35 : Forelsket : Mrs.

3.6K 480 138
                                    


Gadis itu menatap pantulan tubuh-nya yang telah dibalut sebuah gaun cantik berwarna cream―nyaris senada dengan warna kulit-nya. Kain brokat estetik di bagian belakang-nya memperlihat-kan sekilas kilat mulus punggung-nya. Pada bagian pundak terdapat kain sifon berwarna lebih muda yang membalut pundak mulus-nya.

Terlihat sangat cantik dan menawan. Memiliki pesona yang sangat kuat, membuat siapa-pun dapat terpikat oleh keanggunan-nya.

Wajah-nya telah dipoles make-up secara perfeksionis, tidak berlebihan namun terlihat sangat berkilau alami. Rona samar di wajah-nya menambah penampilan manis serta bibir tebal-nya yang berwarna merah cherry yang sangat menggoda.

Dia tiba-tiba merasa cemas.

Ini adalah hari yang dimaksud Jungkook tempo hari.

Pria itu bilang, mereka akan datang ke sebuah acara pernikahan. Dan dia akan datang sebagai pasangan-nya.

Kecemasan tak berhenti mengganggu hati-nya. Apa yang akan terjadi jika banyak yang tahu tentang hubungan mereka? Oh, dia harus-nya tidak memikirkan itu! Peduli setan dengan ucapan orang lain!

Tiba-tiba, dia mendengar suara pintu terbuka dan dia segera berbalik untuk melihat.

"Kim Yerim?" suara berat itu memanggil nama-nya.

Wajah si gadis tersenyum kaku, dia melihat pria itu telah berdiri di ambang pintu kamar-nya. Dia tidak bisa berkata-kata selain hanya melempar senyum, dia sedang terpukau.

Oh, sejak kapan Jeon Jungkook-nya setampan ini?!

Pria itu dibalut stelan hitam formal. Meski berwarna hitam, model dan bagaimana pakaian itu mencetak tubuh atletis-nya merupakan pesona yang sangat kuat. Pinggang ramping laki-laki ideal dan maskulin.

Cara-nya berjalan saja sudah sangat mengagum-kan. Bak seorang model yang bisa membuat gadis siapa saja mabuk kepayang.

Pria itu melempar senyuman manis pada-nya. Berjalan mendekat seraya degup jantung-nya berpacu semakin cepat. Ketika pria itu telah tiba selangkah dihadapan-nya, ia merasakan pundak mulus-nya di sentuh oleh tangan besar pria itu, lalu tubuh-nya diputar kembali menghadap cermin.

Sekarang, pantulan tubuh-nya tidak sendirian. Pantulan tubuh seorang pria tampan sedang berdiri di belakang-nya sambil memegang kedua pundak-nya.

"Kita serasi, bukan?" bisik-nya mengirim bulu kuduk-nya berdiri seketika.

Si gadis hanya bisa merona dan tersenyum manis mengangguki.

Lalu dia melihat pada pantulan cermin, tangan pria itu tak lagi berada di atas pundak-nya, tetapi terlihat seperti bersatu di belakang leher-nya sebelum tiba-tiba mengarah ke depan dada-nya dan mengalungkan sesuatu di sana.

Yerim nyaris tersentak, pria itu memakaikan-nya sebuah kalung berlian yang menggantung indah di atas leher-nya yang mulus.

Ketika melakukan proses itu, dia bisa merasakan deru napas pria-nya sanhmgat dekat di sisi wajah-nya dari belakang. Lalu setelah kalung itu terkunci, jemari pria itu bergerak menyusuri rantai lembut kalung berlian itu di atas kulis si gadis hingga ke bagian leher depan. Perlakuan itu, sukses membuat si gadis berjingkat dan merinding.

Kedua tangan si gadis meremat kuat di sisi tubuh. Tak berani bergerak seinci-pun.

"Cantik sekali," puji-nya.

Napas si gadis tertahan.

"Kim Yerim, kamu benar-benar cantik."

Yerim berusaha mengontrol ekspresi wajah-nya sebab pria di belakang-nya itu jelas sedang mengawasi-nya lewat cermin yang mencetak pantulan tubuh mereka berdua.

Seize The Night ✔Where stories live. Discover now