Aku mengetuk pintu yang terbuka. Hanya memberi isyarat, kira-kira apakah disitu ada tuannya. Sepi…
Hanya jam dinding saja yang masih hidup
Dan tiktaknya teratur menggema
Kursi, meja, lemari hias ku lihat mati pucat
Dan di dinding, figura besar tanpa foto keluarga terpaksa menyerahkan dirinya pada laba-laba yang menjahit rumahnya. Lalu, entah siapa mereka, di balik gelap mengintip ku dengan mata merah menyala, buyar segala beraniku, cemas membunuh ku
tanpamu hatiku bagaikan rumah hantu