Mengenal Aldi

6K 348 55
                                    

Mohon maaf atas kesalahan atau kesamaan nama dan tempat. Cerita ini murni hanya karangan biasa, dan teman-temanku yang membaca pasti langsung ngeh dengan semuanya. Jadi we, ceritani terinspirasi dari kalian dan halunya dia marqulee

Sekali lagi ini bisa aja memang diri kalian, tapi versi aku, dan ini diri kalian yang aku ciptakan di pikiran aku jadi gak pure karena kita juga gak sedekat itu sampe tau kehidupan kalian sampe seluk beluk.

Intinya initu cerita aku, dengan inspirasi dan tokoh ciptaan marqulee

Enjoy!
***

Ah maafkan aku karena belum.memperkenalkan diri. Baiklah, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Perkenalkan nama saya Danurdara Widyastika. Danurdara sendiri artinya kaya ilmu itu yang dikatakan bunda saat aku bertanya apa arti Danurdara sedangkan Widyastika akupun tidak tau, karena bunda juga ketika ditanya hanya tertawa.

Sedangkan pria yang sering bersamaku itu namanya Aldinata Bamantara, sang penguasa udara. Dia adalah kakak kelasku saat SMA. Mungkin kalian berpikir ini hanyalah kisah klise dimana kakak kelas menyukai adik kelasnya sendiri. Tapi bukan, bahkan aku tidak tau harus menamai kisah ini dengan apa. Kisah ini hanya berisi tentang hidup yang terus berlanjut dan kenyataan takdir yang tidak pernah bisa berbohong.

Pertama kali aku bertemu dengannya bukan di kantin, perpustakaan ataupun taman belakang. Tapi di lapangan komplek angkatan udara dimana dia sedang berlari mengelilingi lapangan. Mungkin itu sebuah rutinitasnya? Ntahlah, aku hanya tertarik melihat pemandangan kaki panjang kurus itu sedang melangkah dengan cepat memutari lapangan yang cukup besar.

Lalu mengapa aku disini? Aku sama dengannya, jogging tapi tidak juga karena sedari tadi aku hanya duduk di ayunan bawah pohon yang rindang ini. Menunggu kedatangan temanku yang tinggal di komplek ini. Lamanya nauzubillah padahal rumahnya teramat dekat.

Entah kenapa aku tertarik terus memandanginya hingga mata kami.bertemu. Aku yang merasa segan sedikit menganggukkan kepalaku padanya tanda menyapa. Dia membalasnya dengan senyuman tipis namun cukup membuatku tercekat. Tampan...

Aku melongo sejenak, melihatnya sudah tidak ada lagi di tempat. Ah dia masih berlari disana. Aku memperhatikannya terus menerus karena merasa tertarik.

"DOR LIAT APAAN LO?" teriak seseorang dari belakangku.

"Eh anjing, astagfirullah dosa" kataku latah. "Jangan ngagetin gitu dong Rin" kataku kembali fokus ke sudut 135° lintang utara.

Dia Rani Sanjayasa, sahabat baikku sejak kelas sepuluh.

"Lo lagi liatin Aldi?" tanyanya padaku.

"Hah Aldi? Siapa Aldi?" kataku bingung.

"Ituuuu, itu yang lagi push up namanya Aldi" aku melihat pria yang tadi, ah dia sedang push up, dan namanya Aldi?

"Namanya Aldi?" tanyaku lagi padahal sudah jelas.

"Iya odong"

Aku mengangguk paham dan merapalkan namanya dalam hati.

"Lo kok bisa kenal dia?" tanyaku pada Rani.

"Tetangga gang sebelah rumah gue, emak bapaknya AU semua" aku mengangguk kagum. Pantas saja dia sudah mulai rajin berolahraga, kalau orang tuanya AU biasanya bakalan ada tuntutan untuk anaknya AU juga.

*AU= Angkatan Udara

Atau memang mereka yang berkeinginan karena melihat betapa hebatnya orang tua mereka.

BAMANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang