32; Just Stay

1.1K 178 6
                                    

🎶Just Stay - Hyorin🎶

"Anak papa sudah bangun, hmm?"

Ara yang masih dikelilingi oleh teman-temannya dan juga Bara, bergegas turun dari ranjang untuk berlari memeluk papanya.

"Aku kangen papa, sama mama juga."

"Kita juga kangen sama Ara. Akhirnya anak papa bangun juga setelah sebulan tidur terus."

"Pah?"

"Ada apa?"

"Kenapa Vano ada di sini?"

Mereka semua kembali menengok ke arah Ara karena lagi-lagi tidak paham dengan sikap aneh Ara.

"Bukannya Vano memang teman kamu? Papa kenal sama dia karena kamu juga, Ara. Papa saja kaget kalau ternyata dia itu anak teman bisnis papa. Kenapa sekarang kamu malah bertanya seperti itu, hmm?"

'Situasi ini ngebuat gue beneran bingung.'

"Vano itu jahat, pah. Dia pernah bilang kalau Bara tidak sakit parah, dia mau melukai Bara untuk mendapatkanku."

Bara terkejut mendengar pengakuan Ara. Pasalnya ia juga baru mengenal Vano setelah bangun dari tidurnya. Ia mengira memang Vano adalah teman Ara lainnya yang tidak ia kenal, karena memang papa Vano adalah rekan bisnis papa Ara. Di masa lalu pun Ara sama sekali tidak pernah membahas soal Vano ketika bersamanya.

"Memangnya Bara sakit apa sih, Ara? Suami kamu terlihat sehat-sehat saja. Tidak sopan kalau kamu berbicara tentang Vano seperti itu."

"Loh, bukannya Bara sakit leㅡ"

"Sayang? Kamu bicara apa, sih? Aku sehat-sehat aja. Aku gak punya penyakit apa-apa."

Kali ini Ara terlihat terkejut mendengar pengakuan Bara. Ia benar-benar tidak paham dengan apa yang sedang terjadi pada dirinya. Tadi papanya juga mengatakan jika Bara adalah suaminya. Bukankah mereka hanya menikah di masa lalu saja? Atau memang pernikahan mereka terbawa sampai ke masa depan?

Ara menyadari bahwa dirinya kini memang ada di masa depan dan keadaan juga sudah benar-benar berubah. Di masa lalu, Bara memang pergi untuk selama-lamanya. Tapi kini, ia melihat kehadiran Bara lagi. Apakah Bara benar-benar sudah sembuh? Lalu bagaimana dengan Vano? Apakah dia bukan orang jahat seperti yang dikenalnya di masa lalu?

"Ra, maaf deh kalo kehadiran gue malah buat lo kayak gini. Mending gue balik aja, lo bisa hubungi gue kapanpun kalo lo butuh."

Vano pamit kepada yang lainnya, lalu tersenyum ke arah Ara, dengan senyuman aneh yang pernah Ara lihat sebelumnya.

'Gue gak salah. Emang ada yang aneh dari dia. Kenapa gue malah temenan sama dia? Terus gue sekarang ada di tahun berapa?

"Sayang, mendingan kamu istirahat lagi aja. Mau aku temenin?"

Ara hanya mengangguk, lalu memeluk Bara yang masih berdiri di pinggir ranjangnya dengan erat. Ia benar-benar bersyukur jika ternyata Bara masih hidup di masa depan. Kenyataan tersebut sudah cukup membuatnya lega.

"Bara, tolong jaga Ara dengan baik. Papa sama mama masih ada urusan di luar."

"Iya, pah."

Ara hanya mengedipkan matanya bingung karena Bara kini memanggil ayahnya dengan sebutan papa. Apakah mereka memang benar-benar sudah menikah di masa depan? Di hadapan orang tua Ara?

14 DAYSWhere stories live. Discover now