31 : Rewrite The Star

4.9K 545 151
                                    

OST legend for Seize The Night :
- The Truth Untold - BTS
- A New Day Has Come - Celine Dion
- Heartbeat - BTS

[Play it all, or you can visit Seize The Night playlist in Spotify]

~

"A-apa?" Yerim menatap ragu. "Kamu tidak sedang berbohong?"

Jimin menggeleng. Tersenyum hangat. Jantung Yerim berdegub sangat kencang melihat raut wajah Jimin. Terlebih, ketika pria itu menggerakkan dagu yang mengarahkannya ke belakang punggung Yerim. Gadis itu semakin menegang ketika ia perlahan menolehkan kepala untuk melihat ke belakang punggung-nya. Tepat saat itu, kedua kaki-nya terasa melemas dan ia menyadari air mata-nya kembali mengalir saat mendapati sosok pria lain berjalan ke arah-nya.

Mata Yerim memanas dan bibir-nya sangat kelu. Dia hampir terseok ketika ia berinisiatif untuk bangkit dengan spontan.

Sosok tegap yang telah berdiri beberapa meter di depannya kini berhenti. Obsidian indah-nya nampak sangat terkejut dan kedua tangan-nya kaku. Wajah-nya menegang. Namun, ia tidak bisa mengelak bahwa hati-nya terasa mengahangat.

Terlebih, tanpa bisa ia prediksi, tanpa pernah ia duga pada detik berikutnya, ia merasakan tubuh gadis itu menghantam tubuh-nya dan kedua tangan lembut melingkari pinggang-nya tanpa ragu

"Jungkook oppa, maafkan aku. Aku masih sangat,  sangat, mencintaimu."

Ketika itu terjadi, ia tahu, ia nyaris tak sanggup bernapas. Jantung-nya seolah telah merosot ke perut. Dia seolah telah berpindah ke dimensi lain. Seluruh hal disekitar-nya seolah telah menghilang. Menyisakan debaran jantung yang menggelegar dan kehangatan yang menjalari dada-nya. Ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan.

Dia terdiam selama gadis itu membenam-kan wajah di dada-nya. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Dia takut, jika dia bergerak sedikit saja, dia akan merusak semuanya. Tetapi lebih dari itu, dia masih belum menyadari sepenuh-nya jika ini benar-benar kenyataan yang terjadi pada-nya. Dia masih menganggap seolah semua ini alam mimpi yang dipenuhi buaian manis.

Tangan-nya terkulai kaku di sisi tubuh. Kedua obsidian-nya berbinar, dan bibir-nya kelu. Ia menaikkan pandangan, menatap sosok pria yang berdiri tepat beberapa meter di belakang si gadis. Pria itu menatap sendu ke arah-nya, nampak menyiratkan rasa haru.

Pria itu, Park Jimin, seolah kembali ditunjukkan sebuah momen mengharu'kan yang telah dinanti-nanti setelah sekian lama. Dan ketika itu terjadi tepat di depan mata-nya, ia hanya mengharapkan sebuah kebahagiaan yang abadi. Dia melempar senyum sangat hangat.

Jimin tahu Jungkook akan datang malam ini. Pria yang usia-nya dua tahun lebih muda darinya itu sudah mengatakan padanya akan segera menemui-nya. Dia juga tahu Jeon Jungkook saat itu sedang di Praha. Jungkook terdengar sangat kacau dan Jimin menangkap jika pria itu sedang memiliki masalah. Tak biasanya Jungkook mendadak mengajak ingin bertemu, terlebih saat itu Jungkook seharusnya masih berada dalam perjalanan bisnis.

Lalu, ketika ia melihat Kim Yerim di sini dan mengatakan pada-nya tentang semua yang telah di alami gadis itu, Jimin jadi mengerti kalau Jungkook benar-benar sedang dalam kekacauan. Kekacauan yang tidak biasa.

Tidak, bukan hanya Jungkook. Kedua insan itu memang perlu menyelesaikan permasalahan mereka. Tidak ada waktu yang perlu ditunda lebih lama.

Dia melihat, Jungkook yang berdiri kaku didepannya kembali menundukkan pandangan, menatap puncak kepala gadis yang menempel erat di dada-nya.

Jungkook bisa merasakan, pakaian-nya mulai basah. Dia tahu, gadis itu sedang menangis. "Kim Yerim?" bisik-nya serak. Napas-nya tersendat. "Kamu-kah ini?" ia masih tidak mempercayai. Dia hanya datang untuk menenangkan hati-nya yang sangat hancur berserakan. Terbang dari Praha dengan pesawat pribadi-nya sehingga ia bisa datang lebih cepat. Lalu, tanpa pernah ia sangka, ia akan di sambut oleh tangisan dan pelukan gadis yang menjadi penyebab kehancuran hati-nya itu sendiri.

Seize The Night ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang