Kebingungan

713 65 0
                                    

Selamat bermain~

Semua orang panik pasalnya Hydrilla terus berteriak merasakan rasa sakitnya. Allexandrina yang baru saja kembali merasa ada sesuatu yang aneh, ia bingung untuk semuanya. Memori ingatannya seakan teracak dan membuat gadis tersebut jatuh pingsan saat bertemu dengan Hydrilla.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Farline ia terlalu sulit untuk berpikir jernih saat ini. Pria yang bersama Allexandrina tersenyum tipis, benar-benar tipis. Ia berjalan dan mendekati Hydrilla yang merasa kesakitan.

Hydrilla yang merasakan sesuatu yang tak asing berada disekitarnya perlahan membuka matanya.

"Kau?!"

"Kita bertemu lagi noona"

"Pergi!!! Bukankah sudah ku katakan untuk——"

Seketika sekelebat awan mengelilingi merrka. Penglihatan semua orang langsung terhalang akibat kabut tersebut.

"Waktu mu sudah habis nona. Saatnya kau kembali ketempat yang seharusnya" Ujar Felix lirih. Perlahan kabut tersebut menghilang tak berjejak menelan Hydrilla didalamnya. Pria bernama Felix tersebut tersenyum tak berdosa. Semua orang perlahan membuka kedua mata mereka.

"Dimana Hydrilla?!" Tanya Gracia yang terkejut Hydrilla menghilang.

"Dia sudah berada ditempat yang seharusnya"

⌚⌚⌚

"T-tuan, apa kau baik-baik saja?" Tanya pelayan tersebut yang tampaknya gusar.

"Bagaimana dengan Albertine?" Tanya pria tersebut tanpa memperdulikan pertanyaan pelayan tersebut.

"N-Nyonya Albertine telah bertemu dengan matenya dan——" Sebuah guci melayang kearah pelayan tersebut dan membuat pelayan tersebut terluka.

"Bukankah sudah kubilang jangan sampai ia—Argh"Pria tersebut memegangi dadanya yang terluka. Luka tersebut semakin parah. Aliran darah tak berhenti keluar dari mulutnya. Tubuhnya seketika menjadi sedingin es.

Meskipun begitu, pelayannya yang setia dengan sigap menolongnya dan memanggilkan bantuan. Perlahan saat hendak pergi, pelayan tersebut mendengar sesuatu dari mulut tuannya.

"Bunuh semua yang menghalangi jalanku! Mulai besok peperangan akan terjadi dan aku ingin———

——Semuanya musnah termasuk Matenya Albertine. Rafael"

⌚⌚⌚

"Apa maksudmu? Siapa Albertine?"Tanya gadis tersebut bingung. Gadis yang berada dihadapannya tersenyum tipis. Dan mengeluarkan sesuatu dari kantung bajunya.

"Ini akan lebih jelas jika kau melakukannya sekarang juga"

⌚⌚⌚

"Kau?!"

"Sepertinya kau sudah mengenalku bukan? Aku adalah dirimu Farline"

"Apa yang kau——"

"Semuanya akan terjadi dan kau pun tak bisa berbuat apapun Nurul"

"Apa maksudmu?!"

"Peperangan besar dan kekecewaan Alberstone kepada mu, akibat ketidak berdayaanmu"

⌚⌚⌚

"Kau?! Lepaskan aku Iblis sialan!!!" Berontak Hydrilla. Ia baru saja tersadar dan berada dikamarnya. Pria yang berada dihadapannya saat ini tidak berekspresi sedikit pun. Berwajah datar dengan tatapan yang tajam melihat kearah Hydrilla.

"Sepertinya kau sudah lupa karena terlalu lama bergaul dengan Manusia sialan itu. Kau juga Iblis bodoh!" Jawab Pria tersebut sarkas dan berjalan kearah Hydrilla.

"Sepertinya kita harus bertemu dengan Ayah dan Ibu. Mereka semua sudah menantikan kehadiranmu. Saudariku"

⌚⌚⌚

Allexandrina terbangun dari pingsannya. Ia bingung pada semuanya. Allexandrina pun menatap Felix yang kebetulan juga menatapnya. Ia berpikir sesaat dan berusaha berani bertanya kepada Felix.

"Sebenarnya apa yang terjadi?"

Felix terdiam sesaat ia menatap Allexandrina dengan tatapan yang tak bisa Allexandrina mengerti.

"Apa yang ingin kau tahu?"

"Semuanya. Bisakah kau menjelaskan semuanya?"

Felix terdiam sejenak lalu tersenyum sinis. Ia berbalik menatap Allexandrina yang saat ini sedang menatapnya dengan bingung. Membuat Felix gemas dengan wajah polos Allexandrina.

"Apa yang bisa kudapatkan jika aku memberitahu mu?"

Allexandrina mengerutkan keningnya dan berpikir sejenak. Ia menghela napas dan beralih menatap Felix.

"Kau bisa memiliki ku dengan seutuhnya"


Annyeong.....
Author backbackbackback lage neh
Jangan lupa Vomment ya:"")

REINKARNASI (END)Where stories live. Discover now