25; I'm Standing Here

1.1K 173 15
                                    

🎶I'm Standing Here - Juniel🎶

"Ara!!! Bara udah sadar!"

Sora yang sedari tadi menunggu Ara di luar pintu kamar, pada akhirnya dapat bernapas lega setelah melihat Ara muncul dengan Marissa. Ia dengan antusias langsung berteriak dan mengatakan bahwa Bara sudah sadar. Pada awalnya ia memang sempat ingin mencari Ara dan Marissa di sekitar rumah sakit, tapi ia takut jika kehadirannya tersebut malah mengganggu obrolan keduanya.

Ara langsung menarik tangan Marissa, dan dengan cepat segera berlari masuk ke kamar Bara. Di dalam kamar, terlihat masih ada dokter yang memeriksa keadaan Bara sambil melepaskan selang oksigennya. Ternyata keadaan Bara telah membaik, dan begitu dokter telah keluar dari ruangan, Ara dan Marissa langsung masuk untuk mendekat ke arah Bara.

"Bara?"

Bara tersenyum tipis melihat Ara dan juga kakaknya yang sudah kembali dari Jepang itu. Ia sebenarnya ingin bangun, namun sekujur badannya masih terasa lemas.

"Kak Icha kapan datang?"

"Baru aja kakak datang hari ini. Terus tadi kakak ngobrol lama sama Ara."

Bara mengangguk sambil memandang Ara yang kini tengah asyik menciumi tangan Bara. Ia berulangkali mengucap rasa syukur di dalam hati karena Bara baik-baik saja.

"Sayang?"

"Iya, sayang? Ada yang sakit? Atau kamu perlu sesuatu?"

"Peluk aku."

Marissa tertawa sambil menggelengkan kepalanya melihat tingkah manja adiknya. Ara pun dengan senang hati langsung menyandarkan badannya di dada Bara, sambil mendengarkan detak jantung Bara yang sudah berdetak normal.

'Aku harap aku bisa terus mendengar suara detak jantungmu ini, Bara.'

"Maaf ya, kak. Bara memang selalu bersikap manja akhir-akhir ini."

"Gak apa-apa, Ara. Kakak tadi juga sudah bilang, kakak suka kalau hubungan kalian itu seperti ini. Kakak akan mendukung kalian sepenuhnya."

"Hmm, apa kakak sekarang mau berdua saja dengan Bara? Untuk melepas rindu, mungkin?"

Marissa menatap raut wajah Bara yang tampak tidak senang, lalu Marissa mengangguk paham dengan maksud adiknya itu.

"Kakak masih ada urusan setelah ini. Kakak titip Bara dulu, ya? Besok kakak mampir lagi sambil membawa makanan untuk yang lainnya juga."

"Oke. Hmm, kak?"

"Iya, ada apa, Ra?"

"Kakak mau diantar sama abangku, tidak? Aku yakin kak Marissa pasti lelah karena baru saja datang dari Jepang, terus langsung ke sini."

Biru yang masih duduk sambil memandangi Marissa dari jauh itu pun langsung berdiri dan bersiap-siap jika Marissa memang ingin diantar olehnya. Marissa sekilas melirik ke arah Biru, lalu ia tersenyum.

"Oh, boleh. Kalau begitu kakak pulang dulu. Bara, kakak pulang dulu. Kamu jangan bandel."

"Astaga! Iya."

Marissa mengangguk lalu mengecup pipi Bara sekilas, kemudian meninggalkan kamar Bara sambil ditemani oleh Biru yang sudah siap untuk mengantarnya. Samar-samar, ia melihat kakaknya itu mengucapkan terima kasih pada Ara, dan Ara hanya tertawa melihat tingkah kakaknya yang terlihat bahagia itu.

14 DAYSWhere stories live. Discover now