Keduapuluh empat

2.6K 301 20
                                    


Yoooo...

Mimi baek nih...

Mimi kasih nih lanjutan yang kemaren ..... Mimi lanjut...

Langsung aja lah ya...

********

Yeoja bermarga Shin menatap yeoja bermarga Hwang dengan tatapan tajam, sedang yang ditatap malah terlihat santai.

"Apa benar yang dikatakan Jungkook, Yeji-ah??? Dia pasti bohong kan??? Gak mungkin kau seperti itu, kan...???" Yuna bertanya pada Yeji yang malah terlihat santai seakan tak ada kejadian apapun.

"Yeji...jawab aku???" Yuna menatap Yeji lekat.

"Apa yang kau harapkan untuk menjadi jawaban ku, Yuna???"

"Aku berharap itu semua bohong..."

"Aku gak bisa mengubah kenyataan yang sudah terjadi..."

"Mwo????!?!? Yak!!!! Itu berarti kau mengkhianati Yuna, sahabatmu sendiri!!!" Yeoja bermarga Lee angkat bicara.

"Aku tak perduli dengan persahabatan. Aku tertarik dengan Jungkook, kalau kau menginginkan nya, maka kita saingan.. gampangkan???" Ujar yeji dengan senyum yang mengejek

"Kau tau kan kalau Yuna tak berani menyatakan perasaannya...kau tega, Yeji-ah..." Chaeryoung menatap tak percaya pada yeoja yang menjadi sahabat mereka berdua sejak kecil itu.

"Itu masalahnya, kenapa dia gak berani menyatakan perasaannya sendiri. Dengar Shin...aku bosan selalu menjadi jembatan mu untuk semua urusan memuakkan itu...kalau kau berani, lakukan sendiri.. atau kau bisa memanfaatkan chaeryoung untuk urusanmu itu..." Yeji berlalu setelah mengatakan itu semua.

Yuna menangis, tak menyangka Yeji melakukan hal tersebut. Sedang chaeryoung hanya bisa terdiam, yeoja bermarga Lee itu berpikir. Hanya karena namja, persahabatan bisa sirna..kenapa kedua sahabatnya bisa sebodoh itu.

******

Jimin betah diam didalam mobil milik Jungkook, membuat namja Jeon itu heran, ada apa dengan yeoja tercinta nya ini.

"Noon, wae geure???" Tanya Jungkook, barulah Jimin tersadar dan menatap Jungkook lekat.

"Noon, aku gak sanggup ditatap enuh cinta seperti itu...aku auto mabok nih loh..."

Blush...

"Apaan sih?!?!? Gak jelas banget jadi orang....aku lagi mikir tau gak!!!" Jimin kesal karena perkataan Jungkook membuat jantungnya kembali berdetak kencang.

"Mikir apaan sih, aku gak usah dipikirin..aku ada disini kok...gak kemana-mana, tenang aja.." kata Jungkook lagi

"Jeon, aku serius nih...."

"Oh mau di seriusin nih ceritanya... Boleh, mau dilamar sama aku nya kapan???" Jungkook tak bosan menggoda yeoja Park itu.

"Jungkook!!!!" Jimin

"Iya sayang, aku disini...ada apa heum???" Wajah Jimin udah gak bisa di bilang merona lagi, karena mukanya dia sudah memerah parah, bahkan sudah ada asap yang mengepul yang keluar dari atas kepalanya.

"Kkkkkk...noon, kok memerah sih..belum juga aku cium..."

Gyut..

"Auuuhh....sshhh...ehehehehhe" lengan Jungkook dicubit kesal oleh Jimin tapi namja jeon itu malah terkekeh setelah meringis kesakitan.

"Aku serius loh....bisa serius gak sih...!!!"

"Duh, Noona sayang. Kan aku dah ngomong tadi. Kapan Noona mau aku seriusin... ngomong aja..langsung aku kabulkan..." Kata Jungkook lagi sambil tersenyum menyeringai tampan menatap Jimin, lalu kembali fokus menyetirnya

kau milikkuWhere stories live. Discover now