20. A little wish

3.8K 472 154
                                    

Faiz masuk ke dalam apartemen sambil menenteng tas laptop dan satu box kardus kue berisi kue patata oleh-oleh dari Surabaya yang diberikan oleh salah satu staf-nya yang baru saja kembali dari kota pahlawan itu. 

Faiz heran sebetulnya, semua karyawan yang habis cuti atau ijin bepergian dari mana pun, setelah pulang selalu memberinya oleh-oleh makanan, sementara Bagas selalu mendapat oleh-oleh berupa souvenir atau barang-barang khas daerah itu yang seringkali lucu dan unik.

Tapi sebetulnya dia jadi tidak penasaran dengan makanan khas daerah, karena sering kebagian oleh-oleh makanan khas daerah. Meski dia yakin kue patata ini bukan makanan khas daerah Surabaya melainkan kue yang sudah dimodifikasi seperti kebanyakan kue jaman sekarang yang lebih modern dan kekinian.

Staf-nya itu tadi memberikan kue patata itu pas dia hendak berangkat menuju salah satu client-nya. Dia yang memang sudah mau berangkat, langsung membawanya ke mobil dan menyimpannya di bangku belakang. Baru terlihat lagi olehnya saat dia turun di pelataran parkir tadi. Dari pada nanti terbuang karena terlalu lama ditaruh di mobil, dia memutuskan untuk membawanya naik ke apartemen. Julian suka makanan dan kue manis, jadi kekasihnya itu pasti akan suka juga dengan kue patata yang dibawanya. 

Bibir Faiz berkedut saat dia membuka pintu dan alunan suara penyanyi Bono, vokalis dari grup band lawas U2 langsung masuk ke dalam pendengarannya. Dia suka mendengarkan lagu dari grup-grup band tahun 90-an karena lagu-lagunya memang enak didengar oleh telinganya. Dia tidak menyangka kalau ternyata Julian mau juga mendengarkan lagu-lagu lama seperti itu. 

Tapi omong-omong di mana kekasihnya itu? pikir Faiz saat tidak juga menemukan Julian di kamar tidur. Dia meletakkan tas kerja dan tas laptop-nya ke atas meja sambil mengedarkan pandangan ke seluruh kamarnya dan menyadari kalau pintu balkon kamar terbuka setengah. Angin yang lumayan kencang berhembus masuk dari sana, membuat kain-kain tirai berkibar ditiup angin. 

Barulah dia melihat siluet sosok tinggi ramping yang berdiri di luar sana, yang tangannya bersandar di pagar balkon, dengan pandangan lurus ke depan. Ke arah lampu-lampu yang berpijar di sekitar gedung apartemen.      

Julian menoleh ketika mendengar suara ketuk sepatunya yang mendekat. Meski senyum manis terukir di bibir merah meronanya, Faiz masih bisa melihat bias lesu di pandangan mata kekasihnya itu.

"Hai, Sayang." sapanya dengan suara selembut mungkin, dia harus berhati-hati dengan kondisi Julian yang belum ketahuan mood-nya itu.  

Faiz melangkah mendekat karena Julian sama sekali tidak bergerak dari tempatnya berdiri. Dia mengulurkan tangan untuk menyentuh pinggang Julian. Lalu merayap ke depan perut rata itu untuk menariknya masuk ke dalam dadanya. Tidak ada penolakan dari kekasihnya itu. Julian malah merebahkan kepalanya ke atas dadanya, jadi ditundukkannya kepala untuk menghidu surai halus Julian yang wangi aroma citrus bercampur woody yang sangat disukainya.  

"Pipi nggak apa-apa? Kenapa di luar? Anginnya kencang banget ini, Pipi nggak kedinginan?" tanyanya pelan untuk mengurai kebisuan Julian. 

"Ay terlambat."

"Iya, maaf," Faiz mengecup lagi surai di bawah dagunya itu. "Kan tadi aku udah bilang, ada kecelakaan kerja di proyek. Aku nggak bisa lepas tangan kalau urusan seperti itu. Walau ada HRD yang mengurus tapi aku harus memastikan HRD mengurus dengan benar. Ini masalah nyawa dan keselamatan orang lain yang dipertaruhkan. Aku nggak bisa main-main dengan hidup orang lain, Pi."

Julian memintanya datang ke apartemen lepas makan siang tadi. Dia sendiri dalam perjalanan kembali ke kantor setelah meninjau ke pembangunan pabrik furniture di Cibinong, saat seorang staf-nya menelepon, memberitahukan ada kecelakaan kerja di proyek pembangunan pabrik yang baru saja didatanginya. Dia sampai tidak percaya mendengar berita itu, karena baru saja dia tinggalkan dalam keadaan baik-baik saja. Kenapa justru ada kejadian setelah dia baru saja pergi dari sana?

Fallen Deeply In Love With YouWhere stories live. Discover now