Part 10

5.3K 454 3
                                    

Happy Reading...

◆◆◆

"Siapa dia Paman ?" Tanya Renata dengan tubuh yang menegang.

"Dia adalah asisten pribadiku." Ucapan Cris membuat Renata menghentikan makannya.

"Aku ingin pulang." Revan mengernyit saat mendengar perkataan Renata yang berubah.

"Kenapa Tiba-tiba ? Habiskan dulu makananmu." Titah Vienna lembut.

"Tidak, aku ingin pulang sekarang. Aku lupa tidak meminta ijin bahwa aku tidak pulang kerumah. Mereka pasti mengkhawatirkan ku." Ucap Renata datar.

"Tenang saja, aku sudah meminta ijin kepada orang tuamu. Sekarang habiskan saja makanmu." Ucap Revan.

"Tidak aku ingin pulang sekarang." Renata beranjak dari duduknya dan meninggalkan ruang makan. Revan, Cris dan Vienna mengernyit heran melihat perubahan drastis Renata setelah kedatangan asisten Cris.

Revan meninggalkan ruang makan dan pergi menyusul Renata yang sudah berada di ruang tamu. Renata menghentikan langkahnya saat tangannya ditarik hingga menghadap kebelakang.

"Aku akan mengantarkanmu." Revan mengatakan itu sambil menarik Renata keatas. Merekapun masuk kedalam kamar.

"Dimana tas dan seragamku ?" Tanya Renata.

"Seragammu di laundry nanti aku yang akan mengantarkan kepadamu. Dan ini tas mu." Renata mengambil tasnya ditangan Revan.

Setelah siap mereka berjalan keluar untuk pergi ke basemen untuk mengambil mobil Revan.

Saat melewati ruang tengah, Renata melihat ada Vienna dan Cris yang sedang duduk santai.

"Kamu akan pulang sayang? Tidak bisakah kamu lebih lama berada disini." Tanya Vienna dengan wajah sendu.

"Tidak, aku harus ketempat dimana seharusnya aku berada." Renata mengatakan itu tetap dengan wajah yang datar.

Renata langsung melangkahkan kakinya meninggalkan mereka bertiga. Revan menyusul Renata setelah berpamitan kepada Cris dan Vienna. Revan menjajarkan langkahnya dengan Renata dan menggenggam tangannya erat.

Revan tersenyum karena Renata yang tidak protes kepadanya. Setibanya di basemen mereka langsung memasuki mobil dengan Revan yg berada dibalik kemudi.

"Ada apa denganmu ? Kenapa kamu berubah saat ada asistennya Uncle? ." Tanya Revan memecah keheningan.

"Tidak ada." Jawab Renata acuh.

Setelah pembicaraan itu, tidak ada lagi yg membuka suara. Revan yang merasa Renata sedang dalam mood yang buruk membuat dirinya mengalah dan ikut diam sampai mobil yang mereka tumpangi berhenti tepat di depan rumah kediaman Anderson.

Renata keluar dari mobil setelah berterima kasih kepada Revan dan tanpa berniat untuk menyuruhnya masuk kedalam rumahnya.

Saat ini banyak pertanyaan dan fikiran negatif diotak Renata, setelah dia melihat asisten dari Cris.

"Kamu sudah pulang sayang, ayo kita menonton TV bersama." Ajakan Lani membuat lamunan Renata pecah dan tanpa jawaban dia langsung duduk disebelah Satya dan memeluknya dari samping.

"Nata kenapa ?" Tanya Garry melihat tingkah anaknya. Renata tidak membalas perkataan ayahnya dan mengeratkan pelukannya kepada Satya.

Satya membalas pelukannya tak kalah erat. Dia tahu jika adik kesayangannya itu sedang ada masalah.

"Nata anak kandung kalian kan?" Pertanyaan itu terlontar dari mulut Renata setelah melepaskan pelukannya dan menatap orang tuanya. Sedangkan Garry maupun Lani terdiam tanpa mau membalas perkataan mereka.

"Kenapa kamu berbicara seperti itu princess?" Tanya Satya kepada Renata.

"Jawab aku Ayah, Bunda ." Perkataan Satya Dihiraukan Renata. Renata masih menatap kedua orang tuanya dengan mata yang berkaca kaca.

"A-apa maksudmu sayang ? Te-tentu saja Nata Anak kandung kami. Siapa yang bicara kalau Nata bukan anak kandung kami hmm." Jelas Lani kepada Renata.

Mendengar itu Renata menghela nafas lega dan berlari kearah orang tuanya untuk memeluk mereka dengan air mata di pipinya.

Renata memeluk mereka erat dan dibalas tak kalah erat oleh orang tuanya. Satya melihat itu ikut terharu dan beranjak dari duduknya kearah mereka dan ikut berpelukkan. Mereka berpelukan dengan hikmad dan air mata yang mengalir. Air mata itu memiliki arti yang berbeda beda.

"Kenapa Nata berkata seperti itu sayang ?" Tanya Garry setelah pelukan mereka terlepas.

"A-aku maksudku temanku, memiliki masalah yg sangat berat. Dia menceritakan padaku semua yg dia alami. Orang tua yg selama ini mengasuhnya ternyata bukanlah orang tua kandungnya, dia adalah anak yg dibuang orang tuanya dan ternyata dia memiliki saudari kembar. Saudari kembarnya meninggal sehingga Orang tua kandungnya kembali untuk membawa temanku untuk ikut bersamanya. " Garry dan Lani menegang mendengar perkataan anaknya.

"Sungguh mendengarnya saja sudah membuatku menangis. Aku tidak bisa membayangkan jika itu terjadi padaku, maka dari itu aku bertanya pada kalian. Tapi sekarang aku lega atas jawaban kalian semoga tidak ada yang kalian sembunyikan dariku. Maafkan aku sudah membuat kalian khawatir tadi. Aku hanya terbawa suasana saja ." Lanjut Renata.

"Sudahlah Nata jangan sedih lagi. Sekarang lebih baik Nata bersihkan badanmu, wajahmu terlihat kacau sekarang. Oh iya apakah Nata sudah sarapan ?" Tanya Lani.

"Aku sudah sarapan Bunda, aku keatas dulu." Renata beranjak duduknya.

"Bersiaplah kita akan pergi piknik sayang." Ucap Garry dan dibalas acungan jempol oleh Renata membuat semua yang ada di ruang tengah terkekeh melihatnya.

"Sepertinya ancaman itu bukan main main." Ucap Garry pelan.

◆◆◆

Yang suka boleh tekan bintang yukk...

To Be Continue...

DESTROYED [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang