12; A Story Never Told

1.1K 194 7
                                    

🎶A Story Never Told - Sondia🎶

Day 5

"Bara, hari ini kuliahmu libur, kan? Jadi, kamu gak boleh kemana-mana hari ini, istirahat aja di sini."

"Tapi kak, aku mau ketemu Ara."

"Kamu masih bisa ketemu Ara di hari Senin, Bara. Intinya hari ini kamu harus diam di rumah sakit, atau kakak suruh Ara datang ke sini saja, bagaimana?"

"Jangan! Ara masih belum tau, dan aku gak mau dia tau sampai kapanpun. Aku gak mau buat dia nangis."

"Memangnya Ara suka sama kamu?"

"Iya. Ternyata Ara selama ini juga punya perasaan yang sama kayak aku. Jadi tolong, kak Icha jangan bilang apapun ke dia."

"Ya udah, intinya hari ini kamu harus di sini."

"Karena aku harus kemo? Aku gak mau kemo, rasanya sakit."

"Demi kebaikan kamu sendiri, Bara. Mau kemo atau kakak ajak Ara ke sini. Pilih mana?"

"Ya udah."

Bara kembali merebahkan dirinya di ranjang dan tidur membelakangi kakaknya. Sedangkan Marissa hanya bisa menghela napas pelan karena adik laki-laki satu-satunya ini sangat susah untuk menurutinya. Marissa memang bertugas menjadi tulang punggung keluarga dengan menjadi seorang model yang sudah lumayan terkenal. Ia berusaha menghidupi adik semata wayangnya itu dan kini juga harus membiayai seluruh pengobatan adiknya.

Marissa sebenarnya ingin sekali menemui Ara dan meminta bantuannya untuk menjaga Bara ketika dirinya sedang sibuk bekerja, karena lusa ia juga harus ke Jepang selama beberapa hari untuk melakukan pemotretan sebuah majalah. Ia hanya tidak tenang jika harus meninggalkan Bara sendirian di sini.

🖤🖤🖤

"Dek, kamu dari kemarin abang perhatiin kayaknya lagi keliatan bahagia banget. Senyum-senyum sendiri pula. Kamu gak lagi kesambet, kan?"

"Abang! Ngeselin banget sih jadi orang!"

"Abang cuma tanya, dek. Salah terus perasaan."

"Bara kemarin habis nembak aku, bang."

"Loh? Terus cewek seksi yang waktu itu siapanya si Bara?"

"Oh, itu kakak kandungnya Bara, namanya Marissa. Kenapa? Jangan bilang kalo abang pengen minta dikenalin sama kakaknya Bara."

"Kok kamu tau isi hati abang sih, dek? Kenalin, dong."

"Bukannya abang suka sama Sora?"

"Kalo ada yang lebih bening dan seksi, kenapa juga harus sama yang masih dedek-dedek, coba? Heh? Kamu tau darimana kalo abang suka sama Sora?"

"Ya tau, lah! Sekarang abang mending pergi aja deh sana! Temen-temen aku mau dateng ke sini. Ada rapat penting. Sana, pergi!"

"Punya adek galak banget, sih."

Ara mendengus kesal sambil mendorong Biru agar segera keluar dari kamarnya. Perhatiannya teralihkan ketika suara mobil berhenti di depan pintu rumahnya, dan tiba-tiba saja teman-temannya itu sudah menyerbu masuk ke dalam rumahnya. Karena Ara sudah berjanji akan memberitahukan semuanya kepada teman-temannya itu, mereka pun digiring untuk masuk ke dalam kamar Ara.

14 DAYSWhere stories live. Discover now