Murah untuk bernafas
Kembangkan paru-parumu hingga udara yang semula membelai rambutmu menyajikan oksigen serupa nyawa-nyawa berkunjung dalam dada
Kemudian kempiskan
Sampai racun tak berguna bisa dimuntahkan pelan-pelan
Berbeda bagiku, sebab yang ku hirup bukan cuma mereka, tapi juga kenangan-kenangan, gambar-gambar dan aromamu
Saat semua dalam paru-paru, satu sama lain berdesakan menyempitkan pernafasan hingga sukar dihembuskan, serasa harus berjuang untuk menjadi tenang
Jika memang aku akan mati pelan-pelan
Tambahkan lagi satu hari saja kenangan, hingga sempurna alasan-alasan dan akan gampang aku kisahkan pada Mungkar dan Nakir perihal dirimu yang telah mengembalikanku pada Tuhan, bahkan pada masa Dhuha, Hajat dan Tahajjud malam yang biasanya asing dalam kebiasaan