117 - Baby || Special Chapter

2.6K 336 65
                                    

Jika ada kesamaan nama itu semua hanya kebetulan dan ketidaksengajaan

Cerita ini hanya fiksi belaka

Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata

I dont own the cast

I just own the OC🙄



.



.



.



-Happy Reading-



.



.



.





Ayo balik sebentar ke masa-masa Ugi masih belum bisa ngomong dan masih merangkak dengan pantat berpopoknya.

Ehh sekarang juga masih berpopok sih muehehehe..














































Hari pertama Ugi pulang ke rumah di sambut meriah oleh trio maknae dengan semangat, apalagi Jimin yang sudah menabung jauh-jauh hari untuk membeli boneka untuk adik barunya.

Ugi saat itu di baringkan dalam baby box dan langsung saja Jimin dan Taehyung mengambil kursi dari dapur agar bisa melihat adik bungsu mereka, sedangkan Jungkook minta gendong Seokjin.

Jimin tentu saja menjadi yang pertama untuk memberikan hadiah pada si bungsu, sebuah boneka beruang hitam berukuran sedang dengan pipi berwarna pink.

Uang jajan yang di tabungnya sebenarnya tidak cukup, namun Hoseok diam-diam menambahkan uangnya saat akan membayar di kasir.

Si bungsu tertawa senang menampakkan gusinya yang belum memiliki gigi, mata sipitnya semakin sipit membuat sekeluarga Kim memekik gemas.

Hari-hari setelah si bungsu sudah bisa duduk sendiri, para abang mulai mengajaknya main.

Kadang-kadang karena tertawa terlalu kencang hingga liurnya kemana-mana mengenai abangnya.

Seokjin bahkan belajar memasak makanan yang cocok untuk bayi seperti Ugi.

Jaman itu Kookie masih piyik juga, cadel lagi.

"Dekkkk! Mammmm!" Kookie menyodorkan sepotong wortel rebus kesukaannya.

Duh jangan masukin adek ke kandang kelinci lagi yah Kookie.

Saat akan di lahap oleh Ugi, Seokjin mencegahnya dan mengatakan pada Kookie kalau adek belum bisa makan wortel, tunggu adek segendut Kookie baru boleh makan.

Dan jadilah Ugi yang sekarang, gendut, embul, putih, dan sipit lagi.

Hehehehehehe~

Ugi juga suka sekali merangkak kesana kemari hingga kepalanya sering terjedot perabotam rumah, berakhir menangis kencang sampai kedua pipi ndutnya memerah membuat yang melihanya tidak tega.

Ia juga suka sekali mengomel dengan bahasa bayi yang sama sekali tidak di mengerti oleh orang dewasa.

Trio maknae hanya mengangguk iya iya saat Ugi mulai mengomel.

Abang favorit Ugi itu Jimin.

Hewan kesukaan Ugi itu anak ayam. Pok pok ucul kayak enchim.

Ugi suka sekali mengekori Jimin, dimana ada Jimin disitu ada Ugi.

Ugi juga pernah jatuh dari baby box nya karena merengek ingin keluar dari sana. Untung saja pantat berpopoknya yang mendarat duluan dan baby box tidak terlalu tinggi.

Setelah terjatuh, ia malah terkikik senang mencari Jimin.

Jimin pun terkejut saat melihat bayi gempal yang merangkak ke arahnya dengan semangat.

Kalau bayi pada umumnya akan makan di baby chair, tapi Ugi tidak, ia senang duduk di pangkuan Jimin jika sudah waktunya makan.

Duh dek, kok sekarang malah suka bikin hati Jimin kretek-kretek.

Tapi seiring bertambahnya umur, Jimin harus sekolah jadi mau tidak mau Ugi harus duduk di baby chair.

Ugi itu kesayangan sekali, bahkan ibu-ibu komplek hampir setiap hari ke rumah untuk melihat dan bermain dengan Ugi.

Saat giginya mulai tumbuh, ia sering mengigit tangan abangnya untuk mengurangi rasa gatal di gusi pink miliknya.

Saat abangnya terpekik kesakitan, ia hanya nyengir lucu tak berdosa.

Kookie pernah menangis karena Ugi mengigit jarinya dengan kuat, Namjoon sampai terjungkal dari kursi karena terkejut mendengar teriakan Jungkook yang terdengar sampai seisi rumah.

Jungkook baru tenang saat Ugi meminjamkan boneka beruang hitamnnya.

Dengan mata yang masih merah, Kookie malah lanjut bermain dengan Ugi.

Dan waktu terus berjalan sampai Ugi sudah berumur 4 tahun.

Sebentar lagi masuk TK.

Sudah mau punya dedek lagi.


























































Ughhhh...
Gak rela buat Ugi masuk TK..





.




























-To be Continue-

Hai!
Dua minggu hehe..
Sibuk nih..
Jangan bosan sama book ini yahh..

Taking Care of Baby YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang