Kau jual berapa?
Akan ku beli dengan selamat malamku, dengan assalamualaikum ku, dengan fail-fail puisiku, dengan ilmu pengetahuanku
Kau butuh apa?
Ku berikan bubur gandumku, ku berikan masa laluku, ku berikan lupaku, ku berikan sumpah matiku
Kau mau kemana?
Ku antar kau ke gerbang imanmu, ke taman keluargamu, ke pesisir surgamu, ke pembuangan sialmu, ke muara cita-citamu
Kau ingin ditemani siapa?
Aku cutikan tugasku, aku senyapkan gawaiku, aku berikan aku-ku, persembahan saya-ku, kan ku sewakan surga untukmu
Kau mau penjelasan 'kenapa?'
Karena kau adalah 'karena'ku, alasan semuaku, tujuan asalku, kau tanggungjawabku, dan tentu kau adalah sebagian ibadahku
Kau tanyakan 'bagaimana' caranya?
Kan ku jelaskan dengan bingungku, dengan apa-adanya ku, dengan ini dan itu-ku, dengan apapun kata yang bisa ku eja untuk melafalkan masa depanmu
Aku telah tumbuh di atas tanahmu, akar tunggangku di hatimu, serabutnya di fisikmu
Memperjuangkanmu adalah memperjuangkan kemerdekaan dunia, entah menjadi kolonial atau pahlawan yang paling penting adalah aku tetap bertatap dengan matamu