13.) Menghilang

608 81 7
                                    

ACHA POV

Hari ini gue telah berikrar Lewat bahasa kalbu untuk lupain keen, dan ngasih cinta gue yang seutuhnya ke Arka.

Pas gue lagi jalan tralala trilili dengan senyum ramah yang terulas di wajah gue, Eh ternyata orang yang gue hindari malah nabrak gue sampe gue jatuh tersungkur ditanah, tapi yang gue heranin tatapan yang dulunya teduh jadi tatapan datar ditambah senyum smirknya.
Belum gue bangun dari alam bawah sadar gue, gue langsung dibuat gedek pake banget karna kedatangan cewek yang langsung gelayutan manjahh di tangannya.

'oke stay cool cha, lo pasti bisa move on dari dia'
Batin gue berkata.
Tanpa babibu gue langsung bangkit dari posisi gue semula yang glosoran di lantai tanpa nerima uluran tangan keen.

"lo itu pelajar atau tante2 kurbel sih!mau ke sekolah atau mau ke club?
Udah rambut warna-warni kek pelangi, seragam ketat kekurangan bahan lagi"
Ucap fely membuat jiwa iblis di dalam diri gue bangun.

"Huh? Gak salah lo bilang? Gak punya kaca yak? atau perlu gue pinjemin? Inget terkadang semua orang itu sifat sama penampilannya gak selalu sama! Emang lo penampilan sama sifatnya gak jauh dari kata persis!
Dan inget bukan seragam gue yang ketat atau kekurangan bahan tapi,.... ya lo tau lah body gue kan emang diatas rata2"

Savage

Ucap gue nyombongin diri dikit berlalu ninggalin mereka.

Sampai dikelas, gue lihat bangku tempat gue duduk kosong, artinya Arka belom dateng.
Padahal jam sudah menunjuk ke angka tujuh.

Bel masuk berbunyi nyaring membuat para siswa-siswi berhamburan menuju kelasnya masing2.

'Arka kamu dimana'
Batin gue bertanya2.

AUTHOR POV

Guru pengisi mata pelajaran jam pertama sudah memasuki kelas dan mengabsen semua siswa yang hadir seperti hari2 biasanya.

"Arka"
Panggil bu sinta yang masih berkutat
Dengan buku absensinya.

"Arka gak masuk buk katanya lagi gak enak badan,"
Ucap Acha berbohong dibalas anggukan oleh bu sinta.

Bla bla bla bla bla bla bla
Bla bla bla bla bla bla dan

Kringgg....kringggg....

Bel berbunyi dua kali tanda sudah masuk jamnya istirahat pertama.
Acha celingak celinguk karna tidak ada teman untuk diajaknya ke kantin bersama eh enggak deng memang sedari tadi banyak yang menawarinya untuk ikut bersama mereka namun bukan Acha namanya kalau mau begitu saja.Ia pergi berniat menghampiri sandra di kelasnya.

"cieee Pdkt ni ye"
Goda Acha setelah melihat sandra dan zidan sibuk bertengkar hingga cakar-cakaran.

"Paan pdkt?ora kita udah jadian juga"
Balas zidan diangguki oleh sandra.

"SEROUSLLY? Terus gue ketinggalan berita gitu?"
Ucap Acha heboh

"Hehe kan biar suprise gitu"
Ucap sandra dengan menunjukan giginya yang rapih.

"suprise gigi lo ompong"
Ucap Acha dengan menjitak kepala sandra.

"ihhh sakit tau cha"

"kuy kantin banyak bacod lo"
Ucapnya dengan menggandeng lengan sandra dan zidan sehingga Acha berada di antara mereka.

Sesampainya di kantin

"Sini Cha"
Teriak arga dari pojok meja di kantin.
Disana juga terdapat keen dan fely yang tidak pernah absen.

"YUHUUU PRINCESS DATANG"
Teriaknya tanpa peduli sekitar.

"Gak usah tereak2 juga kale"
Ucap ardy yang masih menutup telinganya yang pengang.

