34 : Forelsket : Sweet

3.9K 465 72
                                    

(!) Nama Jung Eunha di part awal-awal, mulai part 33 kemarin aku sengaja ganti marga-nya jadi Seo Eunha.

Need comments for my 3000+ Words
...

"Jika kamu ragu, mengapa kamu tidak berhenti saja?"

Ketika ucapan itu sampai di telinga-nya dengan lirih yang seketika menyesakkan dada, Yerim tahu bahwa Ayah-nya masih memiliki keraguan pada-nya. Barangkali, perasaan ragu itu tak akan pernah pergi sampai semua luka-nya terbalaskan.

Gadis itu menghela pelan, bergerak menutup koper-nya dengan lembut, lalu berbalik menghadap Ayah-nya yang sedang duduk di sisi ranjang-nya di balik punggung-nya. Ayah-nya itu tiba-tiba mengunjungi-nya yang sedang berkemas. Yerim tersenyum lembut, berharap menenangkan Ayah-nya, "Apa aku terlihat ragu di mata Appa?"

Kim Suho menghela napas, "Kamu akan selalu menjadi gadis kecil-ku yang selalu ingin ku-jaga dengan baik," Suho menelan ludah-nya yang terasa getir ketika melanjutkan, "Aku pernah gagal melindungi-mu bahkan ketika itu aku memiliki jabatan yang cukup kuat. Tidak bisa ku-pungkiri jika sekarang―"

"Appa," Kedua mata Yerim menatap redup, "Kita tidak akan pernah tahu kisah selanjut-nya jika kita terus bersembunyi di balik keragu-an. Melindungi tidak harus memiliki jabatan atau kewenangan yang kuat. Selama ini, Appa sudah melindungiku dan Mama dengan baik. Appa adalah orang yang paling baik dan hebat. Hati-mu sangat tegar, itu telah menjadi penguat-ku. Aku tahu bagaimana perasaan Appa sampai saat ini, tetapi apa Appa tak melihat bagaimana keyakinan Jungkook oppa yang telah bertahan sampai sejauh ini?"

Suho mengalihkan tatapan dari putri-nya, dia merasa dia akan menangis jika menatap-nya sekarang. Pria itu mengangguk lembut menjawab pertanyaan Yerim, "Aku tahu,"

Yerim tersenyum lembut, "Tidak ada yang perlu Appa ragu-kan dari-nya, bukan?" Gadis itu mendekat dan meraih tangan Appa-nya untuk di genggam erat. "Aku mempercayai-nya sampai saat ini."

"Aku hanya takut jika kamu terluka lagi. Mungkin bukan karena Jungkook, tetapi Ayah-nya."

Oh tentu. Tentu, pasti karena itu.

"Juga ... Appa tahu betul, kamu masih kesulitan dengan trauma-mu."

Yerim tidak bisa menyalahkan ke-khawatiran Ayah-nya atas dua hal itu. Dia telah mengukur kemampuan-nya sampai saat ini tentang hal terakhir yang diucapkan Ayah-nya baru saja itu. Ketika dia memilih apa yang ia jalani sekarang, dia harus yakin dia mampu untuk meneruskannya. Meskipun dia sendiri tahu, kesulitan semacam itu tidak bisa dihindari. Dia sendiri terkadang tidak tahu bagaimana cara memerangi ketakutannya, dia hanya bisa menghindari-nya selama ini. Namun sejauh apapun dia menghindar, pasti kelak ancaman itu akan datang untuk menguji-nya untuk mengetahui,―mampukah ia mengakhiri ketakutan itu?

Bahkan, dia belum memiliki jawaban untuk ajakan Jungkook tentang pernikahan beberapa hari yang lalu.

"Appa," Suara Yerim menyapa lembut, kedua mata-nya terasa memanas. Tetapi dia berusaha menyembunyikan kenyataan bahwa dia ingin menangis. Dia tersenyum, senyuman tulus yang berusaha menampakkan bahwa dia baik-baik saja, "Sungguh, tak perlu meragukan-ku bersama Jungkook oppa lagi. Kami akan sedang mencari cara untuk memperbaiki semua yang telah rusak."

Tak tahan dengan kedua mata bulat cantik yang menatapnya dengan se-jernih ketulusan, Suho mengarahkan tangan-nya untuk mengusap lembut surai putri-nya, "Kamu sangat menyukai-nya, hm.."

"Aku mencintai-nya,"

Suho tertegun, hati-nya seketika se-lunak es yang mencair.

Dia jelas pernah mendengar itu.

Itu adalah jawaban yang sama yang Jungkook ucap-kan tempo hari.

Sangat manis.

Suho tersenyum hangat, "Kalau begitu, kamu harus selalu bahagia. Jika tidak, appa akan menarik-mu kembali."

Seize The Night ✔Where stories live. Discover now