ada masalah." kata Ifah.

"Sudahlah Fah, aku cape di ingetin kamu mulu so suci dasar."

"Aku gak bermaksud ngingetin, tapi kami khawatir La."

"Alahhh, sudahlah aku cape sama kalian, pergi dulu bye."

Ila pergi meninggalkan ketiga sahabatnya.

*****

Setelah pulang sekolah, Ifah dan Ila tidak pulang bareng, karena kejadian tadi Ila menjadi diam, dan tidak berani mendekati ketiga sahabatnya, saat hendak pulang di perjalanan Dila, Ifah dan Nisa melihat Ila sedang berduaan dengan lelaki dan bergandengan tangan.

"Laaaaaa, kamu sedang apa disini sama lelaki ini?menunjuk ke lelaki itu"kata Dila.

"Kalian ngapain disini?" ucap Ila kaget.

"Alahhhh, jangan banyak nanya, kamu tega ya la sama kami, kamu udah ngekhianatin janji kita."

"Haha, baru tahu ya? kemana aja emang kalian selama ini, aku tuh kesal sama kamu Fah, kamu tuh ngerebut Yusuf dari aku."

"Maksud kamu?"kata Ifah yang kebingungan.

"Kamu di tembakan sama Yusuf?"

Ifah diam dan tidak menjawab

"Beneran Fah? kamu ditembak si Yusuf?"

"Tuh kan diam, udah ah aku cape sama kalian, yu sayang kita pergi!"

Ila pergi meninggalkan ketiga sahabatnya, tanpa memperdulikan janji mereka bersama.

*****

###

Hallo teman, saya Sinta, umur saya 17 y.o, saya sedang belajar mengembangkan bakat saya dalam menulis, ini pun masih belajar dan mohon maaf bila masih ada kekurangannya, jadi saya minta temen" terus ikutin kelanjutan ceritanya ya:) seru gak?boleh comment ya

So! Jangan lupa di follow, vote and comment ya, :) biar saya semangat terus dalam menulis, dan terima kasih yang telah membaca,
Semoga ada manfaatnya ya:)

Sahabatku Dunia Akhiratku (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang