Prolouge

15.6K 921 45
                                    

Disclaimer

This is a work of fiction. Names, characters, businesses, places, events, locales, and incidents are either the products of the author's imagination or used in a fictitious manner.
This book is not intended as a real and accurate depiction of the living characters that used.
Any resemblance to actual persons, living or dead, or actual events is purely coincidental.

Credit to all visual in this story.

[Semua cerita karya JKMyemim tidak ada hubungannya dengan artis dikehidupan nyata.]

DON'T PLAGIARIZE MY STORY!

.....

Hari ini, seluruh kelas sebelas nyaris gempar sebab kenekatan seseorang murid laki-laki yang mencoba menyatakan cintanya kepada seorang gadis di tengah kantin sekolah.

Namun malah, yang murid laki-laki itu dapat adalah sebuah penolakan singkat tanpa minat sedikitpun.

Padahal, dengan aksi nekatnya itu, dengan berusaha membuang seluruh rasa malu, laki-laki itu sangat berharap kalau ia di terima. Dan ia pikir begitu. Begitu percaya diri karena sudah merasa sempurna. Wajah oke. Populer cukup. Kaya tentu. Bersungguh-sungguh, pasti. Ia begitu percaya bahwa akan diterima oleh si gadis pujaannya. Terlebih karena nyali-nya yang sebesar ini. Tapi nyatanya TIDAK.

Ia tercengang di tempat. Seluruh kantin membisu, hingga sesaat kemudian bisik-bisik komentar bermunculan.

Sementara si gadis yang jelas terseret menjadi bintang utama di sana--segera menggeret temannya meninggalkan kantin terburu-buru, menuju kelas dengan menahan rona malu di wajah. Menunduk--menyembunyikan wajahnya dari kerumunan murid-murid lain yang berkumpul menyaksikan kejadian barusan.

Tidak ada mood sama sekali untuk melanjutkan sekedar makanannya. Pastinya ia merasa malu total. Merinding menjalari tubuhnya.

Menjadi pusat perhatian pada saat-saat seperti itu jelas bukan sesuatu yang ingin ia ulangi untuk di alami lagi. Jelas sekali tidak.

Mereka pikir, hal seperti itu romantis? Mereka pikir, hal seperti itu bisa menjadikannya populer seketika? Ya silahkan saja kalau mau berpikir begitu. Memang akan lebih banyak yang mengenalmu karena membicarakan kejadian romansa dadakan yang kau alami itu.

Tapi dengan tegas, gadis itu jelas malah merasakan mual di perutnya. Romantis pantat ayam! Ia mengumpat-umpat atas kenekatan si pria itu, Kim Jinhwan anak kelas sebelah dan bisik-bisik yang mulai membicarakannya.

Gadis itu, Kim Yerim, dia tahu kalau Jinhwan sudah menyukainya sejak cukup lama. Pria itu bahkan sudah berkali-kali menyatakan perasaannya dan Yerim bahkan sudah menolaknya sebanyak itu pula. Tetapi gadis itu tidak pernah menduga kalau Jinhwan akan mengambil cara nekat seperti ini. Ia jelas terkejut, shock. Mau diletakkan di mana wajahnya sekarang? Ia jelas tidak akan menerima pernyataan laki-laki itu walau keadaan memaksa. Jadi ia sedikitnya semakin bersalah. Jinhwan pasti akan lebih malu lagi sebab ditolak mentah-mentah. Tapi ya, salah siapa ngawur melakukan seperti itu. Tidak belajar dari pengalaman! Yerim bergidik geli.

"Apa-apaan. Sok sekali dia menolaknya. Wajah boleh cantik, tapi hatinya ternyata sejahat itu. Tidak berperasaan sama sekali." Tiba-tiba saja komentar seseorang terdengar dari arah belakang mengusik telinganya. Ia bahkan sampai tidak menyadari jikalau orang-orang mulai memasuki kelas. Ia mengenali suara itu, suara yang hampir setiap saat dalam keadaan sial selalu mengganggunya, memancing kemarahannya. Yerim sudah bosan untuk meladeni, sebab tahu kalau itu tidak akan ada habisnya.

Seize The Night ✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें