Part 19

3.4K 254 7
                                    

Selamat pagii..

Selamat Hari minggu wahai umat Yang seharian bakal nempel terus diranjang 😂

Happy Reading guys...

◆◆◆

Di mobil hanya suara AC yang terdengar di antara dua insan yang sibuk dengan urusannya masing-masing. Ada yang fokus dengan fikirannya dan juga ada Yang sibuk dengan pekerjaannya.

"Kita akan kemana tuan ?" Tanya Zack memecah keheningan.

"Restoran." Jawab Revan singkat.

"Tidak, aku ingin pulang." Bantah Renata.

"Bukankah tadi kamu protes karena tidak bisa ikut dengan teman-temanmu ?"

Renata terdiam mendengar pertanyaan Revan.

"Terserah." Pasrah Renata dan kembali menolehkan kepalanya untuk melihat pemandangan luar.

Revan mengalihkan tatapannya dari i-pad nya kearah Renata.

"Apakah kamu tidak bisa membuka hatimu sedikit saja ?" Tanya Revan pelan dan masih bisa didengar oleh Renata.

Renata menolehkan kepalanya dan terdiam melihat Revan sedang menatapnya dengan tatapan yang baru Renata lihat. Namun tatapan itu berhasil membuat jantung Renata berdetak kencang dan merasa nyaman.

Renata terdiam tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan Revan ataupun memutuskan tatapannya.

Mereka saling menatap mata dengan dalam dan keduanya saling merasakan nyaman dengan jantung keduanya yang berdetak lebih cepat.

"Kita sudah sampai tuan."

Tatapan mereka terputus saat suara Zack menginterupsikan kegiatan mereka.

Keduanya saling menormalkan detak jantungnya dan memfokuskan fikirannya. Renata menghembuskan nafasnya pelan dan membuka pintu mobilnya.

Revan pun melakukan hal yang sama dan berjalan kearah Renata untuk menggenggam tangan mungil Renata dan masuk kedalam beriringan.

Saat tiba didalam mereka langsung disambut oleh beberapa waiters. Mereka memilih duduk di balkon lantai dua agar bisa melihat pemandangan yang indah dan merasakan angin sore.

Waiters pun datang untuk memberikan daftar menu.

"Kamu mau makan apa ?" Tanya Revan.

"Samakan saja." Renata yang tidak tahu ingin memesan apa.

"Baiklah kami memesan dua porsi steak dan redVelvet cake untuk minumnya dua air putih dan dua jus lemon." Waiters itu pun pergi setelah mengulang pesanan Revan.

Setelah waiters itu pergi, keheningan kembali mengisi keduanya.

"Untuk ucapanku tadi,aku ingin kamu memikirkannya." Ucap Revan memecah keheningan, Renata memberanikan untuk menatap wajah Revan.

"Kamu tahu alasan semua yang aku lakukan kepadamu bukanlah karena aku ingin melihatmu menderita, aku melakukan ini karena ini murni dari hatiku. Hatiku selalu ingin membuatmu bahagia, hatiku ingin melihatmu tersenyum dan hatiku ingin kamu menjadi milikku hanya untukku. Aku tahu aku sudah membuat kehidupanmu disekolah menjadi tidak tenang, tapi kamu tahu ? Aku melakukan ini karena tidak ingin melihat kamu dengan yang lain. Memang gila tapi itu adalah keputusan hatiku." Lanjut Revan dengan lembut.

"A- aku -." Ucapan Renata terpotong karena beberapa Waiters datang dengan membawa pesanan mereka.

"Makan dulu." Titah Revan.

Renata pun memakan makanannya dengan tenang walaupun jantung dan fikirannya tidak setenang itu.

"Kau tahu ." Ucap Renata memulai perkataannya setelah makanan mereka sudah habis.

"Kenapa aku tidak membantah perkataanmu dilapangan saat kau bicara bahwa aku adalah tunanganmu ?" Revan terdiam tanpa mau menjawab pertanyaan Renata untuk mendengarkan alasannya.

"Karena aku berfikir dengan itu aku bisa mendapatkan ketenangan. Dari dulu aku selalu risih dengan para kakak kelas maupun teman seangkatanku yang mengagumiku, mereka selalu secara terang terangan menggodaku ataupun membuat surat dibangku ku. Setiap Minggu selalu saja ada yang menyatakan perasaannya padaku dan aku selalu bertanya kenapa mereka menyukaiku, dan mereka menjawab aku berbeda dari yang lain. Aku tidak tahu apa yang membedakan diriku dengan siswi lainnya. Bukankah semua perempuan sama saja, lalu kenapa mereka selalu mengatakan aku berbeda? Itu yang selalu kutanyakan. "Lanjut Renata.

"Aku selalu menolak mereka semua dengan pertanyaan itu, dan perkataan itu belum pernah ada satupun dari mereka yang menjawab. " Ucap Renata terkekeh.

"Kenapa kamu menolak mereka semua ?" Tanya Revan. Renata tersenyum

"Aku menolak mereka bukanlah untuk mencari muka kepada mereka ataupun mencari yang sempurna. Aku tidak ingin membuang waktuku hanya dengan hubungan yang tidak berguna itu, orang tuaku menyekolahkan ku untuk belajar bukan untuk bercinta. Mereka banting tulang untuk menyekolahiku maka dari itu aku juga harus membalas mereka minimal belajar dengan benar dan menjadi sukses." Jawab Renata.

Revan kagum mendengar perkataan Renata membuat hatinya menghangat dan berdetak lebih kencang.

"Kata novel yang aku baca bahwa jika jantung kita berdetak kencang ataupun menjadi hangat saat kita berpandangan ataupun merasakan sentuhan dari seseorang berarti itu adalah cinta. Dan aku hanya ingin menerima mereka jika jantungku berdetak cepat atau merasa nyaman jika aku bersama salah satu dari mereka. Namun saat aku memandangnya atau mereka menggenggam tanganku lembut, aku tidak merasakan apa apa. Tidak ada rasa nyaman ataupun bahagia dan itu juga salah satu yang menjadi alasan aku menolak mereka." Ucap Renata.

"Apakah saat ini sudah ada seorang pria yang membuatmu merasakan hal itu ?" Tanya Revan.

Deg.

◆◆◆

Sampai sini aja dulu yahh, ketemu lagi sabtu depan...

Jangan lupa buat vote, comment and share ke temen kalian yahh.

Dan Yang belum follow akun saya, ayo cepet follow dulu biar hidupnya tentram 😂

To Be Continue...

DESTROYED [END]Where stories live. Discover now