9.【Kuu】

2.4K 202 31
                                    

Happy reading ^^

.
.
.
.
.

"Teme! Kau harus mendengarkanku!"

Sasuke refleks menjauhkan ponselnya dari telinga begitu ia mendengar teriakan dari ponselnya. Ia menyesal karena mengangkat panggilan itu dan memilih untuk tak segera memakai pakaiannya. Sasuke baru saja selesai mandi saat teleponnya berdering. Ia masih mengenakan handuk kimono berwarna putih. Mengaktifkan loud speaker pada obrolan suara itu, ia lantas menaruh ponselnya di ranjang.

"Oi temeee!!" teriak suara cempreng itu lagi.

"Ck! Naruto! Berhentilah berteriak!" Sasuke meninggikan suaranya.

"Baka! Kau juga berteriak barusan!" balas Naruto, masih berteriak.

"Kenapa kau menghubungiku?" tanya Sasuke. Ia memakai baju lengan panjangnya setelah sebelum memakai celananya.

"Kau tahu, Teme? ...,"

"Tidak." Sasuke memotong ucapan Naruto.

"Diamlah dulu-dattebayo! Aku belum selesai bicara!" Naruto memberi jeda. Sasuke tak merespons.

"Kau tahu? Pagi tadi, Sakura-chan datang ke sekolah bersama seorang panda berambut merah. Sakura-chan bahkan diantar oleh panda merah itu sampai ke kelas," ucap Naruto cepat-cepat di seberang sana.

"Sasori kah?" pikirnya Sasuke. "Tidak. Dia pagi tadi berada di sini."

"Teme! Kenapa kau diam?" Naruto tampak kesal di sana.

"Hn. Lalu apa?" tanya Sasuke tanpa berniat tahu jawabannya.

"Si panda itu mungkin saja mengantarkan Sakura-chan pulang. Kau tahu? Dia mirip panda. Matanya seperti panda, Teme!" lapor Naruto, yang padahal semenjak tadi sudah menyebut kata 'panda' berulang-ulang.

"Tak ada hubungannya denganku," balas Sasuke. Ia mengambil ponselnya, hendak menutup panggilan.

"Kau tidak takut Sakura-chan direbut oleh panda itu, heh?" Naruto mengejek.

"Aku tak peduli."

Sasuke mengakhiri panggilan. Ia menghela napas panjang. Setelah diam beberapa detik, Sasuke berdiri. Mengenakan pakaian tebalnya, lantas keluar dari rumah.

* * *

Hawa dingin terasa di malam ini. Sasuke yang sudah setengah jam duduk di taman Konoha mulai merasakan dingin di tubuhnya. Setelah Naruto tadi meneleponnya, ia memutuskan untuk pergi ke taman, berjalan kaki. Jarak rumahnya dengan taman ini terbilang jauh. Namun itulah yang ia sukai. Sasuke bisa merasakan apa yang dinamakan usaha untuk mencapai tempat tujuannya.

"Sasuke-kun?" suara seorang membuat Sasuke menoleh ke samping kirinya.

"Sakura, ya?" tanyanya pelan.

Gadis yang menyapa Sasuke itu mengambil duduk di samping pemuda berambut raven itu.

"Sedang apa kau di sini?" tanya gadis dengan rambut merah jambu itu, Sakura.

Stay With Yourself ✔Where stories live. Discover now