"yeee serah gue dong! Congor2 siapa? Huh?"
Ucap Acha ketus

"bang"
Bisik Acha

"paan dek?"
Balasnya

"abang tau gak Arka dimana?"
Tanya Acha dengan berbisik

"ya gak tau lah emang abang emaknya"

"tapi bang Arka tuh gak pernah gak ngasih kabar ke Acha dan sekarang dia gak masuk bang"
Ucap Acha khawatir

"loh beneran cha?abang kira dia masuk tadi.yaudah lah biarin aja siapa tau dia ada urusan penting"
Ucap Arga menenangkan.

Drtttt....drttt...

'Halo'

'Halo miss maaf mengganggu waktu anda, tetapi saya mempunyai informasi bahwa tuan Arka pacar anda kemarin sedang bersama dengan seorang perempuan seumuran miss'

'benarkah apa yang anda telah katakan?"

'benar miss saya tidak berbohong, saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri'
Bersamaan dengan itu satu cairan bening lolos membasahi pipinya dan membuat sungai kecil disana.
Ia berlari ke Rooftop tanpa menggubris panggilan2 dari teman2nya.

Sesampainya di Rooftop Acha duduk di kursi yang sudah dia sediakan oleh anak2 yang ingin bolos, dengan menikmati semilir angin yang membelai lembut wajahnya, membiarkan anak rambutnya berterbangan diterpa angin.
Sampai sentuhan seseorang yang sangat ia kenali menyentuh pundaknya.
Ia menoleh dan mendapati keen di hadapannya.

ACHA POV

Gue menatap keen lama, tetap sama,
Masih ada rasa rindu yang membuat hati gue menghangat.
Dia juga melakukan hal yang sama
Menyatukan alisnya lalu berpaling muka.

Wajah gue memanas menahan detak jantung yang semakin menjadi dan melirik keen yang masih setia menghadap ke kiri. Memalingkan muka, lalu berkata.

"gue tahu lo kesini karena apa,dan gue cukup sadar dengan luka yang telah gue torehkan di hidup lo, tapi gue juga udah sadar dan berjanji nggak akan ngulangin hal yang sama lagi.Jikalau masih ada kesempatan, dan kalo lo mengizinkan.
Gue berharap kita bisa kaya dulu lagi walau sekarang gak lebih dari sebatas teman"
Ucap keen panjang lebar dengan binar mata yang seakan mengatakan bahwa dia tulus akan pengakuannya.

Perlahan tapi pasti Acha mulai menganggukan kepala dan saat itu juga keen memeluknya dengan erat seakan takut kehilangan mengabaikan rambut Acha yang berterbangan hingga membuat wajah keen merah seketika.

Detik berikutnya dimulailah perang shinobi ke-3

"rambut lo tuh!"
Sewot keen

"kenapa?bau bunga yah?"
Jawabnya dengan binaran mata antusias lucu.

"iya bau bunga"
Ucapnya membuat senyum Acha yang merekah tercetak dwngan jelas di wajahnya.

"bunga bangke"
Lanjutnya melunturkan senyum Acha

"masa sih??? Gue gak percaya!gue kan duta sampo lain, dulu pernah pake odol sekarang-
Ucapnya teegenrikan karena keen sudah menyelanya.

"Sekarang pake apa?"
Sahutnya cepat

"-pake wipol"
Jawabnya santai sembari mengibaskan rambutnya sehingga menampar wajah Keen membuat ia meringis kesakitan.

"Damn it"
Umpatan kasar lolos dari bibir keen membuat Acha membelalakan matanya

'Maaf cha aku gak bisa didekat kamu sekarang, tapi aku janji gak akan biarin kamu tersakiti,dan aku juga janji akan kembali lagi disaat kamu membutuhkan aku dititik kerapuhan kamu'
Ucap seseorang di balik pohon yang telah mengintai mereka sedari tadi.




C A K R A   ( TAMAT )Место, где живут истории. Откройте их для себя