Chapter XXXIII : I'll Call your name, again. (01)

Start from the beginning
                                    

Berbagai usaha yang mereka lakukan, hingga hasil akhir yang mereka dapat. Taehyung dinyatakan Coma.

Flashback Off

Satu bulan berlalu, Taehyung masih belum juga siuman. Padahal kondisinya telah membaik, tak ada lagi kesalahan pada kondisi tubuhnya. Sementara itu, suasana keluarga Kim kembali suram. Yoongi mulai sering mabuk-mabukkan dan saat mabuk sering mengoceh yang tidak jelas. Seperti saat ini.

"Wah, Taehyungie! Kiyowo nadongsaeng!" Serunya. Tentunya saat ini ia berada di bar, dan ini adalah botol bir kelimanya. "Yak! Ahjussi, berhentilah minum. Kau sudah kebanyakan, tidak baik." Si bartender mulai mengoceh kalimat-kalimat syurgawi nan - mengajak pada jalan yang benar.

"Eh, Taehyungie. Kau benar-benar perhatian padaku ya, hehe. Gomabda." Celoteh Yoongi kembali namun dengan suara yang perlahan mengecil hingga akhirnya ia tertidur begitu saja.

"Taehyungie? Mwoya?"

"Hah, yang jelas aku harus menelpon seseorang yang ia kenal. Dia bawa handphone' kan." Kata si bartender. "Ketemu." Katanya lagi. "Mari kita lihat.... Joon, Horse, Chimchim, Jungkookie, Mama Hyeong, Eomma♡♡, Taehyungie-ku...ketemu."

"Halo."

"Ya, dengan siapa ini?"

'Lho, suara wanita?' Pikirnya aneh.

"Umm begini, di barku saat ini ada Namja mabuk bernama...Min...Yoongi." seraya melihat kartu nama Yoongi setelah membongkar apakah Yoongi bawa purchase. "Jadi, mohon bantuannya untuk membawanya kembali pulang ke rumah." Ucap si bartender bar.

"Ah, joseonghamnida. Anak tertua saya akan segera kesana, jadi mohon tunggulah sebentar saja."

"Baiklah."

Si bartender pun mematikan handphone tersebut dan berbalik menuju tempatnya tadi dan melanjutkan kegiatannya membersihkan gelas sembari memantau Yoongi yang mulai meracau tidak jelas.

"Maafkan adik saya, tuan. Terima kasih karena sudah menjaganya sebentar." Kata Seokjin pada si bartender. "Tidak apa-apa, selain itu jangan panggil aku tuan. Perkenalkan namaku Cha Eunwoo, panggil Eunwoo saja." Balas Namja yang ternyata bernama Cha Eunwoo tersebut. Seokjin sekerjap mengangguk paham.

"Terima kasih sekali lagi, Eunwoo-ssi." Ucapnya kembali, Eunwoo mengantukkan kepala mengerti. Seokjin pun beranjak dari tempat tersebut sembari memapah Yoongi menuju mobil. "Dasar, anak ini. Masalah apa sampai ia mabuk-mabukkan seperti ini? Merepotkan orang saja." Dongkol Seokjin.

Seokjin bukannya tidak tahu, malah ia sangat tahu mengapa Yoongi berkelakuan terlewat batas. Bahkan sampai mabuk-mabukkan padahal setahunya Yoongi paling anti dengan yang namanya Bir, wine, Vodca maupun sejenisnya apalagi meminumnya berbotol-botol hingga mabuk.

"Kau pasti memikirkan Taehyung' kan, Yoongi-a." Seokjin menatap Yoongi sendu. Sedangkan Yoongi seperti menggumamkan sesuatu dan tiba-tiba saja ia berteriak, "Taehyungie-kuuu!!!" Sontak saja Seokjin terkaget-kaget, setelah berteriak Yoongi malah meneteskan air mata dan mulai berceloteh tak karuan.

"Ara, Seokjin Hyeong?" Kata Yoongi dengan wajah lempengnya itu. "Seokjin Hyeong, menurutmu kalau aku mati dan mendaftarkan diri untuk menjadi pendonor Taehyung, apakah itu bagus?" Seokjin berhenti sejenak lantas menoleh dengan raut wajah tak suka ke arah Yoongi atas ucapannya itu. Tentu saja Yoongi kebingungan, namanya juga orang mabuk.

"Kenapa kau berpikir begitu?" Akhirnya Seokjin malah bertanya, Yoongi menunduk sejenak seolah sedang memikirkan sesuatu. "Karena kau tahu Seokjin Hyeong, aku dulunya sangat sangat kejam pada Taehyung, bukan? Jadi kupikir aku ingin membalas budi dan meminta maaf dengan cara ini, selain itu..." Yoongi berhenti sepersekian detik dan kembali melanjutkan.

Feels [Not] Alone | END ✔✅Where stories live. Discover now