56 - Adek || Special Chapter

4.2K 530 27
                                    

Jika ada kesamaan nama itu semua hanya kebetulan dan ketidaksengajaan

Cerita ini hanya fiksi belaka

Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata

I dont own the cast

I just own the OC🙄

.

.

.

-Happy Reading-

.

.

.

Belum tahu kan adek pernah sakit parah sampai masuk rumah sakit?

Nah sekarang kita kembali ke masa-masa, appa Kim belum sukses seperti yang sekarang.



































Kala itu eomma dan appa Kim harus mencoba nasib di luar kota, jadi mau tidak mau mereka harus meninggalkan ketujuh anaknya.

Semua ini mereka lakukan untuk memberi kehidupan yang lebih baik pada ketujuh anaknya.

Adek saat itu masih berumur dua tahun, masih tidak mengerti apa-apa. Adek itu bayi terpolos yang pernah kamu jumpai.

Paginya, adek terbangun namun tidak menemukan eomma Kim. Ia menangis sekeras mungkin agar eomma Kim mendengarnya dan mencarinya. Tapi, hal itu tentunya tidak akan terjadi karena eomma dan appa Kim sudah berangkat ke luar kota pagi-pagi sekali.

Alhasil adek menangis hampir seharian di pelukan Seokjin yang mencoba untuk menenangkannya. Walau tidak menangis lagi, tapi masih ada isakan kecil yang terdengar.

"Adekk~ jangan nangis lagi, susu mau?"

"Hiks.. Ma.. Ma.."

"Iya iyaaa, nanti kita cari eomma."

"Hiks.. Hiks.. Maaaaaaaaa"

Adek mulai menangis lagi.

Seokjin hampir kewalahan jika Hoseok tidak membantunya.

Besok paginya Seokjin melihat adek tidur dengan nafas yang berat dan tersendat, juga wajahnya yang sedikit memerah.

"Maa~" igau-nya

Seokjin langsung menggendong adek dan mengelus punggung sempit itu.

Seokjin menimang adek yang mulai menangis kembali, mungkin ia bermimpi eomma Kim makanya menangis dalam tidurnya.

Sampai siangnya, panas adek belum juga turun padahal sudah di kompres lumayan lama.

Seokjin mau tidak mau harus membawa adek ke rumah sakit sebelum keadaannya menjadi lebih buruk lagi.

Ia memakaikan adek sweater yang cukup tebal, syal dan juga beanie hat di kepalanya.

Sesampainya di rumah sakit, dokter berkata adek sakit karena rasa rindu yang berlebihan dan menyebabkannya stress sehingga ia demam.

Melepas rindu, adalah cara satu-satunya.

Adek kecian, tangannya di infus.

Pasti sakit.

Pas bangunnya, adek kembali menangis karena merasakan tubuhnya yang masih tidak nyaman dan di tambah lagi dengan rasa ngilu di tangannya.

Seokjin terpaksa menghubungi kedua orang tuanya.

Setelah di angkat, ia kemudian mendekatkan ponselnya di telinga adek.

"Adek~"

"Ma.." Jawab adek pelan

"Adek sakit hum?"

"Humm.."

"Dek jangan sakit, eomma jadi sedih." Ucap eomma Kim seperti menahan isakan

"Ma..."

"Dek cepat sembuh yah, eomma sayang adek. Eomma janji akan cepat pulang ketemu adek, adek jangan sakit lagi. Eomma gak tega."

"Gi yang ma.."

"Eomma juga sayang adek. Muahh.. Kecupan buat adek supaya adek cepat sehat yah."

"Humm.."

Setelah panggilan berakhir, adek mulai tidur dan Seokjin juga mengelus punggung adek agar bisa tidur lebih nyaman.

Dan ternyata, setelah menelpon eomma Kim. Panas adek udah mulai menurun, adek juga sudah mulai ceria lagi.

Adek mulai aktif mengoceh dengan bahasanya yang tidak di mengerti Seokjin.

Dua hari di rumah sakit, adek akhirnya pulang.

Jimin sebenarnya menangis terus di rumah selama dua hari karena adek sakit. Saat melihata adek udah sehat dan bisa melambaikan tangan padanya, Jimin berlarian ke arah adek dan memeluknya erat.

Walau adek kadang masih kembali sakit karena rasa rindunya pada orang tua, tapi sudah tidak separah pertama kali. Demamnya tidak begitu tinggi, dan akan turun setelah di kompres.

Eomma dan appa Kim juga sering-sering meluangkan waktunya untuk menghubungi adek agar adek tidak sakit lagi.

Dan sekarang, appa Kim sudah sukses. Ia tak perlu lagi jauh-jauh dari ketujuh anak kesayangannya.

Adek juga tidak perlu harus melepas rindu lagi, ia punya keluarga yang selalu menyayanginya.


























































-To be Continue-

Hiks.. Adek....

Spoiler alert!
Chapter depan, hyung line BENERAN jadi pembantu!

Taking Care of Baby YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang