6; Sunshine

1.2K 222 13
                                    

🎶Kim E-Z - Sunshine🎶

Ara berusaha mencari Bara di toilet, tapi lelaki tersebut tidak ada. Ara kemudian mencari Bara di kantin, nyatanya Bara tidak ada juga di sana. Ara terus saja berlari ke sana kemari berusaha untuk mencari jejak Bara, namun lelaki tersebut tetap tidak ditemukan.

"Apa dia udah pulang? Aneh banget kalo dia menghilang secepat ini. Gak mungkin, dia pasti masih ada di kampus."

Ara kini tengah berusaha mengingat tempat di mana Bara biasa menyendiri, karena memang Bara tidak memiliki teman di kampus. Sampai pada akhirnya Ara ingat di mana tempat itu berada.

Ara sendiri sebenarnya belum pernah datang ke tempat itu meskipun Bara pernah mengajaknya, karena dulu Ara memang benar-benar berusaha selalu menjauhi Bara karena dirinya selalu menjadi korban kejahilan Bara.

Entah sudah berapa kali dirinya menjadi korban Bara. Bara pernah menaruh laba-laba di atas mejanya. Bara juga sering menjejal kaki Ara hingga terjatuh, dan juga sering mengagetkan Ara ketika sedang makan hingga ia hampir mati karena tersedak. Bara bahkan juga pernah mengunci Ara di dalam toilet, lalu menyembunyikan tas Ara di pos satpam. Lalu Bara pernah juga mendorong Ara hingga tercebur masuk ke dalam got, dan masih banyak hal menyebalkan lainnya yang diperbuat Bara kepadanya.

Alasan Bara senang mengerjainya adalah karena Ara sama sekali tidak pernah menangis meskipun sudah dikerjai berkali-kali. Reaksi Ara yang marah, emosi, dan kesal itu malah terlihat lucu bagi Bara, sehingga ia semakin senang menjahilinya.

Bara memang sudah menyukai Ara sejak pertama masuk kuliah, namun ia tidak pernah berani menyatakan perasaannya karena ia merasa Ara sangat membenci dirinya. Terlebih setahun ini ia telah didiagnosis penyakit yang mematikan, sehingga ia memutuskan untuk memendam perasaannya dan lebih memilih untuk menjahili Ara. Ia hanya tidak mau membuat Ara jatuh cinta kepadanya lalu menangisinya ketika ia pergi nantinya.

Dan tindakan jahil Bara tadi sepertinya sudah sangat keterlaluan. Bara merasa sangat bersalah karena sudah membuat Ara mendapatkan nilai D untuk mata kuliah pak Adam. Ia ingin sekali ikut mengulang bersama Ara di semester depan, tapi ia sendiri tidak yakin apakah dirinya sanggup bertahan hingga saat itu tiba atau tidak.

Saat ini dirinya tengah duduk sambil mendongakkan wajahnya ke atas dan menyumbat hidungnya dengan tisu. Mimisan seperti ini adalah hal yang sudah terlampau sangat biasa baginya. Meskipun hari ini ia menjadi kesal karena Ara sempat melihatnya mimisan. Ia memang sengaja menyembunyikan penyakitnya dari teman-temannya; termasuk Ara, karena ia tidak mau dikasihani oleh mereka.

Saat ini Bara sama sekali tidak mengetahui kehadiran Ara. Padahal Ara sudah berada di tempat yang biasa Bara singgahi, yakni atap kampus. Ia sedari tadi hanya menatap punggung Bara dari balik dinding dan hanya bisa melihat Bara yang masih menyumbat hidungnya dengan tisu. Ia masih berusaha menimang-nimang apakah ia harus mendekatinya atau tidak.

'Udahlah, gue gak peduli kalo dia marah. Gue mending maju aja, gak perlu mundur.'

"Hmm, Bara?"

Bara terkejut karena melihat kedatangan Ara yang sungguh tidak biasa itu. Bagaimana tidak? Selama ini Ara tidak pernah datang ke tempat tersebut. Namun sekarang ia malah benar-benar datang ke sini. Perasaan Bara menjadi tidak enak karena ia tidak mau Ara berubah sikap mengasihaninya. Padahal Ara tadi hanya melihatnya mimisan, tapi Bara sudah takut luar biasa jika Ara mengetahui penyakitnya.

14 DAYSWhere stories live. Discover now