SATU

32K 1.5K 24
                                    

Pengalaman pertama biasanya tidak terlupakan. Seseorang pasti bisa menceritakan dengan jelas bagaimana rasanya pertama kali naik pesawat, pertama kali mengenakan seragam SMA, pertama kali bisa menyetir kendaraan, pertama kali hidup jauh dari rumah, dan banyak hal pertama lain. Termasuk pertama kali jatuh cinta. Sampai berpuluh tahun kemudian, besar kemungkinan kita masih bisa mengingat siapa nama orang yang membuat hati kita berdebar untuk pertama kali, melamun sepanjang hari, menulis namanya dan nama kita di dalam gambar hati pada bagian belakang buku tulis atau menunduk tersipu ketika berpapasan di lorong sekolah.

Jatuh cinta untuk kali pertama memang mudah. Tetapi untuk mengungkapkan? Itu urusan lain. Hingga hari ini Alesha tidak juga menemukan keberanian untuk menyampaikan rasa cintanya kepada Elmar. Surat cinta yang dia tulis dengan sepenuh hati—kertasnya bahkan disemprot dengan parfum favoritnya—masih tersimpan rapi di dalam amplop putih di sela halaman salah satu buku Harry Potter miliknya. Alesha menunggu waktu yang tepat untuk menyerahkan kepada Elmar. Namun setiap kesempatan baik datang, nyali Alesha ciut kembali. Takut kalau Elmar akan menertawakannya. Khawatir kalau Elmar tidak akan menganggap serius perasaannya.

Bagi Alesha, jatuh cinta untuk pertama kali seperti menyerahkan busur panah kepada seseorang, memercayai orang itu untuk menarik tali busur dan mengarahkan mata panah tepat ke tengah jantung kita. Setelahnya kita hanya bisa berharap orang tersebut tidak pernah melepaskan anak panah. Tidak pernah membuat hati kita berdarah-darah. Sayangnya, dalam kasus Alesha, seseorang itu, tidak tahu bahwa kini dia memegang kendali atas hati Alesha.

Alesha berteriak kesal ketika alarm di samping tempat tidurnya berbunyi. Saat sedang membaca siang tadi, tiba-tiba kantuk datang dan Alesha memutuskan untuk tidur sebentar. Kalau tidur siang terlalu lama, Alesha akan susah tidur di malam hari. Sambil menguap lebar Alesha keluar kamar. Karena besok di sekolah hanya ada lomba-lomba memperingati ulang tahun sekolah, sore dan malam ini dia bisa melanjutkan membaca. Atau menggambar.

Menggambar apa, Alesha mengerang dalam hati. Setiap memegang pensil dan kertas, yang ingin dia lakukan adalah mendesain undangan pernikahannya dengan Elmar. Handlettering yang dibuatnya bukan lagi tentang kutipan-kutipan bijak. Melainkan namanya sendiri. Alesha Maira Hakkinen. Dan nama calon suaminya. Elmar Ingvar Karlsson. Bukan. Bukan sekarang dia ingin menikah. Tetapi sepuluh atau lima belas tahun lagi. Kalau semua cita-citanya sudah tercapai.

Iya, itu semua hanya angan-angan bodoh. Alesha tahu. Memangnya ada orang yang menikah dengan cinta pertama mereka? Usianya sekarang lima belas tahun. Masih anak-anak. Perjalanan hidup Alesha masih panjang. Harus kuliah setelah ini. Sangat mungkin universitas tujuannya akan berbeda dengan Elmar. Beda kota. Beda negara bahkan. Mereka akan sama-sama punya dunia baru. Pergaulan mereka semakin luas. Kemungkinan Elmar bertemu dengan gadis lain yang lebih baik dari Alesha besar sekali. Demikian juga sebaliknya.

Memikirkan itu semua membuat Alesha yakin bahwa menyatakan cinta sekarang tidak akan ada gunanya. Meskipun lebih muda, Alesha akan lulus bersama Elmar, setelah Alesha loncat kelas saat SD, SMP dan SMA. Secara intelektual, memang Alesha bisa mengimbangi Elmar. Bahkan melampaui. Namun dari segi emosional dan sosial, Alesha merasa belum bisa mengejar. Tidak enak menjadi seseorang yang paling muda dan paling pintar di kelas. Siswa-siswa lain enggan bergaul dengannya. Akibatnya Alesha lebih banyak diam dan menghabiskan waktu dengan buku. Teman-temannya sudah boleh punya SIM dan diizinkan bepergian ke mana-mana sendiri. Sedangkan Alesha, karena usia dan peraturan ayahnya, masih harus diantar dan ditemani orang dewasa setiap ingin pergi ke suatu tempat. Kecuali bersama Elmar, orangtuanya tidak akan melepasnya pergi dengan tenang hati.

"Apa Mama lihat buku Harry Potterku?" Alesha masuk ke dapur dan mendapati ibunya sedang mengupas buah di meja dapur. Tadi sebelum tidur Alesha membaca di sini.

A Wedding Come TrueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang