Debu

841 87 0
                                    

Selamat bermain~

"Siapakah aku?" Semua orang terdiam, makhluk itu menanyakan dirinya pada Angel. angel menatap makhluk, sejak awal memang, ia merasa tidak asing dengan makhluk tersebut, dengan perlahan makhluk tersebut berjalan mendekati Angel.

Semua tanah yang ia pijak seketika berubah menjadi pasir, semua orang seketika tanpa sadar mundur. Bau busuk menyerebak seakan memaksa bagi yang mencium bau tersebut harus muntah akannya.

Sekelebat wajah muncul dikepala Angel, ia hampir tidak bernapas akibat bau busuk makhluk tersebut. Kepalanya juga terasa sakit dan pusing

"A-Allexandra?" Bibirnya seketika bergerak tanpa izinnya, makhluk tersebut seketika senang mendengarnya. Sedangkan Atikah, ia membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang ia lihat dan ia dengar. Makhluk itu adalah Allexandra? Kakaknya Allexandrina Nabila!?

"Albertine, lama tidak berjumpa"

⌚⌚⌚

"Argh!" Teriak Nabila yang membuat para sahabatnya melihat kearah Nabila.

"Kenapa? Apa yang terjadi?!" Tanya Nurul panik.

Setelah menyelesaikan urusan mereka dengan makhluk yang tidak lain adalah Allexandra, kakaknya Nabila dimasa lampau, mereka kembali melanjutkan perjalanan, semua terdiam melihat Nabila, Angel dan Chindy berusaha menenangkan Nabila. Atikah hanya terdiam ia tak tahu apa yang terjadi pada sahabatnya.

Angel dan Chindy terkejut saat seluruh tubuh Nabila perlahan menjadi debu. Dea yang melihat hal tersebut kaget dan berusaha menenangkan Nabila.

"Katakan padaku apa yang terjadi!!!???" Bentak Nurul, ia panik saat melihat keadaan Nabila yang perlahan menghilang menjadi debu. Atikah mendekati Nabila ia terduduk tak berdaya, ia sendiri tak tahu apa yang sedang terjadi.

"Maafkan aku" Ujar Atikah lirih dan masih terdengar oleh Angel.

Perlahan tapi pasti, layaknya debu yang bertebangan Nabila menghilang. Tubuhnya menjadi debu dan menghilang begitu saja.

Semuanya terkejut, Chindy menjerit saat melihat Nabila telah menjadi debu, Dea dengan segera memeluk Chindy. Menangis didalam pelukan tersebut. Angel terkejut ia terdiam tak mempercayai semua hal ini. Nurul menangis. Angel beralih menatap Atikah yang saat ini sama dengannya syok, sesaat merasa ia dilihat, Atikah menatap kearah Angel.

Kedua warna mata yang berbeda saling bertubrukan. Atikah menangis, tapi tak ada raut wajah sedih diwajahnya, yang ada hanyalah airmata yang mengalir dari kedua matanya.

"Ayok kita lanjutkan perjalanan" Ucap Angel dan mendapat tatapan tak suka dari yang lain. Dea beralih menatap gadis tersebut dan menarik bahu Angel agar berhadapan dengannya dengan mata yang menatap benci pada Angel.

"Lo tahu sendiri kita habis kehilangan Nabila dan lo malah nyuruh ki–"

"Bagaimanapun juga diantara kita pasti akan mengalami apa yang dirasakan Nabila. Setiap kali kita selesai mendekati tujuan kita. Akan ada salah satu diantara kita—" Angel menggantungkan ucapannya dan menatap Atikah.

"Apa?! Apa yang terjadi!" Teriak Dea pada Angel sedangkan gadis tersebut diam menundukkan kepalanya. Atikah berdiri disamping Angel. Dan menatap ketiga sahabatnya.

"Yang dikatakan Angel benar! Kita harus melanjutkan perjalanan kita!" Ucap gadis tersebut tegas. Atikah dengan segera menarik tangan Angel dan beralih pergi. Nurul, Chindy dan Dea masih diam di tempat.

"Kita semua harus pergi jika tidak, kita tidak akan bisa kembali dan Nabila–

–ia sudah berada di tempat yang tepat" Ucap Atikah membuat mereka terbingung.

REINKARNASI (END)Where stories live. Discover now